HD 26| Ingin Adik

22.4K 2.1K 224
                                    

"Jangan hiraukan ucapan David. Dia hanya asal mengatakan itu," sahut Taeyong karena Sohyun lebih banyak diam usai sampai di rumah. David pun langsung ngambek begitu sampai rumah. Penyebabnya karena Taeyong memarahinya karena permintaannya yang aneh-aneh terutama permintaan pada Sohyun.

"Biarkan saja dia dulu. Kamu bujuk dia kalau amarahnya sudah reda."

Sohyun mengangguk lemah dengan kepala tertunduk. Dia mengindari kontak mata dengan lelaki itu.

"Kalau ada apa-apa hubungi aku saja. Aku harus segera ke kantor. Ada meeting," sahut Taeyong melirik jam yang melingkari tangannya. Lelaki itu tak sadar raut wajah Sohyun berubah.

"Aku berangkat dulu," Taeyong meraih dasi di genggaman Sohyun, gadis itu berada di kamarnya untuk membantunya memilihkan pakaian. Tentu saja Taeyong yang meminta, kalau tidak Sohyun mungkin saat ini sedang berada di depan kamar David, membujuk anak itu keluar kamar.

"Dasinya---" ucap Sohyun ragu, dia sibuk memikirkan hal lain sampai melupakan pekerjaannya membantu lelaki itu bersikap untuk kerja.

"Tidak perlu. Aku bisa minta bantuan Jennie," jawab Taeyong santai. Taeyong berjalan ke arah meja untuk mengambil tas laptop miliknya. Di dalam laptop itu ada data-data penting untuk meeting.

Ada rasa tak nyaman saat Taeyong menyebut nama Jennie. Setelah sekian lama wanita itu tak muncul tiba-tiba saja nama itu diucapkan secara mudah oleh lelaki itu. Tak sadarlah lelaki itu kalau Sohyun tak suka.

Sohyun menggeleng. Dia mengusir pikiran anehnya. Apa haknya sih tak suka kalau Jennie yang memakaikan dasi untuk Taeyong. Apa? Bahkan dia tak punya hak. Dia bukan siapa-siapa. Hanya babysitter.

Babysitter! Kim Sohyun sadarlah!

Sohyun berusaha menyadarkan dirinya. Dia tak boleh semakin masuk ke dalam perasaan yang tak seharusnya dimiliki ini. Dia harus memutuskan semua hal dengan lelaki itu termasuk perasaannya.

"Aku---" Taeyong terdiam sebentar, sedikit ragu untuk meneruskan ucapannya.

"Ada apa tuan?" Raut wajah Sohyun yang penuh tanya membuat Taeyong menggelengkan kepala dan mengurungkan niatnya.

"Tidak. Tidak apa-apa,"

Selalu begini. Keduanya selalu merasa kesulitan mengungkapkan perasaan masing-masing.




Ting!

Kakak: Sohyun, bisa kita bertemu? Aku sudah kembali ke Seoul








Ting!

Mama: Sohyun, teman mama ingin keluarga kita dan keluarga mereka bertemu. Kamu bisa kan? Cobalah sekali ini saja, Nak. mama mohon

***


David mengurung diri di kamar. Perasaannya teramat sedih karena penolakan daddy nya. Apa permintaannya begitu sulit dilaksanakan? Dia sangat ingin memiliki adik. Lebih tepatnya dia menginginkan keluarga yang lengkap. Saat dia melihat teman sekelasnya bercanda tawa bersama kakak atau adiknya, jujur David sangat iri. Dia ingin merasakannya. Dia ingin memiliki saudara, kalau saja dia memiliki saudara maka dia tak kesepian karena memiliki teman untuk bermain.

David duduk di sofa yang berads di dekat jendela. Pandangannya menatap bosan halaman rumahnya yang sepi. Helaan napas berat terdengar dari bibirnya. Hatinya teramat kesal pada Sohyun dam daddy nya.

"David ingin punya adik," gumamnya memasang raut wajah sedih.

"Kenapa daddy dan aunty nggak mau ngasih David adik," David mengusap airmata di sudut mat dengan punggung tangannya. Selama ini dengan mudah permintaannya dituruti lalu kenapa sekarang tidak.

Hot Daddy : Dave And His DadWhere stories live. Discover now