BAB #19 (Author)

880 62 3
                                    

Altaro berlari dengan sisa kekuatannya dan pedangnya mengarah ke arah depan. Ia berdecak, bukannya ia lari dari Rezorver. Hanya saja sebentar lagi dia akan mati jika tidak meminum darah Alexiz.

Ini lah kenapa dia membenci dirinya sendiri, dengan memanfaatkan kekuatan Beelzebub. Membuatnya harus ekstra hati-hati. Apalagi kekuatan Beelzebub paling berpengaruh panjang dengan masa hidupnya. Walau dibilang abadi dan juga kuat, Altaro pernah mati berkali-kali.

Tetapi semua vampir itu sama, vampir itu abadi, kecuali kepala atau jantungnya dihancurkan. Baru mereka akan mati dan menjadi debu.

"Sialan, di mana Alexiz~"

"Altaro!"

Altaro segera mendongak dan mendapati Alexiz terbang ke arahnya. Altaro langsung berdecak dan menarik Alexiz. Lelaki itu meringis kala Altaro langsung menancapkan taringnya tepat di lengan lelaki itu. Jika saja yang tersisa tidak hanya Alexiz, maka Altaro akan meminum darah Alexander lainnya saja.

Ia mendorong Alexiz menjauh lalu mulai mengacungkan kembali dua pedangnya mengarah pada Rezorver yang sudah mengeluarkan sebuah pedang gelap dengan aliran listrik putih di sekitarnya. Itu adalah pedang dengan menggunakan kekuatan Malaikat Lucifer, dia adalah malaikat yang dibuang dari Surga sehingga banyak yang mengatakan bahwa Lucifer adalah Iblis.

"Sialan," desis Altaro. "Alexiz, aku butuh bantuanmu."

"Apa itu?"

"Bisa kamu keluarkan kekuatan sayapmu?" tanya Altaro dengan nada dingin. "Pastikan bisa, Alexiz. Aku yang akan menanggungnya jika kamu mati. Ngerti?"

Alexiz diam sebentar lalu mengangguk mengerti. Ia segera mundur dan menggigit bibir dalamnya. Darah keluar dan Alexiz mengambil darahnya dan membuat sebuah tanda lingkaran dengan gambar bintang di dalamnya serta huruf-huruf dengan arti yang aneh. Ia mendongak sebentar ke langit yang mulai menggelap lalu menghela napas perlahan merasa lelah.

"Keluarlah, Lilith."

Lingkaran itu bersinar dan sosok wanita cantik dengan pakaian minim keluar. Wanita itu tersenyum ke arah Alexiz lalu mengusap wajah lelaki itu.

"Apa yang kamu inginkan, Alexiz Likalous?"

"Beri aku kekuatanmu dan akan aku balas dengan setengah jiwaku. Setimpal?" Alexiz berkata datar.

Lilith segera tersenyum kecil. "Setimpal Alexiz Likalous." Lilith segera mencium Alexiz dan seakan terserap ke dalam tubuh Alexiz, tubuh wanita itu berangsur menghilang. Sebuah sayap besar berwarna hitam gelap mengembang indah di punggungnya. Dan sebuah belati hitam tergenggam di tangannya.

Sejujurnya hanya beberapa vampir Bangsawan saja yang bisa mengendalikan Pedang Iblis. Iblis tergolong jahat dan suka meminta, hanya beberapa golongan Iblis saja yang tidak meminta seperti Lilith, ka hanya meminta setengah dan dia akan memberinya sesuai dengan jiwa yang mereka ambil. Iblis paling serakah ialah, Mammon karena Mammon memang Iblis serakah. Tapi saat di medan perang, maka kamu akan beruntung jika punya pedang Mammon.

"Sudah, Alexiz?"

"Sudah," balas Alexiz terbang mendekat ke arah Altaro. "Apa yang harus aku lakukan?"

"Bawa aku pergi," ujar Altaro sambil menatap ke arah Alexiz. "Sekarang, ke tempat Xervie Sakamoto. Kita perlu dia dan kedua saudaranya, lebih tepatnya adalah darah mereka."

"Eh? B-baiklah."

