BAB 30

3.1K 197 6
                                    

Bab (30)
          Vorze menatap semua yang ada di ruangannya lalu menghembuskan napasnya pelan. Dia mengacak-acak rambut pirangnya lalu mulai berbicara dengan bahasa kuno.

"Baiklah semuanya! Ini darurat!" Vorze berkata dan langsung ditanggapi oleh Xervie.

"Yah... Aku hanya ingin bertanya padamu Vorze," ujar Xervie pelan, "boleh aku bertanya bahwa kau akan tetap menyembunyikan kami atau kau malah membiarkan kami ditangkap oleh mereka?"

"Yang pasti aku akan tetap berusaha untuk sekarang ini," gumam Vorze pelan, "juga tinggal menunggu waktu sampai mereka tahu bahwa aku seharusnya sudah mati."

"Vorze," panggil Xervie dengan tatapan tajam, "Kau itu tetap diperbolehkan hidup karena banyak yang peduli denganmu. Kontramu dan aku sudah berjalan selama lima tahun dan lima tahu kamu sudah hidup dengan darahku! Apa kau tak berpikir untuk melakukan kebaikan?"

"Jangan menasehatiku bodoh," desis Vorze malas. "Aku tak--"

"Lalu apa gunanya kau hidup jika kau sendiri tidak mau berpikir jika kau pantas hidup?" Xervie memotong dengan nada dingin.

Vorze tersentak pelan lalu mendengus kesal akibat perkataan Xervie. "Jangan berbicara seakan--"

"Tapi benar kak yang dikatakan oleh Xervie," potong Frick langsung, "kalau kakak tak mau hidup lebih baik mati saja, kau tak perlu kepikiran tentang Putri Roxzy Glomerus."

"Jangan ingatkan aku tentang itu!"

"Jangan bertengkar! Ayolah kita sedang dalam keadaan genting." Marian menyela kesal sendiri.

"Cih."

"Bahasan pertama soal kebangkitan dari kekuatan Edward," ujar Vorze datar memulai percakapan.

"Yah... Mungkinkah kita menangkal umurnya dengan darahku?" Xervie menatap ke arah Vorze yang mungkin lebih tahu karena menginta umur Vorze yang sudah lumayan tua, 35 tahun. Untuk ukuran vampir. 35 tahun sudah menjadi umur yang tua.

"Maaf saja," Vorze berkata pelan sambil bersedekap, "itu tak bisa... tapi batas kalian bertambah lima tahun alias Edward bisa bertahan selama hampir dua puluh lima atau tiga puluh tahun saja. Itu adalah kekuatan khusus darah kalian, bisa dibilang itu adalah sebuah keajaiban. Darah kalian--"

"Jadi kalaupun aku menggunakan darah Xervie... itu tidak akan berpengaruh bukan?" Edward menatap ke arah Vorze datar.

"Ya... itu tidak ada gunanya," ujar Vorze pelan.

Semuanya terdiam, kalau Izumi tahu hal ini maka lelaki berambut hitam itu akan mengamuk seperti orang gila. Dia akan amat kecewa dan tak pernah mau bertemu dengan Edward.

"Kak... Izumi tahu soal ini?" Tanya Marian pelan. Dia menatap sang kakak.

"Aku tidak akan memberitahunya Marian... Aku yakin dia akan marah padaku." Edward berkata kesal sendiri.

"Kita tinggalkan masalah ini," ujar Xervie pelan berusaha untuk tidak bergetar, "lanjut ke topik soal Mix dan Emma yang ditangkap, mereka belum sadarkan diri. Lisse belum menjelaskan apa yang telah ia gunakan untuk membuat keduanya pingsan," lanjut Xervie pelan.

"Seperti ada racun yang membuat mereka tak sadarkan diri," gumam Vorze pelan, "kita harus mencari tahu."

"Anu... ada yang mau tutup jendelanya? Ini sudah mau pagi," Marian berkata pelan.

