BAB #20 (Author)

965 70 7
                                    

Happy Reading ^^
Vote and comment jan lupa, kalau mau update cepet comment yang banyak, vote juga bagi yang selalu diem. Hahahahaha, soalnya mahal ini. Wkwkwkwkwk, cuman buat comment sama vote masak gak mau? Thanks oke?

Rezorver menatap dingin ke arah tubuh Roxzya lalu berdecak malas. Ia segera berjalan sambil menarik tubuh Roxzya dalam pelukannya. Gadis itu tentu saja tidak sadar sebab jiwa gadis itu tidak ada di dalamnya.

"Apa yang akan kamu lakukan saat ini, Rezorver?"

Rezorver menatap Lucifer lalu mendengkus malas. "Yah, kamu tahu sendiri … menunggu saja hingga mereka datang. Aku lelah harus menuju ke sana sendiri, rasanya melelahkan."

"Kenapa tidak memanggil Iblis lainnya saja? Jangan hanya aku saja, aku bosan." Lucifer berkata datar lalu menghela napas juga. "Panggil Azazel atau Belphegor, mereka dapat memberimu keuntungan."

"Aku bosan," desis Rezorver. "Aku menunggu seseorang saat ini, orang yang akan mengalahkanku."

"Altaro maksudmu?" balas Lucifer malas. Ia terbang di sisi Rezorver dan tampak amat bosan, lelaki Iblis itu merasa sangat bosan.

Rezorver terkekeh. "Tebak Lucifer, apakah takdir memintaku dibunuh olehnya atau tidak. Jika tidak maka orang lainlah yang akan membunuhku. Takdir tidak dapat diubah."

"Kamu berbicara seperti kamu akan mati saja." Lucifer berkata lalu agak tersentak. "Eh, jangan-jangan dia juga ada di sini?"

"Sepertinya begitu," gumam Rezorver, "vampir yang seharusnya sudah mati tetap tetap hidup sampai sekarang. Dia sebenarnya pengganggu karena sampai sekarang identitasnya bahkan tidak terbuktikan. Menurutmu siapa?"

"Eh? Entah lah, aku tidak merasakan energi apa pun," gumam Lucifer. "Tapi kalau memang dia juga ada di sini, maka dia pasti ada di antara mereka."

"Ck," decak Rezorver. Ia berdiri lalu menghela napas dan menatap datar ke arah langit yang mulai hitam dan sedikit pecah.

"Mungkin besok akan terjadi pertarungan besar." Rezorver bergumam. "Lucifer, lepaslah, besok kembalilah. Aku perlu istirahat sejenak."

***

"Kalian istirahat saja sekarang," ujar Altaro ke arah Xervie dan yang lainnya. "Xervie, aku mau bicara sebentar denganmu, boleh?"

Xervie berdiri lalu meminta Vorze menjaga tubuh Lisse Akira sebentar. Vorze segera mengambil alih dan menatap datar dari kejauhan sosok Xervie yang menjauh bersama dengan Altaro.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Xervie datar mengarah pada Altaro.

"Aku ingin kamu yang membunuh Rezorver."

Xervie melongo dan mengerjap sebentar lalu memiringkan kepalanya bingung sendiri. "Apa maksudmu? Kenapa harus aku? Hanya kamu yang bisa, Altaro."

"Tidak," gumam Altaro, "aku tidak akan membunuhnya, takdir tidak memperbolehkan kami saling bunuh. Jadi kumohon, aku ingin kamu yang membunuhnya. Aku tahu bayarannya nyawa, tapi hanya ini satu-satunya cara."

"Katakan, kenapa kamu tidak boleh membunuhnya?"

Altaro menghela napas lalu melipat tangannya di depan dada. "Karena sebuah janji, aku berjanji kepada Roxzya untuk tidak membunuh Rezorver kecuali dia mati bunuh diri. Tapi dia mengatakan padaku satu hal."

"Apa hal itu?"

"Serahkan tugasmu dan tugasku itu pada sosok abadi lainnya yang begitu kamu percayai." Altaro menjawab, "dan aku sudah menemukannya, dia adalah kamu dan Lisse."

Immortal (SEASON 1 TAMAT + SEASON 2 DIBERHENTIKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang