Twenty Two : Night at Hongdae

1.4K 214 88
                                    

[ Sakura No Hanabiratachi - AKB48 ]

[ When We Were Young - Adele ]















Pagi itu Hanbin baru keluar dari kamar mandi dengan terburu-buru, bergegas mengenakan pakaian yang telah disediakan Bibi Jung tadi malam. Hari ini adalah hari yang sangat penting dan dia tak boleh terlambat sama sekali.


TUK

TUK


Hanbin yang tengah mengancingkan kemeja putihnya berdecak kesal mendengar suara berisik di jendela. Siapa lagi memang pelakunya jika bukan si Little Boy?

"Oi, es batu! Apa kau belum bangun?? Kuharap kau tidak lupa jika hari ini adalah upacara kelulusan kita! Kita tidak boleh terlambat!"

Hanbin yang telah selesai berpakaian memutar bola mata lalu dengan dongkol berjalan ke arah jendela dan membukanya.

"Pagi-pagi sudah berisik. Dasar mulut besar." Ucapnya dengan nada dingin lalu berbalik pergi membuat Jinhwan melotot tak terima disebut 'mulut besar'.

"YAK!! AISHH.." Jinhwan tidak punya waktu lagi untuk meladeni ucapan Hanbin. Dia yang sudah berpakaian rapi dengan suit hitam dan dasi yang terikat di lehernya buru-buru keluar dari kamar menenteng ransel. Karena si mungil sudah sarapan, jadi dia langsung berpamitan pada sang ibu. Mengecup pipi kanan dan kiri wanita itu bergantian sebelum berlari keluar rumah dengan kecepatan maksimal.

"Eomma akan segera menyusul, Jinanie!" Nyonya Yoo berteriak pada puteranya yang sudah mau menghilang di balik pintu.

Sedangkan di rumah sebelah, Hanbin ribut mengenakan sepatunya. Jas hitam dan dasi masih tersampir di pundaknya.

"Aigoo kau belum selesai berpakaian, Hanbinie?" Suara seseorang dari belakang pemuda itu membuatnya mendengus.

"Kenapa appa tidak membangunkanku? Aku kan tidak boleh terlambat hari ini." Keluhnya sebal sebelum menegakan tubuh setelah selesai dengan sepatunya.

Tuan Kim terkekeh lalu berjalan ke hadapan puteranya. Menarik dasi yang masih tersampir di pundak Hanbin lalu memposisikan puteranya itu untuk tegak. Menaikan kerah kemeja putih yang dikenakannya kemudian mulai memasangkan dasi disana. Hanbin sedikit terkejut namun dia hanya bisa terdiam menatap wajah ayahnya yang tengah serius memasangkan dasi.

"Ternyata appa tampan juga ya." Celetuk Hanbin setelah sang ayah hampir selesai memasangkan dasinya. Tuan Kim mendelim sebal mendengar perkataan puteranya.

"Memangnya kau pikir wajah tampanmu ini menurun darimana, huh anak nakal?" Tuan Kim menepuk pipi Hanbin dengan satu tangan seraya memasang raut kesal. Pemuda tampan itu terkekeh geli melihat ekspresi ayahnya yang terlihat kekanakan.

Tuan Kim menepuk kedua tangannya setelah selesai memasangkan dasi. "Nah, sudah rapi. Woow~ Kenapa kau semakin tampan dengan pakaian seperti ini, eoh? Sangat cocok untuk menjadi seorang CEO."

Hanbin memutar bola mata malas. "Berlebihan sekali. Sudah ah, aku harus berangkat sekarang. Jinhwan sudah berisik dari tadi menyuruhku untuk buru-buru."

Tuan Kim terkekeh saat mendengar ucapan Hanbin soal Jinhwan. "Baiklah. Appa akan datang sesuai jadwal yang tercantum di kartu undangan."

Let You FlyWhere stories live. Discover now