Two : Kim Jinhwan

2.4K 283 22
                                    

Sungguh melelahkan, baru saja satu hari menjadi siswa di Yonghwa High School, para gadis sudah memburuku. Aku tahu aku ini tampan dan imut, tapi bisakah mereka membiarkanku bernafas dengan tenang? Meskipun yaah-kuakui menjadi populer itu sangat menyenangkan. Aku begitu dipuja banyak gadis dan errr- laki-laki juga? Kenapa harus laki-laki juga?! Kenapa koneksi di sekolah ini begitu cepat ketika siswa baru yang tampan dan imut sepertiku baru masuk? Bahkan para gadis di kelasku tadi langsung mengerubungiku ketika tidak ada guru yang masuk. Mereka meluncurkan berbagai pertanyaan yang membuat mulutku hampir berbusa karena harus menanggapi setiap pertanyaan mereka. Tapi aku sedikit senang karena ketika istirahat mereka memberiku banyak makanan, bahkan salahsatunya mentraktirku. Ohoo~ Uang jajanku sepertinya akan awet mulai hari ini.

Aku sadar sedari tadi ketiga siswa laki-laki yang mejanya tak jauh di depanku sedang mengamatiku, satu orangnya kuketahui teman sekelasku yang duduk di bangku paling belakang. Hanya satu orang yang tampak tak peduli dan sangat fokus menyantap makan siangnya seperti orang kelaparan. Dan, apa ketiga orang itu naksir? Tunggu! Kenapa mereka tertawa dan melayangkan tatapan mengejek? Apa ada yang salah dengan wajahku? Aku tak peduli, lebih baik aku fokus saja pada makan siangku bersama teman baruku, Yunhyeong.

Kuarahkan kembali ekor mataku ke depan dan dapat kulihat laki-laki yang tadi hanya membelakangiku itu menatapku lalu melayangkan senyum yang- meledek? Yak! Apa-apaan senyum itu?! Menyebalkan. Aku memilih kembali menyantap makan siangku hingga kudengar ketiga orang itu tertawa lagi. Sedangkan laki-laki yang tersenyum meledek itu hanya terdiam. Dan seketika aku tersentak karena tiba-tiba para gadis berempug untuk duduk di dekatku sampai Yunhyeong harus mengalah dan berpindah tempat karena tak mampu melawan rombongan lebah itu. Ya Tuhan! Makan siangkuu~

.

.

Setelah makan siang yang melelahkan karena harus menanggapi para gadis itu, aku lebih baik pergi ke tempat yang tenang. Apakah di sekolah ini ada tempat yang tak banyak dikunjungi orang-orang? Seketika aku mengingat satu tempat yang pernah menjadi tempat favoritku di sekolah lamaku. Tak banyak berpikir, aku segera mencari tangga yang akan membawaku ke tempat itu. Karena aku masih bingung dengan wilayah sekolah yang sangat luas ini, kuputuskan untuk bertanya pada salah seorang siswa yang tengah duduk di depan bangku yang berada di pinggir lapang. Laki-laki itu terlihat terkejut saat aku bertanya,  namun dia tetap mengarahkanku untuk masuk ke koridor dan naik ke tangga yang berada paling pojok. Ternyata itu tangga biasa yang sering dilewati siswa untuk naik ke lantai atas. Setelah mengucapkan terimakasih aku segera berlari ke dalam gedung sekolah untuk menuju tangga. Sebelum keberadaanku diendus oleh rombongan lebah itu.

Rasanya sangat melelahkan karena aku harus melewati empat lantai untuk menuju ke tempat tujuanku, rooftop. Tapi tak jadi masalah karena sebentar lagi aku akan mendapatkan ketenangan yang kuimpikan. Dan- yess! Akhirnya sampai juga! Kubuka pintu yang tak tertutup rapat itu lalu segera berjalan keluar untuk menatap pemandangan kota dari rooftop ini.

"Haaahh~ Akhirnya aku bisa bernafas lega!" Aku merentangkan kedua tanganku seraya memejamkan mata.

Baru saja berbalik, aku sungguh terkejut dengan pemandangan yang berada di depanku. Di pojok pembatas sana kulihat siswa laki-laki yang tengah- Astaga! Dia merokok?! Yang benar saja! Dia menyalahgunakan rooftop ini untuk melakukan hal terlarang seperti itu? Ckck, keterlaluan. Sepertinya akan menyenangkan jika memergoki siswa nakal yang tengah merokok. Aku harus melihat wajah terkejut dan paniknya ketika kupergoki. Hihi-

"Woaahh~ Bang! Kau ketahuan merokok, dude! Bang bang!"

Aku melakukan gerakan menembak seperti seorang polisi. Laki-laki itu menoleh. Eoh? Bukankah dia laki-laki yang tersenyum meledek di kantin itu? Tadi kulihat dia memang pergi lebih dulu dari kantin dan meninggalkan teman-temannya yang terus tertawa seperti orang gila. Ternyata dia kesini untuk merokok? Hah! Sungguh perilaku yang buruk.

Let You FlyWhere stories live. Discover now