[Daddy Series 1]
Judul sebelumnya: Hot Daddy
Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali)
Seorang mahasiswi semester akhir yang menjadi babysitter sebuah keluarga kaya raya harus terjebak di antara anak-ayah yang sama...
"Sebenarnya aku bukanlah wanita yangakan dijodohkan denganmu. Tapi entah kenapa kamu dan David salah paham."
"Apa????"
"Wanita itu bukan aku Lee Taeyong, aku dan keluargaku ada di sana karena kami juga punya pertemuan penting. Lagipula aku sebentar lagi akan bertunangan. Kamu salah paham."
"Tapi David---"
"Ah itu, sebenarnya aku sudah menjelaskan padanya tetapi dia meminta tolong diriku untuk berpura-pura menjadi calon mommynya. Dia bilang, ingin Sohyun menjauh dari dirimu dan ya benar saja Sohyun tiba-tiba pergi."
"Jangan marah pada putramu. Dia merasa menyesal. Kupikir dia melakukannya bukan karena tak menyayangi kalian. Dia sangat menyayangi kalian, ehmmm dia tipe pencemburu. Kupikir."
"Ya, kamu benar Jisoo."
"Kamu menyukai Sohyun begitupun David. Kurasa kamu hanya perlu lebih keras berusaha untuk meyakinkan David."
"Iya, terimakasih, Jisoo."
***
"Cepat masuk ke dalam, sudah malam," suruh Taeyong pada Sohyun yang enggan melepaskan pelukannya.
Sohyun menggeleng dan mengeratkan pelukannya. Telinga kanan tertempel ke dada kiri lelaki itu, Sohyun bisa mendengar dengan jelas detak jantung Taeyong. Senyum terukir di sudut bibirnya. Ia memejamkan mata, menghirup bau masculin lelaki itu, aroma khas Taeyong yang begitu dirindukannya.
"Sohyun, sampai kapan kamu akan memelukku? Ini sudah setengah jam loh," kaki Taeyong sedikit pegal berdiri selama setengah jam tanpa bergerak karena Sohyun memeluknya begitu erat, enggan menjauh.
"Kenapa? Kamu tak suka kupeluk?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rasanya seperti terbalik. Biasanya, Taeyong yang akan posesif dan enggan melepaskannya, tetapi kali ini dirinya. Aneh memang. Tapi, Sohyun tak ingin berjalan dengan lelaki itu.
Seharian mereka menghabiskan waktu berdua. Mengelilingi desa dengan sepeda hasil pinjaman dari Leeteuk. Tak lupa mereka mengunjungi tempat-tempat mereka menghabiskan waktu dulu. Tempat yang mereka datangi membuat bernostalgia untuk sejenak. Sejujurnya, Sohyun masih tak menyangka lelaki itu adalah kakak. Mereka bertemu kembali setelah sekian lama dan mungkin kalah Sohyun menyadari identitas lelaki itu maka kerumitan hubungan mereka tak akan separah ini.
"Aku suka kamu memelukku begini. Tapi ini sudah malam. Kamu tak mengantuk ataupun lelah?"
Sohyun merasa lelah, lelahnya tak seberapa dibandingkan rasa rindu. Seminggu tak bertemu sudah serindu itu. Memang berlebihan sih tapi ia tak peduli dianggap berlebihan.
