HD 23| Special Chapter

26.8K 2.3K 284
                                    

Ini janjiku untuk up setelah 100 comment

Enjoy!

Taeyong POV

Entah bagaimana caraku menggambarkan arti kehadiran Sohyun dalam hidupku. Dari sekian kata yang bisa menggambarkan, kata PENGGANGGU adalah yang paling tepat. Ya, dia pengganggu dengan segala hal dalam dirinya.

Dia tiba-tiba muncul di hadapanku dan David. Pengganggu dalam yang merubah kehidupan kami 180 derajat. Kehadirannya mengubah hubunganku dengan David yang dulu sempat merenggang menjadi dekat kembali. Aku berterimakasih padanya.

Kedekatannya dengan David membuatku lupa usahaku sejak lama.

MENCARIKAN MAMA UNTUK DAVID.

Kehadirannya seolah menjadi alarm, aku tak perlu mencarinya. Buat apa aku mencari kalo kriteria yang kuinginkan dan David inginkan ada padanya. Seperti kata kedua sahabatku dia adalah wanita yang berhasil memberi rasa nyaman bagiku dan David.

HARUSKAH AKU MENIKAHINYA?

Menikah mungkin terlalu ektrim. Lagi pula dia baru mau lulus tetapi keinginan itu ada. Hanya saja sku ragu. Tak seperti wanita lain yang menunjukkan rasa sukanya padaku secara terang-terangan. Sohyun berbeda, dia tetap diam walau aku berusaha menggodanya.

APAKAH GODAANKU KURANG?

Astaga. Aku menjadi sosok yamg penggoda di hadapannya padahal biasanya akulah yang digoda. Sohyun seorang pengganggu yang menjungkir balikkan kehidupanku.

"Saat malam kamu adalah milikku."

Kalimat itu kalimat memalukan yang pernah kukatakan. Kalimat penggoda yang berhasil membuatnya membeku. Aku bersorak dalam hati tapi itulah aku menjadi kekanakan di depannya, di depan orang yang kusukai.

"Tuan?"

Aku mencondongkan tubuhku ke arahnya, menelisik wajahnya yang memerah. Perhatianku teralihkan pada bibir merahnya yang seolah menggodaku untuk menciumnya. Kucoba untuk meredam gemuruh di dadaku. Aku tak akan menciumnya walau ingin.

"Kamu mabuk? Kamu minum wineku?" Ku periksa botol wineku yang kosong. Aku tadi meninggalkannya karena ada klien yang menelponku malam-malam. Saat aku kembali mata sayu dan wajah merahnya menyambutku.

"Wine? Apa? Aku tak meminumnya," racaunya, tubuhnya bergoyang ke samping membuatku memegang kedua bahunya agar tak terjatuh.

"Kamu mabuk. Ayo kuantar ke kamar."

"Kamar siapa? Kamar tuan?"

Aku terkikik geli, saat sadar dia tak mungkin mengatakan itu bila tak dipengaruhi alkohol.

"Kamu maunya dimana? Kamar siapa?"

"Kamar tuan."

Aku mengangguk paham lalu bangkit dari sofa,"ayo kuantar."

Dia mengangguk sambil menggigiti jarinya. Sohyun yamg tak kunjung bangkit dari sofa membuatku berinisiatif menggendongnya di punggungku. Tubuhnya ringan, aku tak kesulitan menggendongnya menuju kamarku.

"Kamu dimana?" Racaunya.

"Aku di sini Sohyun." Jawabku membetulkan tubuh Sohyun yang sedikit melorot.

"Bukan tuan tapi dia."

Sakit.

Dadaku sesak mendengarnya.

"Dia siapa?"

"Aku merindukanmu," dia mengabaikan pertanyaan ku dan terus menerus mengoceh "aku merindukanmu" berulang-ulang. Mendengarnya mengatakan itu kian membuat diriku sesak saja.

Hot Daddy : Dave And His DadWhere stories live. Discover now