BAB 27

3.5K 230 3
                                    

         [Warning! Ada kata-kata vulgar yang menyangkut aktivitas 21+! Mohon bijak dalam membaca]

Bab (27)
         "Apa yang telah terjadi di New York, Emma?" Seorang lelaki jangkung berdiri dengan tubuh tegap sambil menarik rantai yang melingkar tepat di leher Emma.

Gadis bernama Emma itu terdiam lalu menghembuskan napasnya pelan. "Aku tidak tahu," ujar Emma pelan, "aku tak menemukan petunjuk apapun tentang ledakan yang terjadi beberapa hari yang lalu di sana."
        
"Kalau begitu cari--"

"Tuan Muda, Master Sakamoto dan Pangeran Sakamoto serta Izumi dan Marian di sini, dia berada di Jepang," suara itu membuat Emma membulat tak percaya.

"Jadi... sebenarnya ledakan saat itu apa?" Tanya si Tuan Muda.

"Kakak!" Teriak Emma tiba-tiba berteriak dan berdiri sambil menarik-narik rantai yang melingkar di lehernya. "Pasti ada gadis bernama Lisse Akira! Di-dia adalah pewaris darah Gloserum! Sama seperti Izumi! Aku yakin itu!"

"Apa kau yakin Emma? Kau tak berbohong bukan?" Tuan Muda menatap ke arah Emma dengan tatapan datar dan sedikit curiga.

"Tidak kak! Aku tidak berbohong! Aku yakin itu! Ijikan aku pergi untuk mencari mereka! Aku yakin aku bisa! Aku tak akan gagal! Kumohon kakak!" Teriak Emma dengan wajah sumringah.

Tuan Muda menghembuskan napasnya pelan, "baiklah kalau begitu," ujar Tuan Muda pelan, "Mix, tolong siapkan mobil kaca gelap... aku mengirimkan kau dan Emma ke sana."

Mix mengangguk dan mengambil alih rantai yang melingkar di leher Emma lalu berjalan keluar. Emma mengikuti dengan wajah sumringah.

"Aku akan mulai menghancurkan semuanya, sebelum itu aku harus mencari pewaris darah Gloserum terlebih dahulu," gumam Tuan Muda yang namanya bahkan tak diketahui itu.

☀️

Vorze menghembuskan napasnya bosan lalu mengambil secangkir gelas yang berisi darah. Lelaki itu menatap datar ke arah gelas itu lalu kembali menghembuskan napas dan menempelkan bibir cangkir ke bibirnya lalu mulai meminumnya.

Saat dia sedang sibuk dengan kenikmatan sejatinya, suara ketukan pintu membuat kenyamanannya buyar seketika. Vorze mendengus pelan. Padahal jarang Kastilnya atau lebih tepatnya ruangan yang ada di kastilnya diketuk saat hari malam seperti ini.

"Buka saja, tidak aku kunci," Vorze berkata dengan nada datar.

Setelah itu pintu langsung terbuka dan Vorze meletakkan gelas berisi darah itu lalu menatap ke arah laki-laki yang tingginya di bawah dirinya. Dia adalah Xervie Sakamoto.

"Oh... kau," gumam Vorze pelan, "ada masalah?"

"Tidak," gumam Xervie datar.

"Lalu? Untuk apa kau kemari?"

"Untuk memberikan kehidupan," ujar Xervie membuat Vorze menoleh dengan tatapan berubah tajam, "mungkin... tapi sepertinya sedikit sulit untuk memaksanya."

"Oh... lalu bagaimana memaksanya Master Sakamoto?" Tanya Vorze dengan nada sinis.

Xervie tertawa pelan dan Vorze mengernyit dengan tawa itu. Tidak ada yang lucu dari pertanyaannya. Apa Xervie sudah gila? Ya! Sepertinya Xervie memang gila.

"Apa yang lucu?"

"Kau Master Alasord," balas Xervie pelan sambil meredakan tawanya. "Kau yang lucu."

"Kenapa aku yang lucu? Apa yang lucu--"

"Kau memanggilku Master? Apa aku bisa disebut seorang Master? Aku bahkan anak kedua! Ingatlah itu Master Alasord! Aku itu Pangeran Sakamoto! Master adalah jabatan dari Edward yang diberikan langsung kepadaku," Xervie menjelaskan secara kasar.

Immortal (SEASON 1 TAMAT + SEASON 2 DIBERHENTIKAN)Where stories live. Discover now