Frick berdiri dan menuju ke jendela lalu menutupnya perlahan. Setelah jendela tertutup rapat barulah ia kembali lagi.

"Kita harus menangani satu masalah lagi," ujar Vorze datar, "lebih tepatnya masalah kalian."

"Kalian sekarang buronan," ujar Frick pelan, "aku berasumsi bahwa Kerajaan Sakamoto bekerja sama dengan--"

"Kerajaan Likalous?" Xervie memotong.

Lalu keadaan menjadi hening dan tak ada yang berbicara hingga pintu tiba-tiba terbuka keras.

☀️

Lisse membuka matanya perlahan lalu pemandangan yang ia lihat adalah di depan sebuah air mancur.

Lisse berdiri lalu berjalan ke arah dekat taman yang ada di sana. Dia mendapati tiga anak sedang ada di sana. Salah satunya adalah seorang gadis yang memiliki rambut perak dengan semburat merah. Gadis itu menari seperti yang Lisse lihat kemarin.

Lisse tersenyum kecil lalu hendak kembali berjalan tetapi ia mengurungkan niatnya saat melihat sebuah peti yang ada di dekat air mancur. Lisse menyipitkan matanya dan berjalan ke arah peti itu.

Setelah itu peti itu langsung terbuka saat ia menyentuhnya. Lisse tersentak saat seseorang keluar dari peti itu. Mereka berdua adalah seorang anak dengan rambut perak.

Kedua anak yang tadinya di dalam peti langsung berlarian ke arah si gadis kecil dan dua anak laki-laki pembawa biola.

Kedua anak laki-laki tadi tertawa saat ketiga anak lainnya terkejut melihat kedua anak laki-laki sebelumnya keluar dari peti mati.

Semuanya tertawa dengan kesenangan hingga seorang wanita berambut biru--itu bunda mereka datang dan tersenyum lalu meminta semua anak itu untuk kembali ke kamar mereka.

Lisse hendak berjalan mengikuti anak-anak tadi tapi langsung tersentak karena tubuhnya mati rasa. Lagi, Lisse tidak dapat menopang tubuhnya dan tubuhnya langsung ambruk.

Lisse kembali membuka matanya dan mendapati Xervie ada di sebelahnya sedang membaca buku. Rambutnya dijepit membuat mata Xervie yang bewarna perak dengan semburat merah terang itu terlihat.

Lisse menggeliat lalu bangun dan membuat Xervie terkejut bukan main. Wajah Xervie amat khawatir.

"Lisse," gumam Xervie pelan, "kau baik-baik saja?"

"Hah? I-iya, aku baik-baik saja... memang kenapa?" Tanya Lisse bingung.

"Tadi lebih tepatnya lima jam yang lalu kau berjalan dalam tidur, itu membuatku sangat khawatir," ujar Xervie.

"Sebenarnya kamu kenapa?"

"E-entahlah."

"Kamu masih mengantuk?" Tanya Xervie pelan.

"Tidak," gumam Lisse pelan.

Xervie mendekatkan wajahnya dan mulai mengecup pelan bibir mungil Lisse. Lisse menyambutnya dan mulailah keduanya berciuman layaknya kekasih.

Setelah selesai berciuman, Xervie melempar buku yang tadi dia pegang lalu langsung menindih tubuh Lisse lalu tersenyum kecil.

Lisse melepas kemeja yang ia pakai lalu melemparnya ke segala arah. Lalu Xervie melepas pakaiannya juga lalu mulai mencium Lisse kembali dengan penuh nafsu.

Setelah itu dia mulai melepaskan kaitan bra milik Lisse lalu memuaskan apa yang ia inginkan.

☀️

To Be Continued


Baca cerita baruku yukkk!!! Hehehe...

Immortal (SEASON 1 TAMAT + SEASON 2 DIBERHENTIKAN)Where stories live. Discover now