OFT 21

8.3K 577 87
                                    

Pagi hari dirumah sakit Naura dan Xavier kedatangan sahabat mereka yaitu Luna dan juga Alvaro. Mereka sedikit canggung karena Xavier tidak ingat pada mereka.

"X lo beneran gak ingat gue?" Tanya Alvaro. Xavier menggelengkan kepala nya. Xavier kemudian melihat kearah Naura yang sedang tersenyum berbicara dengan Luna.

"Gue Alvaro. Kita satu sekolah tapi gak satu kelas sih lo kakak kelas gue. Lo itu ketua Osis di Kenanga School." Jelas Alvaro.

"Ketua Osis?"

"Iya lo ketua Osis lo juga populer sama kaya gue." Kata Alvaro sambil menaik-naikan alis nya.

"Dih sok populer lo. Yang populer cuma X doang!" Kata Luna ikut menimbrung obrolan Xavier dan Alvaro.

"Dih nyambung aja sih lo!" Kata Alvaro kepada Luna.

"Nora gimana keadaan lo? Gue denger lo belum bisa jalan ya?" Tanya Alvaro.

"Kabar aku baik Varo. Iya kaki aku masih kaku buat di gerakin." Jelas Naura.

"Sebentar lagi pasti bisa jalan. Lo sabar ya Nora cantik." Kata Alvaro. Xavier lalu menengok kearah Alvaro.

"Apa lo liat-liat gue X." Kata Alvaro. Dia tahu pasti Xavier ingin perotes padanya karena memanggil Naura dengan kata cantik.

Xavier yang ingin marah mengurungkan niatnya, dia tidak tahu alasan apa dia marah saat Alvaro memuji Naura.

"X lo sama sekali gak ingat kita?" Tanya Luna.

"Sedikit tentang Rara juga lo gak ingat?" Sambung Luna.

Xavier melihat Naura sebentar lalu menjawab.

"Gue gak ingat kalian semua dan siapa itu Rara?" Kata Xavier.

"Kita sahabat. Nih lihat kita pakai gelang yang sama. Dan Rara itu adalah Naura gue biasa panggil dia dengan kata Rara." Kata Luna menunjukan gelang nya dan tersenyum kearah Naura.

Xavier melihat gelang itu kemudian dia melihat tangan nya, tangan Alvaro dan juga tangan Naura. Memang mereka semua memakai gelang yang sama.

"Kita sahabat X. Tapi lo dan Nora lebih dari sahabat, kalian memiliki hubungan lebih. Kalian itu pasangan terserasi di Kenanga!" Kata Alvaro menjelaskan.

Naura melihat kearah Xavier yang diam seperti mencoba mengingat sesuatu. Lalu Xavier pun melihat kearah Naura lagi. Mereka saling melihat sebelum Naura memutuskan untuk mengalihkan arah pandang nya ketempat lain.

"Udahlah Varo, X belum mengingat nya. Jangan dipaksain." Kata Luna.

Lo siapa sebenarnya? Adik gue bilang lo pacar gue. Temen gue bilang kita pasangan. Tapi gue gak ingat itu semua, batin Xavier masih melihat Naura.

Naura memegang perut nya kembali. Rasa sakit itu datang lagi. Naura pun meringis menahan sakit, dia diam agar tidak ada yang mengetahui. Tetapi Naura salah, Xavier melihat semua dia melihat Naura yang kesakitan itu.

"Lo kenapa? Perut lo sakit? Perlu gue panggilan Darren?" Kata Xavier membuat Naura melihat kearah Xavier..

"Aku gak pa-pa X. Ini karena luka bekas jahitan sedikit perih." Jelas Naura.

"Kalau sakit bilang aja. Kalau perlu dokter bilang aja." Kata Xavier.

Naura hanya mengangguk sedikit tersenyum.

"Tapi lo beneran gak pa-pa kan Ra?" Tanya Luna. Luna tahu yang sebenarnya terjadi sama Naura sahabat nya itu.

"Iya Luna. Aku gak pa-pa." Kata Naura tersenyum ceria.

ONE FOUR THREE (I love you)Where stories live. Discover now