Eight : Pain (II)

1.9K 275 33
                                    

Jinhwan kecil masih menunggu jemputan dari Lee ahjussi di depan gerbang sekolah dasar elit itu. Sesekali bocah bermata bulan sabit itu menguap karena terlalu bosan. Sudah satu jam sejak sekolah bubar, tapi Lee ahjussi sama sekali belum tiba. Bocah itu sedikit takut dan khawatir. Segala bayangan buruk melintas di kepalanya. Dia masih bocah dan sama sekali belum bisa pulang ke rumah sendiri. Jika saja dia bisa, mungkin sedari tadi dia akan segera pulang menggunakan bis umum. Daripada harus duduk di bangku depan sekolah dengan perasaan gelisah dan takut. Penculik anak bisa berkeliaran dimana-mana. Jinhwan melihat satpam sekolah yang masih berada di pos. Bukankah lebih baik dia meminta bantuan kepada satpam saja?

Baru saja bocah kecil itu hendak melangkahkan kaki mungilnya menuju pos satpam, tiba-tiba ransel bergambar dinosaurus itu ditarik dari belakang. Teriak pun percuma, karena mulutnya telah dibekap oleh orang yang menariknya itu.

Tubuh kecil Jinhwan diseret ke sebuah gang oleh segerombolan siswa sekolah menengah. Didorongnya tubuh Jinhwan ke tanah dengan kasar. Bocah kecil itu ketakutan bukan main. Ketiga siswa JHS itu mengancam Jinhwan untuk tak bersuara jika ingin nyawanya selamat. Dan ancaman itu sungguh membuat Jinhwan teramat takut. Tubuhnya menggigil dan isakannya sudah keluar.

"Kau punya uang banyak, kan?" Tanya seorang berbadan tambun.

Jinhwan menggeleng cepat yang langsung dibalas dengan tendangan pada dada yang cukup keras oleh seorang siswa bertubuh kurus. Dia memekik. Dan mulutnya segera dibekap oleh yang lainnya.

Let You FlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang