BAB #5 (Author)

1.2K 87 5
                                    

Darah langsung muncrat dan membasahi gaun indah milik Roxzya. Gadis itu berdecak lalu berkacak pinggang ke arah seorang manusia yang entah kenapa tadi melawannya.

Mereka semua--keluarga Glomerus yang memang hendak dikirim ke Alvarose terpaksa berjalan menuju ke pintu dimensi yang berada sangat jauh dari tempat mereka tinggal. Sebab banyaknya serangan aneh secara acak dari beberapa manusia yang entah mendapatkan kekuatan dari mana.

"Yang Mulia, sebaiknya kita bergegas sebab ada kabar dari beberapa Raja dan Master dari Alvarose melapor kembali bahwa ada lagi ledakan." Uvy--seorang gadis vampir yang saat ini memang bertugas sebagai wakilnya ke bagian Alavorose berkata dengan nada khawatir.

Roxzya menghela napas lalu segera menyimpan kembali pedangnya. Ia menatap ke arah Raizel, Darren, Cesar, dan Focel. Ia segera meminta Raizel untuk membuat gerbang dimensi.

"Rai, buatlah gerbang dimensi. Lupakan soal kondisi kita nanti, kita harus cepat membantu mereka."

"Tapi perlu waktu sekitar lima menit untuk mengumpulkan energi Pintu dimensi Rox." Raizel menjawab pelan. Ia begitu halus dan membuat Roxzya meringis kesal.

"Sudah, tidak apa-apa... kamu tidak perlu khawatir soal itu. Biar nanti aku urus."

"Baik."

Raizel segera mundur beberapa langkah lalu memejamkan matanya. Sebuah sinar biru keperakan tercipta di sekitar Raizel. Pria itu dikelilingi dengan cahaya yang membuat mata sakit tapi ia sadar bahwa apa yang dilakukan pasti membuat posisi mereka ketahuan.

"Aku Raizel de Glomerus, membuka pintu dimensi menuju Alvarose. Dengan darahku aku membukanya. Terbukalah!" Cahaya itu mulai menyusut lalu terciptalah sebuah pintu yang dapat ditembus.

"Kita harus cepat Ratu, segera." Uvy segera meminta Roxzya dan yang lainnya masuk.

Kelima keluarga Glomerus itu segera masuk lalu pintu dimensi itu segera tertutup rapat. Sejenak semua terasa amat gelap lalu sebuah cahaya membuat Roxzya mendengus malas. Ia segera menghalangi cahaya itu dan ahkirnya semuanya berhenti.

Roxzya mendarat dengan mulus, Raizel juga mendarat dengan mulus. Focel dan Cesar mendarat dengan tangan bergandengan. Sedangkan Darren terjatuh dan membuat semua anggota keluarganya menatap aneh.

"Hanya mendarat mulus saja tidak bisa Darren?" Roxzya bertanya dengan nada mencemooh.

Pria itu berdecak lalu menghela napas. "Maaf-maaf, sudahlah lupakan. Ayo kita harus segera pergi."

"Jangan menyuruhku Darren."

"Iya-iya, aku tahu." Darren berdecak kesal lalu segera berjalan mengikuti Uvy yang memang sangat tahu ke mana mereka harus melangkah.

Roxzya terdiam lalu menatap datar. Teringat dengan kata-kata Alexiz yang mengatakan bahwa dirinya mempunyai sebuah hubungan spesial dengan Xervie Sakamoto.

Tapi apa itu benar? Bahkan keduanya pernah bertukar darah? Dia harus membuktikan itu. Semuanya, ia harus membuktikannya. Sebab tidak ada yang bisa membantunya mencari tahu selain dirinya sendiri.

Kondisi mereka saat ini adalah berada di hutan. Uvy yang memimpin sebab dia sering bolak-balik dari Dunia dimensi ke Alvarose. Roxzya memang jarang pergi ke Alvarose mengingat banyaknya pekerjaan yang menyitanya. Apalagi karena orang itu membuatnya sebal, bukan Alexiz Likalous. Orang lain dan dia benar-benar dibuat sebal oleh orang itu.

"Sebentar lagi, mungkin sekitar sepuluh menit lagi jika kita menggunakan lari cepat maka kita akan sampai di Ibu Kota. Jika tidak maka perlu waktu sekitar dua pulih menit."

"Kalau begitu--" ucapan Darren belum berlanjut sebab Roxzya lebih dulu memotong.

"Kita jalan kaki saja, hitung-hitung untuk olah raga." Roxzya asal ceplos dan membuat semuanya cengo.

Immortal (SEASON 1 TAMAT + SEASON 2 DIBERHENTIKAN)Where stories live. Discover now