HD 10| Di Pesta

28.8K 2.8K 497
                                    

Ajakan Taeyong untuk menemaninya datang ke acara penting sebenarnya ingin ia tolak. Tapi melihat tatapan penuh harap lelaki itu membuatnya tak tega. Sohyun sendiri takjub dengan penampilannya yang diubah menjadi bak angsa putih oleh Hani dan Minah dalam sekejap. Sohyun sadar diri, dirinya hanyalah itik buruk rupa yang bisa menjadi angsa putih karena pakaian bermerk dan makeup yang dikenakannya.

"Aunty cantik," puji David. Pujian yang membuatnya bersemu merah.

Dia hanya khawatir akan mempermalukan Taeyong

Ayolah, dia hanyalah seorang babysitter, tak sepantasnya dia berada di acara sepenting itu. Dari semua orang kenapa dirinya yang diajak.

"Karena tuan nyaman saat bersamamu." Begitulah kata Minah.

Namun, dia sedikit ragu.

Sohyun sedikit berjalan tertatih saat memasuki ruang acara di sebuah ballroom hotel berbintang di Seoul. Dia tak terbiasa mengenakan sepatu berhak tinggi. Sepatu itu melukai tumitnya. Sesekali, ia meringis, pastilah tumitnya lecet karena sepatu yang digunakannya. Dia harus menahannya karena tak mau membuat tuannya malu.

Acara yang dimaksud Taeyong adalah acara para pengusaha memperkenalkan bisnis mereka dan mencari investor baru.

Sohyun sedikit bingung berada di tempat itu yang bisa dilakukannya hanyalah berdiri di dekat meja makan sambil mencicipi beberapa makanan ringan. Sesekali, dia melirik ke arah Taeyong yang tengah asyik berbicara dengan beberapa pengusaha. Taeyong terlalu sibuk dengan banyak orang semenjak tadi dan seolah melupakannya.

Dia sempat berpikir apa gunanya dia datang kalau ujungnya diacuhkan? Taeyong pun tak memberi komentar terhadap penampilannya. Sungguh, bukannya Sohyun ingin dipuji hanya saja dia ingin mendengar komentar lelaki itu mengenai penampilannya yang berbeda. Mungkin saja karena lelaki itu memiliki asisten secantik Jennie dan banyak kencan buta dengan wanita-wanita cantik di luar sana, sehingga penampilannya terlihat biasa saja.

Sohyun mengambil minuman non alkohol di meja dan meneguknya sampai habis. Dia menghindari minuman beralkohol supaya tak mabuk dan membuat masalah. Tatapannya menjadi kosong saat gelas di tangannya juga kosong.

"Kenapa aku kesini sih?" Gumamnya menarik napas dalam-dalam. Dia sebenarnya tak tahu mengapa dengan mudahnya menyetujui ucapan lekaki itu.

Sohyun meletakkan gelas kosong ke meja dan melangkahkan kakinya ke meja di sebelah berhubung perutnya masih lapar walau sudah di isi.

Lalu, sosok pria tampan yang tengah mengobrol dengan seorang pria tua di dekat panggung menarik perhatiannya. Senyum manisnya, tatapannya yang teduh, garis rahangnya yang tajam membuat lutut Sohyun melemas.

Astaga. Padahal Sohyun tak minum beralkohol lalu mengapa dia melihat lelaki itu di tempat ini?

Detak jantungnya yang tak karuan membuat Sohyun menarik napas dalam-dalam,"kakak."

Sohyun berjalan mendekat ke arah lelaki itu saat lelaki tampan yang menjadi pusat perhatiannya nampak melangkah bersama lelaki tua tadi.

Sohyun mempercepat langkahnya dan seirama dengan detak jantungnya yang semakin cepat.

Astaga. Sohyun tak sedang berhalusinasi kan???

"Kakak."

Brukkk!!!

Celakanya dia malah menabrak seseorang saat hendak mengejar lelaki tadi.

"Maaf," Sohyun membungkuk sebagai permintaan maaf pada lelaki di hadapannya yang hampir jatuh karenanya.

"Maaf, saya kurang hati-hati."

Dia memang selalu ceroboh menabrak seseorang.

"Kamu hati-hati dong. Kamu membuat baju bosku kotor tau tidak!" amuk wanita di samping lelaki yang ditabraknya yang dengan sigap membersihkan jas bosnya yang terkena Wine.

Hot Daddy : Dave And His DadWhere stories live. Discover now