BAB 44

2K 142 3
                                    

Bab (44)
          "Xervie, apa tak masalah kita langsung pergi tanpa menyusun rencana dulu?" Vorze menatap ke arah Xervie dengan pandangan datar.

"Hanya ini satu-satunya cara," balas Xervie datar dan mulai mulai memasukkan benda bulat yang tadinya besar menjadi kecil ke dalam kantong pakaiannya. Dia memakai jubah hitamnya lalu berjalan santai meminta Edward untuk cepat.

"Sudah siap semuanya?" Tanya Edward datar, "semua robot-robot tak perlu dipedulikan. Mereka bukan vampir ataupun mahkluk immortal, jadi mereka dianggap tak penting di dunia bawah. Mengerti?"

"Ngerti," gumam semuanya pelan.

Semuanya mulai berkumpul, lalu Edward meminta semuanya merapat karena dia akan langsung memindahkan bukan membuat portal. Supaya lebih hemat energi, kata Edward begitu.

Saat semuanya sudah menjadi satu secara tiba-tiba dua robot datang. Itu adalah R01 dan R02. Izumi dengan cepat menarik keduanya dengan menggunakan teleportasi lalu tepat langsung berpindah.

Hampir dua menit semuanya terasa gelap, tidak ada suara saat mereka sedang berpindah tempat hingga sebuah cahaya sedikit gelap membuat mereka semua langsung melompat keluar dan tiba-tiba di sebuat perairan kecil.

Edward menghembuskan napasnya pelan. "Perairan ini, sungai ini, semuanya... tidak ada yang berubah. Di sana, mungkin sekitar satu kilometer. Di sana adalah letaknya kota yang akan kita tuju. Ingat di sana sangatlah berbeda di dunia kita berasal. Di dunia ini semuanya penuh kebencian, dosa, tidak kewarasan, serta banyaknya masalah."

"Kau tahu banyak?" Vorze menatap bingung sambil berjalan keluar dari sungai yang tingginya hanya selutut.

"Yah... begitulah," gumam Edward pelan, "dulu aku pernah datang kemari, saat itu aku masih berumur lima tahun. Dan aku sering dimarahi oleh Raja dan Ratu akibat aku membuat sedikit kekacauan."

"Aku tak pernah tahu itu," suara yang serempak itu membuat Edward terkejut bukan main. Dia hanya terkekeh.

Izumi menatap ke depan lalu menghembuskan napasnya pelan. "Apa kau sekarang tahu kita harus ke mana Ed?"

"Ah! Iya... kita akan pergi ke kota itu, ayo! Hanya satu kilometer saja, ayo cepat."

"Tapi sepertinya ada hambatan bagi kita kakak," gumam Marian pelan sambil menunjuk ke arah depan yang tak jauh dari mereka berdiri. "Sepertinya kita lupa jika hari ini adalah saatnya festival bunga sakura yang hadir setiap sekali dalam setahun."

Edward menghembuksan napasnya pelan, Xervie menggeram kecil, Marian hanya berkacak pinggang, Vorze terdiam tak mengerti, Frick hanya menatap bingung, sedangkan Izumi hanya menatap datar tak peduli lalu berjalan pelan ke arah depan.

"Kalau berteleportasi tak bisa? Kita tak bisa menembus deretan itu?" Tanya Izumi pelan dan langsung dibalas gelengan oleh Edward dan Xervie serta Marian.

"Itu tidak mungkin, semuanya terlalu ketat," balas ketiganya serempak.

"Kalau begitu sampai kapan festivalnya?"

"Festival diadakan pada hari ini, sedangkan festival itu diadakan selama seminggu. Sangat lama kalau harus menunggu festival ini selesai. Jika saat festival diadakan maka semua yang tinggal di sana harus tinggal di luar memakai tenda."

"Kalau begitu daripada kita terus di sini dan tak mendapatkan apa-apa lebih baik kita segera pergi ke sana dan meminta persediaan tenda, daripada kita malah dianggap maling atau masalah lainnya," Izumi memberi saran.

"Kalau begitu ayo," ujar Edward dengan nada pelan lalu semuanya pergi sedangkan R01, R02, V06, dan V07 memilih membuat diri mereka dalam mode menghilang.

Edward yang memimpin di depan, Xervie di belakangnya, Izumi di sebelah Edward, Marian di sebelah Xervie sedangkan Vorze dan Frick berada tepat di belakang Xervie dan Marian.

Mereka berjalan cepat dengan sedikit teleportasi supaya lebih cepat. Setelah sampai di sebuah perkumpulan warga di kota itu, barulah mereka tenang. Mereka menunggu giliran hingga giliran mereka datang dan memindat satu tenda untuk dua orang.

Setelah itu mereka mencari tempat di dalam kota, rumah-rumah di dalam sana sangatlah biasa. Tidak ada yang namanya kemewahan, hanya rumah kayu dengan ukuran sedang tanpa jendela. Di kota Saverx-Qia hanya ada malam dan malam. Di kota ini ada sebuah lapisan pelindung yang membuat cahaya matahari tak bisa masuk.

Suara lonceng membuat semuanya langsung berkumpul di tengah-tengah kota yang sekarang dibuat melingkar. Melingkar mengelilingi sebuah pohon sakura sangat besar.

"Apa tidak ada yang melihat Tuan Muda ataupun Mix serta Emma?" Xervie bergumam pelan. Tapi Xervie hanya mendapat gelengan pelan.

Ahkirnya Xervie dan yang lain diam saja, sebuah sambutan seseorang yang sepertinya adalah vampir yang memimpin semuanya itu terdengar amat keras. Xervie dan yang lainnya tetap diam memperhatikan hingga selesai sudah sambutan dan semuanya dipersilahkan untuk menuju tenda lalu meminta jatah darah hewan, pakaian, dan kopi hitam. Mereka juga akan mendapatkan jatah sebuah jubah biru gelap untuk lelaki sedangkan biru muda untuk perempuan.

"Ed, kita akan menunggu hingga seminggu?" Izumi menatap ke arah kekasihnya itu dengan wajah malas.

"Mau bagaimana lagi Izu? Hanya ini saja caranya," ujarnya pelan.

"Ya sudah, kalau begitu lebih baik kita menyusun sebuah rencana saja," gumam Izumi pelan.

☀️

To Be Continued

Masih nungguin nggak?

Immortal (SEASON 1 TAMAT + SEASON 2 DIBERHENTIKAN)Where stories live. Discover now