Four : He's My Neighbor!

2K 257 50
                                    


Jinhwan baru keluar dari pagar tinggi rumah tetangga barunya. Pemuda mungil itu sedikit terkejut ketika mendapati seorang anak kecil yang tengah berjongkok di samping sebuah sepeda. Wajah bocah dengan pipi chubby dan mata yang bulat itu seketika membuat Jinhwan gemas, dia segera ikut berjongkok di hadapan bocah yang sedang memeluk sebuah kotak makanan itu.

"Hei, nak. Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jinhwan lembut.

Si bocah laki-laki mengerjap menatap Jinhwan lalu bersuara. "Aku mau mengantar kkakdugi ini untuk Tuan Muda Kim. Kakek memintaku untuk mengantarnya kesini." Sahut anak laki-laki itu.

Jinhwan mengernyit. "Tuan Muda Kim? Maksudmu, pemilik rumah ini?" Tunjuk Jinhwan pada rumah yang satu menit lalu dia datangi.

Bocah itu hanya mengangguk.

"Lalu kenapa kau malah berdiam disini? Bukankah Tuan Muda Kim sedang menunggu?"

Jinhwan mengamati wajah bocah yang terlihat ragu itu.

"Waeyo?" Tanya Jinhwan lagi.

"Emm- Sebenarnya aku takut memberikannya pada Tuan Muda." Jawab si bocah membuat Jinhwan mengernyit tak mengerti.

"Takut? Kenapa mesti takut?"

"Tuan Muda Kim itu menyeramkan." Sahut si bocah setengah berbisik seraya mendekatkan wajahnya pada telinga Jinhwan.

Jinhwan masih memasang raut bingung meskipun sedikit merasa geli karena nada bicara anak kecil itu sungguh lucu.

"Menyeramkan? Apa dia hantu? Atau monster yang selalu memakan bocah kecil sepertimu?" Mata Jinhwan dilebarkan demi memasang wajah menyeramkannya seolah-olah menakut-nakuti si bocah.

Anak kecil itu pun terbahak. "Hahaha noona lucu sekali.."

Jinhwan langsung memberengut mendengar ucapan si bocah. 'Noona? Yang benar saja!'

"Yaa... Aku ini laki-laki. Apa kau tak lihat rambut pendek juga wajah tampanku ini, eoh?" Jinhwan berujar kesal sambil memaju-majukan bibir tipisnya.

Anak kecil itu mengerjap. "Jangan bercanda, noona. Jelas-jelas kau ini cantik dan imut."

Heol!

Jinhwan mendengus kesal. "Ya Tuhan kau tidak percaya, bocah kecil? Aku ini laki-laki. Apa perlu bukti, hm?"

"Kalau begitu buktikan jika noona laki-laki." Balas si bocah enteng.

Jinhwan menggaruk pipi putihnya dengan telunjuk. Bagaimana cara membuktikan kelelakiannya?

Ah!

Jinhwan segera menarik lengan kanan anak kecil di hadapannya untuk diarahkan ke arah dada. Pemuda mungil itu meletakkan telapak tangan yang lebih kecil tepat diatas dada rata miliknya. Si bocah melebarkan mata tak percaya.

"Sudah jelas kan kalau aku ini bukan perempuan?"

"B-bagaimana mungkin noona tidak memiliki payudara?" Pertanyaan yang sedikit vulgar untuk ukuran anak kecil sepertinya.

"Yak! Aku ini laki-laki! Hah! Dasar menyebalkan. Mau kuajak kau ke kamarku lalu menunjukan kelelakianku padamu, eoh?" Jinhwan berkacak pinggang dengan ekspresi jengkelnya.

Sedangkan si kecil bergidik ngeri. "T-tidak. Baiklah, baiklah. Aku percaya jika noona adalah laki-laki."

"Yak! Jangan panggil noona!" Teriak Jinhwan kesal.

Let You FlyWhere stories live. Discover now