HD 18| Rindu Mommy

27.3K 2.6K 212
                                    

Deg. Deg. Deg.

Entah sudah berapa lama jantungnya berdetak kencang. Tapi yang jelas dia tahu mengapa----

Sohyun memandang jam di ponselnya. Jam 1 dini hari dan dia belum bisa tidur. Sudah dicobanya memejamkan mata semenjak satu jam lalu dan selalu berakhir dengan kegagalan.

Lelaki itu selalu membuatnya bingung.

Dan lelaki itu selalu membuat detak jantungnya melonjak tajam.

Sohyun selalu kebingungan menerka-nerka maksud lelaki itu. Selalu begini. Semua tingkah laku lelaki itu selalu membuatnya bertanya terlebih tak pernah ada penjelasan.

Kalau boleh jujur Sohyun penasaran tapi tak ingin berharap lebih.

"Tuan David sudah tidur ya," gumam Sohyun sambil memandang David yang tertidur di pangkuannya.

"Dia lelah," jawab Taeyong menoleh, tak mengalihkan pandangan dari Sohyun yang sedang mengelus kepala David. Senyumnya mengembang tatkala senyum gadis itu melebar.

"Tuan Tidak lelah? Kita---" ucapan Sohyun terputus menyadari tatapan lembut tuannya tertuju sepenuhnya padanya.

"Aku tidak lelah. Kembang apinya bagus," Taeyong berusaha mengalihkan pembicaraan. Kembang api beraneka warna memenuhi langit. Perhatian keduanya tertuju sepenuhnya ke langit malam yang indah. Dinginnya angin malam tak dihiraukan, keindahan langit malam itu terlalu sayang dilewatkan.

Sohyun menoleh saat tubuhnya menghangat. Sebuah jaket tersampir ke tubuhnya. Sohyun bungkam memandangi Taeyong hanya mengenakan pakaian tipis. Jaket yang tadi dikenakannya sudah berpindah tempat. Ke tubuhnya. Manis.

"Tuan? Ini kan punya tuan "

"Sudah. pakai saja."

"Tapi tuan bagaimana?" Mata Sohyun menunjukkan kekhawatiran.

"Pakai saja tanpa banyak bertanya. Jangan keras kepala Kim Sohyun."

"Kamu lebih butuh jaket itu daripada aku " lanjut Taeyong masih memandangi langit.

"Tuan, soal janji kita tadi---"

"Sudahlah jangan dibahas."

Sampai kapan lelaki itu bersikap seperti ini? Membuat jantungnya tak sehat.

Sohyun kesulitan tidur karena memikirkan lelaki itu. Lee Taeyong.

***

"Daddy, tidak mau ikut?"

Taeyong menyeruput kopinya, lalu menoleh ke putranya yang sedari pagi sudah siap untuk jalan-jalan. Dengan mengenakan pakaian santai dan kacamata hitam serta topi yang menghiasi kepalanya, David sudah heboh semenjak tadi. Bahkan usai berdandan sendiri, putranya itu langsung keluar dari kamar tanpa menunggunya. Taeyong tahu kemana tujuan putranya, dia tak merasa khawatir karena putranya akan aman. Dia lebih memilih menghabiskan paginya di cafe yang ada di hotel itu sambil menunggu putranya keluar sambil menggandeng tangan babysitternya.

"Kamu mau pergi sama aunty?"

"Iya dong. Sudah jelas itu. Daddy ikut ya?"

"Bukannya kamu yang bilang daddy tak boleh dekat-dekat aunty? Jadi mana bisa daddy pergi bersama kalian." Goda Taeyong

David memandang Sohyun dan daddy nya secara bergantian.

Senyum jahil Taeyong kian melebar melihat putranya kebingungan.

"Iya juga sih. Kalau daddy deket-deket aunty nanti aunty dimonopoli daddy lagi."

Sohyun yang merasa terjepit di antara keduanya hanya tersenyum samar. Dia selalu menjadi bahan rebutan keduanya. Selalu begitu.

Hot Daddy : Dave And His DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang