Five : Feeling So Strange

1.8K 258 28
                                    

Dengan wajah berseri-seri, Jinhwan memasuki gedung sekolah diikuti beberapa gadis yang menanyakan kabar pemuda mungil yang sudah tiga hari tak masuk sekolah itu. Jinhwan dengan senang hati menjawab pertanyaan mereka tanpa merasa risih. Tak sedikit pula dari mereka yang memberikan Jinhwan macam-macam cake dan snack yang memang sengaja dibeli untuk diberikan pada lelaki manis itu. Jinhwan menerimanya dengan ramah dan penuh rasa terimakasih.

Tak sampai sana, bahkan di kelasnya pun Jinhwan disambut dengan antusias oleh para gadis yang kemudian akan mengerubungi dirinya di meja. Karena mood-nya sedang sangat baik, Jinhwan menyambut mereka dengan begitu ramah. Yunhyeong dan beberapa siswa laki-laki yang duduk di dekat meja Jinhwan terpaksa harus pindah sementara karena tempat mereka kini sedang dikerubungi para lebah genit. Bahkan Jinhwan belum membalas sapaan Yunhyeong karena gerombolan itu.

Hanya bel dan gurulah yang bisa membuat gerombolan lebah itu pergi. Yunhyeong pun segera duduk di kursi miliknya dan menanyakan kabar Jinhwan.

"Aku khawatir. Apa kau sakit parah?" Yunhyeong memasang raut cemasnya.

Jinhwan menggeleng. "Tidak juga. Hanya batuk-batuk dan kelelahan. Hehe.." Yunhyeong tersenyum lega mendengar jawaban Jinhwan.

Jinhwan melempar pandangan ke arah meja paling belakang di barisan sebelah kanan. Meja Song Mino yang kosong. "Song Mino tak masuk?" Tanya Jinhwan pada Yunhyeong setengah berbisik karena guru sudah berada di depan kelas.

"Iya. Kudengar dia dan gengnya itu berkelahi hebat di Buam-dong tiga hari lalu dengan geng dari sekolah Hongki. Itu sudah hal biasa jadi kami tak merasa aneh lagi." Sahut Yunhyeong pelan.

"Jadi benar mereka itu berkelahi?"

Yunhyeong mengangguk. "Biasanya di Buam-dong mereka akan melakukan balapan liar. Mungkin setelahnya akan berkelahi jika tim yang kalah tidak menerima kekalahannya. Entahlah, aku tidak ingin memikirkan soal anak-anak nakal itu." Jelas Yunhyeong yang selanjutnya berbalik badan karena seorang guru sudah memasuki kelas.

.

.

"Ceritakan padaku soal anak-anak nakal itu." Ucap Jinhwan ketika dirinya dan Yunhyeong sedang menikmati makan siang di kantin.

Yunhyeong mengerjap dan menatap Jinhwan penuh tanya. "Kenapa kau begitu penasaran dengan mereka?"

Jinhwan memutar bola matanya. "Aku hanya ingin tahu saja, kira-kira mereka itu punya kelemahan atau tidak? Barangkali suatu saat nanti aku akan lebih mudah untuk melawan para bedebah itu. Biar mereka tidak seenaknya terhadap orang lain." Jinhwan mengepalkan telapak tangan di udara, semakin menambah kadar imutnya dengan ekspresi berapi-api yang terlihat menggemaskan.

"Kau sudah punya urusan dengannya?" Tanya Yunhyeong penasaran.

Jinhwan terdiam sesaat. "Emmm hanya dengan Kim Hanbin saja. Kau tahu kan jika aku pernah bertemu dia diatas rooftop?" Yunhyeong mengangguk. "Lagipula, aku tidak suka dengan cara mereka menatapku dengan tatapan mengejek itu. Huh sungguh memuakan." Gerutu Jinhwan seraya mengaduk-aduk choco ice miliknya dengan brutal.

Yunhyeong tersenyum melihat tingkah menggemaskan Jinhwan. "Kau ingin tahu kelemahan mereka?"

Pertanyaan Yunhyeong membuat Jinhwan memiliki sedikit harapan. Dengan cepat pemuda manis itu mengangguk. Yunhyeong menghela nafas sebentar. "Dengar baik-baik, Jinanie. Sebenarnya aku ini tidak terlalu mengetahui hal-hal yang bersangkutan dengan mereka." Perkataan Yunhyeong membuat Jinhwan mengerucutkan bibir lucu.

"Ish, Yunhyeong-ah~ Tadi kau bil-"

"Ssstt.. Dengarkan aku dulu." Yunhyeong menaruh telunjuknya di bibir Jinhwan. "Aku mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh orang-orang. Tentang salah seorang dari keempat makhluk astral itu." Lanjut Yunhyeong serius.

Let You FlyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora