● Chapter 26

127 15 25
                                    

Seseorang tak akan pernah tahu betapa dalam kadar cintanya sampai terjadi sebuah perpisahan




Tangan Daisy yang gemetaran segera mengambil ponselnya dan menghubungi kontak yang sebelumnya dengan berat hati dia blokir. Tatapan Darrel kembali datar. Dia tetap tak ingin Daisy menghubunginya meskipun sedang celaka atau sampai meninggal sekalipun. Tapi dia tak mungkin menunjukan sisi egoisnya.

Daisy semakin menghujani pipinya yang kian memerah karena nomor Will tidak aktif. Ternyata dia memiliki nomor beberapa bawahan Will, seketika dia menghubunginya. Di dapatilah satu jawaban yang sama;

"Tuan Will tidak ada. Tapi tim SAR menemukan ponsel dan sepatu yang terakhir tuan Will gunakan. Proses penyelamatan belum selesai jadi jika benar tuan Will meninggal, mereka belum menemukan mayatnya."



Will tidak mungkin mati, kan? Bahkan saat ia mencoba bunuh diri. Aku menghentikannya dan Tuhan pun masih memaksanya hidup.

 Aku menghentikannya dan Tuhan pun masih memaksanya hidup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Will itu,




Lebih berharga dari diriku sendiri!


Jika benar Will meninggal, apa-apaan dunia ini?! Terus saja membuatku terpuruk!

Daisy terisak memecah keheningan. Dia merasakan hal buruk yang menimpa Will. Disaat yang tepat, Darrel merangkup tubuhnya dan membelai surai panjangnya.

"Jangan menangis Daisy, dia belum tentu meninggal." Kata Darrel. Daisy tak merespon apa-apa. Hanya nafas tersegal dan hembusan embun keluar darinya. Dia mencekal lengan Darrel dan berkata ingin waktu sendiri. Usai beranjak, Darrel sadar betapa pentingnya Will bagi Daisy.


Darrel membuang nafas kasar dan memijat batang hidungnya. Segeranya ia menghampiri lokasi bencana dan menguak keadaan Will yang sebenarnya. Dia berangkat menggunakan pesawat sekarang juga.

Sesampainya ia sangat dikejutkan. Gedung utama yang begitu menjulang tinggi sudah tidak karuan bagai puing kapal.


Kasihan sekali,


Kerugian Will amatlah banyak, semua tahu keadaan seperti ini adalah titik terberat para pengusaha.

Dihadapkan dengan kegagalan disaat bersanding dengan waktu kematian.


Darrel menemukan narasumber yang memberikan kepastian. Karena posisi Will adalah CEO, tentunya pencarian diutamakan. Ratusan dozer* dan excavator* dikerahkan hari itu juga karena info dari BMKG menunjukan tak akan ada bencana susulan kembali.

Namun semua lokasi telah dicari dan tidak ditemukannya tubuh Will. Jadi satu fakta yang pasti adalah:

Will belum mati dan menghilang begitu saja


Kinji Rareta AiWhere stories live. Discover now