HD 35| Special Chap 100K

18.6K 2.1K 216
                                    

Sohyun kecewa berat ketika Jihyo mengirimnya pesan bahwa mereka diberi hari libur satu hari untuk beristirahat seusai hari yang sibuk mempersiapkan acara di rumah utama. Padahal, Sohyun berharap bisa bertemu dengan Taeyong dan menanyakan perihal lelaki itu yang semalam tiba-tiba pergi.

Sohyun terpaksa memendam rasa keingintahuannya.

Di lain pihak, Taeyong yang sedang sendirian di rumah memutuskan menyendiri di dalam kamar. David masih berada di rumah kakek neneknya sementara pekerja lain ia suruh libur karena----

Ia ingin sendiri.

Tatapan kosong pada gelas wine di tangannya menjadi pertanda tak ada semangat bahkan untuk keluar dari kamar. Semenjak bangun pagi, ia sudah seperti itu. Dia langsung meminum wine dengan perut kosong, belum ada sesuap makanan yang masuk ke perutnya. Dia terlalu enggan untuk melakukan apapun. Yang ingin dilakukannya hanya meminum minuman beralkohol.

Ponselnya yang dalam mode senyap semenjak tadi berkedip. Puluhan pesan dan telpon diabaikannya begitu saja.

Ada satu hal yang mengusik hati dan pikirannya.

Kim Sohyun berada di dalam pelukan seorang pria.

Dia melihat dengan jelas saat lelaki itu memeluk Sohyun begitu erat serta tak ada penolakan sedikitpun dari gadis itu. Mana tahan Taeyong melihat pemandangan yang menyesakkan begitu? Dia memilih pergi.

Walau di tengah jalan dia memutar balik kemudian untuk kembali ke flat milik Sohyun yang untungnya sudah tak ada lelaki itu.

Bucket bunga di tangannya hampir layu. Sayangnya dia tak memberikannya secara langsung pada gadis itu dan memilih pergi tanpa sempat mengungkapkan hal yang beberapa hari sudah dipersiapkannya.

Mengungkapkan perasaannya.

Sekali lagi ia gagal.

Mengapa Lee Taeyong begitu pengecut?

Taeyong mengomeli diri sendiri, bagaimana bisa ia dengan mudah putus asa gara-gara melihat Sohyun dalam pelukan lelaki lain yang sepertinya lelaki yang sama seperti di pantai.

Taeyong mendesah, terlalu banyak pikiran membuat matanya mengantuk. Ditambah lagi pengaruh wine yang diminumnya.

Tak butuh waktu lama baginya untuk terlelap.

Taeyong berharap saat bangun nanti ia memiliki cukup keberanian untuk kembali mencoba.

***

Bel rumah Taeyong sudah ditekan berkali-kali, namun tak ada jawaban. Bahkan tak ada tanda-tanda ada penghuni di dalam rumah. Tapi, Sohyun yakin tuannya itu berada di dalam rumah bila dilihat dari pesan yang tadi Hani kirimkan. Dia dan Hani tadi sempat bertukar pesan lalu Hani mengucapkan sesuatu hal yang membuat Sohyun segera berlari ke rumah Taeyong.

Hani bilang semalam Taeyong pulang ke rumah dalam keadaan lesu dan lelaki itu belum keluar dari kamarnya sejak saat itu. Perihal mereka libur pun hanya lewat telpon. Semua pekerja di rumah itu memutuskan kembali ke rumah masing-masing. Semua pekerja tinggal di rumah itu, hanya Sohyun saja yang pulang ke flatnya.

Sohyun memutuskan masuk ke dalam rumah tanpa dipersilahkan. Untungnya ia hafal pasword pintu rumah itu.

Hari sudah beranjak gelap ketika ia sampai di rumah itu.

Sepi. Itulah yang terasa begitu masuki rumah. Ia berjalan pelan menuju dapur untuk menaruh makanan yang sengaja dibawanya untuk Taeyong. Dia berinisiatif membawa makanan karena tak ada siapa-siapa di rumah dan besar kemungkinan Taeyong belum makan.

Dengan cekatan, tangan Sohyun memindahkan makanan ke wadah lalu menatanya di meja makan. Setelah semua beres, ia bergegas menuju lantai dua.

Langkahnya pelan melewati lorong menuju kamar lelaki itu.

Hot Daddy : Dave And His Dadजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें