Sinar mentari yang masuk melalui celah gordin yang tak tertutup rapat membuat kamar mewah itu terang. Dua insan yang sama-sama masih terlelap, sedikitpun tak terusik dengan sinar mentari ataupun suara gemericik air di halaman tempat Shindong dan Minah menyirami tanaman. Keduanya terlelap sambil memeluk satu sama lain, sama-sama nyaman dengan keintiman mereka.
Sohyun lah yang pertama bangun saat mendengar suara alarm ponselnya. Dengan mata setengah terjaga, Sohyun meraba-raba meja di samping tempat tidur untuk mencari ponselnya. Dia kembali merebahkan diri ke bantal usai mematikan ponsel. Baru beberapa detik memejamkan mata, matanya langsung terjaga tatkala melihat sosok yang tak asing tidur di sampingnya.
Ah ini pasti mimpi. Mimpi indah.
Sohyun terkekeh menyadari dirinya berada di alam mimpi. Mimpi yang teramat indah.
Dia baru menyadari kekeliruannya saat jemarinya menyentuh pipi orang yang tidur di sampingnya itu. Dia bisa merasakan betapa lembut nya kulit lelaki itu, samgat nyata untuk disebut mimpi.
Aku nggak mimpi?
Sohyun memastikan apakah dia bermimpi dengan mencubit pipinya. Pipinya yang sakit menjadi pertanda, dia sedang tak bermimpi. Semuanya nyata. Taeyong yang tidur di sampingnya tanpa atasan begitu nyata.
Tunggu dulu. Lelaki itu tak memakai atasan???
Sohyun melirik punggung polos lelaki itu. Seketika kepalanya pusing. Berbagai pertanyaan menghampirinya.
Apa yang terjadi semalam????
"eunggg," erangan pelan Taeyong membuat Sohyun buru-buru memejamkan mata, terlebih saat ia merasakan gerakan tubuh lelaki itu secara tiba-tiba. Bukannya melepaskan pelukannya di tubuh Sohyun, lelaki itu malah mengeratkan pelukannya.
Deg deg deg
Detak jantung Sohyun kian tak karuan, tangan Taeyong yang melingkari pinggangnya membuatnya tak bisa berpikiran lurus. Pertanyaan dalam kepalanya kian bertambah, tentu saja semua berkutat pada kejadian semalam.
Apa yang terjadi semalam?
Kenapa mereka tidur seranjang?
Kenapa dia tak ingat apapun?
Mengapa Taeyong tidur tanpa atasan?
Apa semalam mereka melakukan sesuatu?
Pertanyaan yang terakhir nyaris membuat Sohyun memekik kaget. Andai saja dia tak ingat sedang pura-pura tidur maka dia sudah heboh saat ini.
Sohyun menarik napas dalam-dalam sambil memejamkan matanya. Dihirupnya oksigen sebanyak mungkin untuk memenuhi paru-parunya sekaligus menenangkan diri.
Cup!
Nyaris saja Sohyun membuka matanya begitu dirasakannya ciuman lembut Taeyong mendarat di keningnya. Lelaki itu selalu saja membuatnya salah tingkah dan perasaannya selalu kacau karenanya.
Lee Taeyong apa yang kita lakukan semalam?
Ya, apa yang terjadi semalam sampai-sampai lelaki itu mendaratkan ciumannya berkali-kali ke keningnya lalu mengeratkan pelukannya dengan posesif. Mungkin kalau ada yang melihat mereka saat ini mengira mereka pasangan tetapi nyatanya tidak. Tak ada hubungan apapun kecuali. Babysitter dan majikan. Sedikit miris memang, bagi Sohyun tentunya.
YOU ARE READING
Hot Daddy : Dave And His Dad
Fanfiction[Daddy Series 1] Judul sebelumnya: Hot Daddy Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali) Seorang mahasiswi semester akhir yang menjadi babysitter sebuah keluarga kaya raya harus terjebak di antara anak-ayah yang sama...
