● Chapter 33

111 10 0
                                    

Satu hal yang ingin aku ganti adalah takdirku di dunia ini




Sepulang dari pantai, calon mempelai itu kembali ke rumah sakit untuk menyelesaikan sisa tugasnya. Namun, ada seseorang yang menunggu kepulangan mereka.

Setelah di depan pintu, Darrel menyadari jika ada yang masuk ke kantornya karena pintunya tak terkunci. Tentu saja orang itu adalah Calvin.

"Calvin... ada apa?"

Calvin menatap jijik serta jengkel kepada Darrel. Sembari meremas selembar kertas di tangannya. Lalu Calvin berpindah mata ke Daisy dan menelisiknya dalam-dalam. Darrel segera sadar dan mengerti. Dia lekas berlari dan merebut kertas itu dari tangan Calvin. Tapi Calvin yang gesit segera menghindar.

"Darrel, kau benar-benar sudah gila!" Tuding Calvin.

"Jangan langsung berceloteh! Hasil pemeriksaan DNA itu keliru. Dokter Harvey sudah menjelaskan hasilnya padaku!"

"OMONG KOSONG! AKU SUDAH PASTIKAN INI DENGAN BERTANYA LANGSUNG PADA HARVEY! Jangan coba-coba berbohong padaku!"

Calvin benar-benar naik darah. Dia tidak menyangka jika apa yang Will bilang adalah kenyataan. Dia sungguh kecewa dengan perasaan menyimpang di antara Darrel dan Daisy.

Darrel jadi membisu. Terbongkar sudah hubungan darahnya dengan Daisy.

"Ini salah! Aku tidak mau kau menyesal, Darrel! Kalian harus segera membatalkan rencana pernikahan kalian!"

"Diamlah..." Darrel mendesis dan membuktikan perasaanya  yang geram karena kelancangan dan campur tangan Calvin.

"Apa? Apa kau sudah berani men--"

"TUTUP MULUTMU! Kau sangat lancang dan keterlaluan! Siapapun dirimu, kau tak pantas menasihati dan memerintahku seenaknya!  Hendaknya kau diam dan jangan ikut campur dengan keputusan kami!" Kesal Darrel.

"Apa akal sehatmu telah hilang, huh? Dengar baik-baik! Dia adalah saudaramu... tugasmu adalah menjaganya bukan menikahinya!" Tegas Calvin.

Daisy hanya terdiam dan ikut tersudut mendengar perdebatan mereka. Dia tambah sakit hati ketika Calvin mengingatkan siapa identitas dan takdir Daisy di dunia ini.

Darrel mulai tak kuasa mengendalikan diri, ia menarik kerah Calvin lalu berteriak di depannya.

"JANGAN SEMBARANG MENEGUR KAMI! DAN JANGAN PERNAH BUKA MULUT TENTANG HAL INI!"


BUK

Darrel terbelalak. Dia tak menyangka sosok di hadapannya telah memberinya tinjuan tepat di rahangnya.

"Kau sudah gila..." celetuk Calvin dengan geram. Daisy panik dan ikut muram karena Calvin tanpa hati menyerang Darrel hingga terjatuh. Dia menghampiri calon suaminya itu dan duduk di sampingnya.


Calvin memandang bingit pada mereka berdua.

"Betapa menjijikannya kalian! Aku tidak mengerti apa yang kalian pikirkan sehingga sepakat untuk melanjutkan hubungan terlarang ini... APA KALIAN TIDAK TAHU NORMA DAN AJARAN AGAMA, HAH?!"

Darrel terdiam. Daisy juga mematung dan terpaku pada kegusaran Calvin. Daisy tak mungkin berani melawan orang segalak dan sedingin kutub itu.

Selagi nyalinya menciut, Daisy menurunkan kepalanya. Tapi Calvin menarik dagunya dan membuat Daisy menatapnya lekat-lekat. Terlihat sudah matanya yang mengilau sendu.


Kinji Rareta AiWhere stories live. Discover now