Alexiz segera menggenggam tangan Altaro dan segera terbang sebelum Rezorver menghancurkannya dengan pedang Lucifer kesayangannya.

Rezorver menatap kepergian mereka lalu berdecak. Ia menatap pedangnya lalu menghela napas dan memiringkan kepalanya kesal.

"Lucifer, kamu tahu posisi mereka di mana? Bisakah kamu melacak kekuatan Beelzebub dan Lilith?"

Lucifer muncul, ia adalah sosok laki-laki dengan rambut hitam dan mata merah gelap. Tetapi sayap miliknya adalah Putih dan Hitam.

"Aku akan mencobanya," gumam Lucifer, "tapi ada bayarannya, Rezorver de Glomerus."

***

Xervie menunduk dalam merenungkan ide yang diberikan oleh Vorze. Ini memang mempertaruhkan nyawa. Tapi mungkin hanya itu yang bisa dilakukan.

Jika memang saat mereka akan melawan Rezorver berbarengan mereka akan untung. Itu akan lebih baik, jika melawan sendiri akan sedikit sulit jika melawan bersama berarti memberi sebuah keuntungan sebab kemungkinan besar Rezorver akan menggunakan kelima kekuatannya.

Maka taruhannya adalah nyawa, mereka yang bukan abadi akan sulit. Oleh karena itu Marian dan Xervie akan mengawasi dari jauh sebagai pasokan darah sedangkan sisanya melawan. Kenapa Edward tidak? Sebab ia sudah bangkit, ia tidak lagi abadi seperti halnya Sakamoto.

"Hei," ia segera menoleh dan mendapati Edward dan Izumi di sana.

"Kamu kepikiran tentang apa?"

"Banyak," gumam Xervie. "Aku bingung saja, kenapa dunia ini seperti ini. Seandainya de Glomerus tidak bangkit, apakah dunia ini akan tetap apa adanya?"

"Mungkin." Vorze tiba-tiba ikut dan pembicaraan. Frick juga ada di sana, saudara Vorze.

"Ini terlalu menyebalkan," gumam Xervie, "rencanamu itu memang harus mengorbankan nyawa ya."

"Mau bagaimana lagi? Hanya itu satu-satunya cara," gumam Vorze. "Jika kita melawannya sendiri kita akan lebih banyak celaka, jika kita melawannya bersama akan lebih mudah. Tetapi yang harus bertahan tentu yang paling kuat. Antara kamu, Altaro, dan Alexiz. Marian akan menjadi pasukan penyembuh saja."

"Rasanya seperti di ambang kematian saja," gumam Xervie. "Ck, rasanya lelah." Ia menatap tubuh Lisse lalu mengusap wajah gadis itu, rambut gadis itu masih perak tetapi mulai berubah menjadi sedikit coklat.

"Sepertinya Lisse terus berusaha mengambil tubuhnya." Vorze berkata. "Semoga dia berhasil."

"Harus berhasil."

Semuanya menoleh ke asal suara. Suara itu adalah Altaro dan Alexiz. "Jika tidak berhasil aku sendiri yang akan membunuhnya dan membuat Roxzya hilang lalu Lisse harus dijadikan vampir asli. Jika dunia ini hancur maka Rezorver juga akan berhenti. Hanya saja kita para vampir akan hidup di dunia bawah selamanya."

"Kalau tidak mau Roxzya mati, Lisse harus bangkit dan mengambil tubuhnya kembali."

"Kenapa kamu kemari?"

"Agak kacau," desis Altaro. "Aku butuh bantuanmu dan kalian semua."

"Kami sudah punya rencana." Vorze maju. "Bolehkah kujelaskan?"

Altaro terdiam sebentar. "Silahkan."

***

Tbc...

Siap? Ayo! Tebak! Gimana jadinya ini! Hahahahahahahahha.

Vnta
Kasih tahu dong, kalau cerita ini berahkir, enaknya dikasih ekstra part atau gak? Soalnya w bingung nak...

Hehehehe.

Bentar lagi berahkir juga sih nih cerita. Atau mau sequel? Wkwkwkwkwkwk #memangisinya apa ya?

Immortal (SEASON 1 TAMAT + SEASON 2 DIBERHENTIKAN)Where stories live. Discover now