OFT 3

11.2K 620 33
                                    

Naura berjalan keluar dari ruang Osis. Bergantian dengan Jessi yang sedang di tanya jawab oleh Xavier. Ada raut gelisah diwajah Naura.

"Nora.. Gimana X ngomong apa?" Tanya Alvaro.

"Aku mau ngundurin diri Varo. Kamu bisa bantu bicara sama Kak Xavier?" Tanya Naura. (Disini Naura sama Alvaro seangkatan ya. Sedangkan Xavier kakak kelas mereka)

"Loh kenapa Nor?" Kata Alvaro.

"Nor?" Tanya Naura heran.

"Hehe, lebih gampang panggil lo Nora dibanding Na-u-ra." Jelas Alvaro memajukan mulut nya.

"Terserah kamu deh Var. Kamu bisa bantuin aku gak?"

"Keputusan X gak ada yang bisa ngerubah selain dia sendiri Nor." Jelas Alvaro.

Naura terlihat membuang nafas nya pasrah. Lalu pintu terbuka keluarlah Jessi lalu menarik tangan Naura. Alvaro hanya diam.

Jessi membawa Naura ke halaman belakang sekolah.

"Eh tikus lo ngapain sih pake daftar Osis segala! Mau caper lo sama X? Lo lupa, lo kalo disekolah anak cuma pembokat, paham gak lo!!" Kata Jessi.

"Kak aku beneran gak niat ikut. Itu cuma salah paham aja. Luna temen aku salah nulis nama kak." Jawab Naura.

"Lo pikir gue percaya?"

"Kak Jes.." Lirih Naura.

"Gue bakal aduin ini ke Mamah dan Papah." Kata Jessi lalu pergi meninggalkan Naura.

Naura menitikan air mata melihat arah punggung Jessi. Langsung saja dia menghapus air mata itu dan tersenyum.

"Tuhan, Apa aku akan kuat?" Gumam Naura.

Naura kembali keruang Osis dan disana sudah berdiri para anggota calon Osis dan pengurus Osis lain nya. Naura melihat kearah Jessi yang sedang menatap nya tajam dan dia pun hanya menunduk.

"Baik, semua yang berada disini. Kalian sudah terpilih menjadi anggota osis. Dan saya mohon untuk kerjasama dan bantuan nya untuk rencana/acara sekolah kita kedepan nya. Terimakasih." Kata Xavier. Lalu mata Xavier melihat kearah Naura yang hanya menunduk.

Semua peserta pun membubarkan diri. Tersisa hanya Naura, Xavier dan Alvaro saja. Naura menaikan kepala nya dan melihat kearah Xavier dan Alvaro.

"Kak Xavier, aku beneran mau mengundurkan diri dari Osis Kak." Kata Naura takut-takut.

"Nor, kenapa?" Kata Alvaro.

Xavier masih memandang kearah Naura. Naura pun melihat kearah Xavier, dan Xavier masih melihat mata Naura.

"Gue gak pernah menarik kata-kata yang keluar dari mulut gue!" Kata Xavier.

"X anak osis baru ada yang pingsan. Jessi kalau gak salah namanya." Kata salah satu siswa.

Naura mendengar itu pun cepat belari keluar dari ruang Osis. Dia berlari cepat lalu dia melihat Jessi yang tak sadarkan diri di koridor sekolah. Wajah Jessi pun nampak sangat pucat.

"Kak Jes, bangun Kak." Kata Naura panik.

" Aku minta tolong bantuin bawa Kak Jessi ke UKS." Pinta Naura.

Beberapa siswa membawa Jessi ke ruang UKS sekolah. Wajah Naura terlihat sangat panik. Dia pun menghubungin Mama dan Papa nya.

Anak pembantu nya ternyata care juga ya sama Jessi.

Si Naura pura-pura panik paling juga.

Naura sok baik.

Xavier dapat melihat jelas kekhawatiran dari wajah Naura. Kekhawatiran yang tidak di buat-buat.

ONE FOUR THREE (I love you)Where stories live. Discover now