Ten : Heart Shaker

1.8K 266 49
                                    


"H-Hanbin?"

Jinhwan menegang saat indera penciumannya dapat mencium aroma mint dari mulut Hanbin yang jaraknya begitu dekat dengan hidungnya. Bergerak sedikit saja, bibir ranum milik si pangeran sekolah itu pasti akan menyentuh ujung hidung Jinhwan. Pemuda mungil itu hampir kehilangan kewarasannya saat menatap dengan lamat bibir ranum merah muda yang berjarak sangat dekat dengannya itu. Tiba-tiba saja jantungnya berdetak sangat cepat entah karena apa. Jinhwan berusaha untuk mendorong tubuh lebar Hanbin. Namun, pemuda tampan itu malah merapatkan tubuhnya ke tubuh kecil Jinhwan yang kini semakin menegang.

"Sunbaeee..!"

Suara cempreng gadis yang mengejar Jinhwan tadi terdengar sangat jelas di telinga keduanya hingga membuat Jinhwan panik. Langkah kaki si gadis terdengar sangat dekat. Jinhwan bisa mendengar suara langkah kaki itu berhenti di dekat mereka. Kedua sipitnya dirapatkan dan mulutnya merapalkan sebuah doa agar si gadis tak menemukannya. Sedangkan hal yang sangat mengejutkan datang dari Hanbin yang kini memiringkan kepalanya. Dan dilihat dari sisi manapun mereka terlihat seperti dua orang yang sedang berciuman. Dan itu sungguh membuat Jinhwan nyaris gila karena detak jantungnya yang berdentuman di dalam sana. Posisi mereka benar-benar rapat dan tampak 'intim'. Kedua tubuh itu benar-benar merapat dan bibir Hanbin begitu dekat dengan bibir Jinhwan. Pemuda mungil itu dapat merasakan nafas hangat dari mulut Hanbin sedangkan dirinya tengah menahan nafas.

'Apa yang dilakukan si bodoh ini?! Tapi aku tidak boleh bersuara agar gadis itu tak mengetahui keberadaanku.'

"Ya ampun, apa itu Jinhwan sunbae? Aish, tidak mungkin. Jinhwan sunbae bukan gay. Ya Tuhan! Aku bisa gila melihat dua orang gay yang tak tahu tempat ini! Sungguh tak tahu malu! Aish~" Gadis itu meracau sebelum melangkahkan kakinya untuk menjauh dari dua pemuda yang masih dalam posisi 'intim'-nya itu.

"Kenapa masih terpejam? Kau menikmati dramaku?" Suara berat Hanbin segera membuat Jinhwan membuka mata dengan cepat.

"A-apa maksudmu melakukan hal menjijikan tadi, hah?!" Jinhwan berteriak sambil meninju dada Hanbin.

Pemuda tampan di hadapannya berdecih. "Bukankah kau ingin menghindar dari gadis itu? Berterimakasihlah karena aku harus repot-repot melakukan sandiwara tadi untuk menolongmu." Ucapnya santai sambil memasukan kedua tangannya pada saku celana.

Jinhwan melotot. "Menolong maksudmu?? Lain kali carilah cara yang lebih normal. Aku hampir saja gila. Aish~" Pemuda manis itu menepuk-nepuk pipinya yang masih memerah hingga telinga.

Hanbin mengerjap. "Kau seperti kepiting rebus."

Jinhwan menoleh dengan cepat. "Apanya?!" Tanyanya galak.

"Wajahmu."

Jinhwan kembali melotot dan bergegas menutupi wajah manisnya dengan kedua tangan. "Aishh sial! Jantungku, Ya Tuhan!"

Hanbin keheranan melihat tingkah ajaib Jinhwan yang seperti alien itu. Apalagi kini pemuda manis itu tengah menutupi wajahnya dengan ransel dan berjalan meninggalkan Hanbin dengan langkah tergesa.

"Eommaa~ Kenapa jemputannya lama sekalii~" Adalah rengekan yang masih terdengar oleh telinga Hanbin ketika Jinhwan sudah berada dalam jarak yang cukup jauh dari tempatnya berdiri.


Jinhwan berdiri di halte menunggu bis yang akan membawanya pulang. Pemuda manis itu masih menormalkan detak jantungnya yang menggila gara-gara sikap tak terduga Hanbin tadi. Sungguh, mereka padahal sama-sama lelaki. Tapi kenapa Jinhwan....

'Sial, sial, sial. Dasar Kim gila!'

Kembali dipukulinya tempurung kepalanya untuk yang kesekian kali.

Let You FlyWhere stories live. Discover now