OFT 6

11.8K 605 44
                                    

Di keluarga Abraham.

Nina membantu pelayan untuk menyiapkan makan malam untuk keluaraga nya. Dia menata makanan itu di meja makan.

"Honey, berapa kali aku bilang sama kamu. Biarin pelayan yang melakukan ini semua, lagipula kamu kan masih sakit, hem?" Kata Alex kemudian memegang kening Nina.

"Aku udah sembuh Alexander.." Jawab Nina.

"Beneran?" Kata Alex memeluk pinggang Nina.

"Alex kamu apa-apan sih." Jawab Nina.

"Loh kenapa? Aku kangen tau." Jawab Alex mencium sekilas bibir Nina.

"Alex ini waktu nya makan, sebentar lagi anak-anak turun. Kamu gak malu diliatin mereka?" Kata Nina.

"Enggak." Jawab Alex.

Cup! Cup! Cup!
Alex berkali-kali mencium bibir Nina.

"Papaaa!!!" Teriak Dixie. Membuat Nina melepaskan Alex, namun Alex masih memeluk pinggang Nina.

"Kita lanjut nanti ya honey. Cup!" Jawab Alex dan masih memberikan kecupan di bibir Nina.

"Dix, ayo makan dulu." Kata Nina.

"X kemana? Apa dia belum pulang?" Sambung Nina.

"Gak tahu Ma, Dix belum liat dia. Pacaran kali Ma." Jawab Dixie.

"Biar Papa yang telepon dia nanti. Kalian makan saja." Kata Alex.

Sebelum Alex menelepon Xavier, Xavier sudah memberi nya pesan terlebih dahulu.

Xavier:
Pah, X  ada di rumah sakit. Temen X sakit. X pulang telat.

Alex hanya tersenyum membaca pesan dari anak nya itu. Sifat Xavier sama dengan sifat nya dulu yang possessive terhadap Nina. Alex yakin teman yang dia bilang sedang sakit adalah wanita itu. Xavier tidak pernah seperduli ini kepada teman-teman nya, bahkan dengan Alvaro sekalipun.

💜💜

Naura berlari di koridor rumah sakit untuk menemui Mama dan Papa nya. Naura yakin mereka akan marah kepada dirinya karena datang terlambat.

"Mah, maaf Naura telat." Kata Naura lalu munculah Xavier disamping Naura.

Lea langsung menarik paksa Naura membuat Anura sedikit meringis sakit.

"Darimana aja kamu! Jessi membutuhkan kamu sekarang!" Kata Lea dengan mencengkram kuat lengan Naura.

"Maaf Ma." Jawab lirih Naura.

"Bisa anda melepaskan tangan Naura. Anda menyakiti nya." Kata Xavier membuat Lea, Gunawan dan Naura melihat kearah nya.

"Kau Xavier itu ya?" Kata Lea lalu melepaskan tangan nya dari lengan Naura. Naura langsung memegang lengan nya.

Xavier tak menjawab dia lebih memilih menghampiri Naura.

"Lo gak pa-pa?" Kata Xavier. Naura hanya menggelengkan kepala nya. Lea yang melihat itu menjadi kesal.

"Naura, ini waktu nya kamu masuk!! Cepat!" Kata Lea sedikit mendorong Naura.

"Aku masuk dulu. Kamu pulang aja X. Makasih udah anterin aku ya." Kata Naura lalu dia masuk dimana perawat sudah menunggu nya bersiap akan mengambil darah Naura.

"Kamu kuat ya Naura. Sebenarnya ini bukan waktu kamu untuk mendonorkan darah. Tapi Mama kamu yang meminta nya, mungkin setelah ini kamu akan merasa lemas dan pusing di kepala kamu." Jelas suster.

"Gak pa-pa kok Sus, suster tahu kan. Lebih dari ini juga Naura pernah." Jawab Naura tersenyum.

Naura menutup mata nya saat jarum itu masuk kedalam kulit nya. Naura yang sebenarnya phobia akan darah hanya memejamkan matanya saja. Tidak ada yang tahu tentang phobia Naura itu, yang tahu hanya dirinya sendiri.

ONE FOUR THREE (I love you)Where stories live. Discover now