Fifteen : Fall to You

1.7K 248 86
                                    

[ Love Virus - Kihyun & SeolA ]

[ It's You - Henry Lau ]






Jinhwan turun dari lantai atas dengan tergesa. Membuat Nyonya Kim yang berada di lantai bawah meringis, takut jika puteranya terjatuh dari tangga. Hari ini adalah festival musim gugur yang telah dinanti-nanti. Jinhwan tak ingin terlambat untuk datang ke sekolah karena masih banyak yang harus dipersiapkan sebelum tampil.

"Aku akan sarapan di sekolah, eomma." Jinhwan mengecup kilat pipi ibunya sebelum berlari ke pintu depan. Mengenakan sneakers kuning dengan strip biru, jeans selutut dan t-shirt kuning cerah.

"Ini masih pagi sayang, kenakan jaketmu!" Teriak Nyonya Kim pada Jinhwan yang sudah berlari keluar rumah.

"Kim Hanbin, ayo cepat! Nanti kita terlambat!" Jinhwan berteriak ke arah rumah di samping kanannya.

"Aku sudah disini, bodoh."

Jinhwan berbinar saat mendapati Hanbin yang sudah terduduk manis diatas motor kebanggaannya. Seketika cemberut karena Hanbin menyebutnya bodoh tadi.

"Aish.. Aku tidak bodoh, ya."

Jinhwan melangkah ke arah Hanbin sambil mengamati penampilan pemuda tampan itu. Ripped jeans berwarna hitam, sepatu boots hitam mengkilap dan jaket kulit hitam juga yang membuatnya sangat cocok dengan motornya.

'Keren..'

Jinhwan menelan ludah. Gugup juga harus berboncengan dengan Hanbin yang penampilannya berlipat-lipat lebih tampan dan keren itu.

"Kenapa melongo? Bukankah kita akan terlambat jika kau hanya berdiri saja disana?" Suara Hanbin mengejutkan Jinhwan. Pemuda mungil itu menyeringai seperti kuda lalu berjalan mendekat. Mengenakan helm bergambar Minions-nya.

"Kenapa kau memakai pakaian pendek seperti itu? Cuaca masih dingin." Ucap Hanbin seraya menyalakan motor.

"Emmm.. Apa aku harus mengambil jaketku dulu ke dalam?" Jinhwan bersiap untuk kembali ke dalam rumah.

"Pakai ini. Kita harus buru-buru." Hanbin menyodorkan jaket kulitnya.

"Eh?" Kedua sipit itu mengerjap.

Hanbin berdecak. "Daripada kau nanti sakit di sekolah, akan merepotkan."

Jinhwan berdeham sebelum mengambil jaket kulit tebal dari Hanbin. "Tapi kau bagaimana?" Tanyanya sangsi karena Hanbin kini hanya mengenakan kaos hitam yang mencetak tubuh atletisnya. Seketika Jinhwan dibuat menelan ludah.

"Cuaca sedingin apapun takkan mempan menembus kulitku. Cepat naik." Sahut Hanbin dingin.

Jinhwan mencebik seraya mengenakan jaket kulit Hanbin. Hangat sekali setelah sebelumnya dikenakan oleh Hanbin. Sedikit kebesaran tapi tak masalah. Pemuda mungil itu naik keatas motor. Dan tak menunggu lama bagi Hanbin untuk melajukan si hitam kesayangannya membelah jalanan pagi.

Sedangkan Nyonya Kim yang tengah membawa hoodie biru cerah di tangannya yang awalnya akan diberikan kepada Jinhwan tersenyum sangat manis pada dua sosok pemuda yang sudah menjauh itu.

"Keadaannya sudah jauh membaik. Mereka lucu sekali." Wanita cantik itu terkekeh. Lalu sedetik kemudian raut wajahnya berubah sedih seraya menghela nafas berat.

"Maafkan Eomma, sayang.."



Sekolah lagi-lagi digemparkan setelah tibanya Hanbin dan Jinhwan yang lagi-lagi datang bersama. Memang bukan hal yang aneh lagi mengingat kedua orang yang awalnya musuh besar itu sudah berbaikan. Namun melihat penampilan keduanya mengenakan pakaian bebas membuat semua orang berdecak kagum. Semua gadis menatap Hanbin penuh pemujaan. Bagaimana tidak, penampilan sang pangeran sekolah itu benar-benar membuatnya berlipat-lipat kali lebih tampan. Apalagi saat ini tubuh atletisnya tercetak jelas dengan kaos hitam ketat yang dikenakannya. Sedangkan penampilan Jinhwan membuat semua gadis memekik gemas. Apa yang dikenakan Jinhwan menggambarkan kepribadiannya yang cerah dan lucu. Beberapa siswa laki-laki pun ada yang menelan ludah menyadari betapa manis dan menggemaskannya seorang Kim Jinhwan.

Let You Flyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن