OFT 15

10K 491 52
                                    

Bik Suri melihat Naura yang sedang di siksa oleh Lea dan juga Jessi. Hati Bik Suri tidak tega melihat Naura yang disiksa seperti itu. Bik Suri ingat dia memiliki nomor telepon Xavier, dia meminta nya langsung saat Xavier mengajak nya dan juga Pak Toni untuk menonton penampilan Naura menari. Diam-diam Bik Suri pun menelepon Xavier.

"Halo Tuan Xavier, betul?"

"Iya."

"Tuan saya Bik Suri pembantu dirumah Non Rara. Sekarang Non Rara--"

"Ada apa dengan Rara? Dimana dia? Cepat kasih tahu!"

"Non Rara ada di rumah, Tuan dia disiksa oleh Mama nya dan juga non Jessi Tuan. Cepat tolong dan bawa Non Rara pergi Tuan."

"Brengsek! Akan aku pastikan Naura tidak akan menginjakan kaki dirumah itu lagi."

Panggilan telepon pun terputus oleh Xavier. Bik Suri berharap Xavier adalah orang tepat untuk menjaga Naura. Bik Suri sudah menganggap Naura seperti anak nya sendiri. Sudah bertahun-tahun dia melihat Naura du siksa oleh keluarganya sendiri.

Xavier yang sudah mendapat kabar tersebut langsung saja menuju rumah Naura dan di ikuti ole Dylan. Dylan melihat Xavier membawa pistol yang dia taruh di dashboard mobilnya.

Dan dirumah Naura Xavier melepaskan 2 peluru panasnya kepada 2 orang yang sudah membuat wanita nya kesakitan. Xavier marah kepada mereka yang menyakiti milik nya.

💜💜

Xavier membawa Naura kerumah sakit. Dia sangat panik melihat Naura yang benar-benar lemah saat ini. Wajah Naura yang pucat dan juga darah di baju nya. Naura pun kini sudah masuk kedalam ruang UGD dan Xavier menunggu Naura di depan pintu.

"Kamu harus baik-baik aja queen. Ya harus!" Gumam Xavier.

"Mereka gak boleh nyakitin kamu. Kamu milik aku! Mereka gak boleh sentuh kamu sedikitpun!" Ucap Xavier terlihat marah.

Lalu pintu ruangan tempat dimana Naura di tangani oleh dokter pun terbuka. Keluarlah dokter yang masih terlihat muda itu.

"Gimana keadaan cewek gue!?" Tanya Xavier panik.

"Tenang X, dia baik-baik aja. Racun itu sudah berhasil kita keluarkan dari tubuh cewek lo." Kata Dr itu.

"Gue mau masuk! Minggir!" Kata Xavier menerobos masuk.

"X tunggu! Dia sedang di tangani oleh suster. Tenang X dia baik-baik aja." Kata Dr. itu menenangkan Xavier.

"Ren, gue gak tenang sebelum gue liat wajah nya. Sebelum gue liat mata nya, sebelum gue denger suara nya." Kata Xavier.

Dokter yang dipanggil Ren itu pun merasa bingung. Wanita yang di tangani barusan adalah wanita yang sangat Xavier cemaskan? Baru kali Xavier mencemaskan seorang wanita selain Nina mama nya.

"Lo utang cerita sama gue bro." Kata Dr tersebut menepuk pundak Xavier.

"Dia cewek gue, gue cinta sama dia! Ren, kapan gue boleh masuk nya. Gue khawatir!" Kata Xavier sedikit menceritakan kalau Naura adalah wanita yang dia cintai.

"Sebentar lagi. Sabar bro" Kata-kata Dr.  pun terpotong saat Xavier menerobos masuk ke kamat Naura.

"Lo bahkan gak nanya kapan gue sampai di Indonesia X" Kata Dr. itu menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

Xavier melihat suster yang sedang mengecek cairan infus Naura. Dia juga melihat wajah Naura yang damai saat tertidur seperti itu. Xavier menghampiri dan duduk di samping Naura menggengam tangan Naura kemudian mencium nya.

"Hey, tadi kamu bilang mau ke perpus tapi kenapa kamu ada di rumah." Tanya Xavier. Naura masih belum sadarkan diri.

Xavier mengusap pipi tembem Naura dengan punggung tangan nya. Kemudian dia panik melihat Naura yang gelisah dalam tidurnya dan juga merintih.

ONE FOUR THREE (I love you)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt