OFT 13

10.5K 508 24
                                    

Xavier dan Naura kini berada di mobil, Naura masih saja diam karena dia tidak di perbolehkan mendonorkan darah nya untuk Jessi. Ya sebenarnya Naura merasa sedikit senang tidak harus mendonorkan darah namun dia kembali memikirkan keadaan Jessi.

Xavier yang tahu wanita nya kini sedang marah padanya memberikan waktu marah untuk Naura.

Xavier kemudian melirik Naura yang sedang menatap kearah depan. Dia akan menjaga wanita nya dari apa yang akan membuat nya sakit.

"Kamu yakin masih mau marah sama aku Queen?" Tanya Xavier menengok kearah Naura.

Naura menengok kearah Xavier dengan muka marah nya tapi tidak membuat Xavier takut sama sekali.

"Iya." Jawab Naura kesal.

"Baik lah, aku tungguin kamu marah sampai selesai deh." Kata Xavier.

"Jangan di tungguin. Aku gak tahu marah nya lama atau enggak." Jawab Naura.

Xavier menahan tawa nya. Wanita nya ini membuat nya ingin selalu tertawa.

"Iya My Queen." Jawab Xavier lembut.

Naura kembali memikirkan Jessi apakah nanti dia dapat donor darah atau tidak. Meskipun Jessi selalu jahat pada nya namun Naura menganggap nya sebagai kakak nya.

Tiba-tiba Naura kembali mengingat kakak nya April. Dia ingin sekali berkunjung ke makam Kakak nya itu.

Kemudian dia kembali melirik Xavier yang sedang menyetir itu. Apakah dirinya akan meminta Xavier mengantarkan nya tau tidak?

"X." Panggil Naura.

Xavier tersenyum lalu melihat kearah Naura."Kenapa queen?"

"Jangan senyum. Aku break marahan dulu sama kamu." Kata Naura.

Xavier benar-benar ingin tertawa mendengar Naura mengatakan break marahan kepada nya.

"Iya iya maaf. Kamu kenapa?" Tanya Xavier kembali.

"Kamu mau anterin aku ke tempat Kak April gak? Tapi kalau enggak mau gak usah gak pa-pa X." Kata Naura pelan.

"Queen tentu aku mau. Aku mau antar kamu kemana aja yang kamu mau. Aku akan selalu sama kamu terus." Jawab Xavier.

"Kamu lagi kangen Kakak kamu ya?" Tanya Xavier.

Naura hanya mengangguk sedih. Xavier pun paham melihat wajah wanita nya itu.

Xavier pun menjalankan mobil nya menuju pemakaman yang sudah Naura sebutkan tadi. Xavier memegang tangan Naura dan berjalan bersama.

"Itu disitu X tempatnya." Kata Naura.

Xavier kemudian menuntun Naura ketempat yang di tunjukan Naura.

Disinilah di pusara sang Kakak Naura duduk di samping tempat Kakak nya itu. Bersama dengan Xavier yang juga duduk menemani Naura.

"Hai Kak, apa kabar?" Tanya Naura mengusap papan nisan itu.

"Maafin Rara baru dateng. Kak, kakak pasti liat Naura dari atas sana kan. Kakak tahu apa yang Naura alami kan? Kakak tahu semua nya pasti kan? Tentang Mama, Papa, dan juga Kak Jessi." Curhat Naura kepada kakak nya.

"Mereka semua nya kayanya gak suka sama Rara deh Kak. Mama selalu marahin Rara terus kalau Papa selalu diemin Rara terus kalau Kak Jessi selalu jahatin Rara terus. Rara sendirian Kak." Kata Naura dengan wajah sedih.

"Rara gak sendirian Kak, karena ada aku yang akan jagain adik Kakak ini." Kata Xavier ikut berbicara.

Naura menengok kearah Xavier itu. Xavier tersenyum dan menghapus air mata Naura itu.

ONE FOUR THREE (I love you)Where stories live. Discover now