OFT 36

10.9K 672 458
                                    

Naura terbaring di rumah sakit dengan masker oksigen di hidung nya dan juga beberapa jarum infus di tangan nya. Xavier sama sekali tidak beranjak sedikitpun dari Naura bahkan saat Naura sampai di rumah sakit, Xavier sempat mendapatkan pukulan dari Alex karena memaksa terus masuk kedalam ruang rawat Naura.

Dokter berhasil mengambil peluru yang berada di dalam tubuh Naura, namun dokter belum bisa membuat Naura sadar. Hidup dengan satu ginjal yang Naura alami semakin hari membuat tubuh nya lemah bahkan sangat lemah ditambah dengan obat yang di berikan Allen dan Iko yang melebihi dosis membuat keadaan Naura memburuk.

**

Ruangan bertuliskan VVIP room hanya terdengar suara alat yang sampai saat ini membantu Naura untuk tetap bertahan. Alat itu masih menunjukan detak jantung Naura yang sangat lemah. Harapan Xavier saat ini adalah alat itu bisa menunjukan detak jantung Juara yang normal dan sehat.

"Queen, aku ingin kamu buka mata kamu. Aku ingin kamu menyebut nama aku." Ucap Xavier dengan menggenggam tangan Naura.

"Sekarang gak ada lagi yang ganggu kita Queen. Mereka...mereka sudah pergi. Kita bisa bahagia sekarang, jadi aku mohon kamu buka mata kamu." Ucap Xavier kembali. Namun tidak ada jawaban dari Naura.

"Kamu gak akan kemana-mana kan, kamu disini kan sama aku?" Lirih Xavier, dia masih menggunakan pakaian yang sama saat kejadian itu.

Terdengar suara pintu terbuka lalu masuklah Darren dengan wajah khawatir nya. Lalu Xavier melihat dengan tatapan tidak suka dengan kehadiran Darren karena dia sudah memberitahu para penjaga agar tidak membiarkan siapapun masuk kedalam ruangan Naura termasuk Ayah nya dan Mama nya sendiri.

"X biarin gue periksa Naura ya." Ucap Darren.

Xavier yang sebelum nya duduk dan menggenggam tangan Naura kini berdiri di hadapan Darren dengan tatapan tajam.

"Lo bukan dokter Naura disini. Jadi lebih baik lo pergi." Kata Xavier dengan pelan dan menatap kearah mata Darren.

"X gue disini sebagai dokter bukan sebagai sahabat lo. Gue cuma mau periksa Naura, karena gue punya rekam medis Naura sebelum nya. Jangan egois X! " Kata Darren.

"Ren lo mau keluar sendiri atau orang-orang gue yang bantuin lo keluar." Kata Xavier dingin.

Darren pun akhirnya mengalah, akhirnya dia lebih memilih untuk keluar dari ruang rawat Naura.

"Naura, saya berharap kamu cepat sembuh. Brian pun mendoakan kamu Naura." Batin Darren melihat kearah Naura lalu pergi.

Xavier kembali lagi duduk dan memandang kearah Naura lalu menggenggam tangan Naura kembali.

"One four three, Queen." Ucap Xavier dan memeluk lengan Naura dan bersamaan dengan suara alat pendetak jantung milik Naura berbunyi kencang.

Xavier menaikkan kepala nya dan melihat kearah Naura dan tersenyum.

"Kamu kenapa Queen? Itu bukan jawaban yang aku mau." Ucap Xavier dengan tenang walaupun suara itu membuat hati nya hancur.

"Kamu lagi becanda sama aku ya? Kamu mau buat aku panik ya? Hei, aku gak panik kok aku tahu kamu bukan wanita yang lemah makanya aku gak panik. Tapi udahan dong Queen, jangan becanda lagi ya." Ucap Xavier kembali.

Para dokter dan juga Darren berlari masuk kedalam kamar rawat Naura. Dokter pun meminta izin kepada Xavier untuk memeriksa Naura.

"Kamu liat tuh Queen, banyak yang datang tuh. Aku gak suka mereka pegang tangan kamu." Batin Xavier.

Xavier berubah tiba-tiba dia menjadi diam dan menurut saat dokter meminta izin untuk memeriksa Naura.

"Queen, aku tahu kamu disini kan disekitar aku. Cukup Queen becanda nya ya."

ONE FOUR THREE (I love you)Where stories live. Discover now