Happy reading!
Hanbin sibuk memainkan ponselnya, ia berencana untuk menghubungi seseorang. Jari-jarinya bergerak lincah di layar ponselnya,seketika jari jarinya itu berhenti bergerak dan hanbin terlihat sedang memikirkan sesuatu.
Hubungi atau tidak.dua pilihan yang membuatnya perlu berpikir panjang.
"baiklah! Hubungi.." hanbin menghubungi seseorang di kontak telponnya.
Jisoo sepupuku.
Nama kontak yang ia tuju, tidak ada kesadaran atau sedikit kemauan untuk mengganti nama kontak itu. Langsung saja hanbin mendekatkan ponselnya pada telinganya.
"yeoboseo.. Ahh,jisoo-ya" suara hanbin terdengar ragu ragu dari seberang sana.
"ne?" jawaban diseberang sana.
"jisoo-ya.. Kuharap kau ada waktu luang malam ini, aku ingin.." suara hanbin menggantung
"ingin?" ucapan jisoo seperti meminta lanjutan dari ucapan hanbin barusan.
"ingin.. Makan malam denganmu" ucapan hanbin terasa begitu singkat, hanbin tidak dapat menahan rasa gengsinya.
"eoh.. Ahaha! Bukankah hampir tiap malam kita makan bersama? Tentunya di appartemen, jika kau menginginkan makanan.. Aku akan belanja pulang ini" jelas jisoo membuat hanbin memasang wajah datar mendengar jisoo yang salah pandangan.
"bukan itu, maksudku makan malam yang berbeda. Anggap saja seperti.. Kencan?" ucapan hanbin sukses membuat yang disana membeku.
"n-ne? Ke-kencan?"
'yatuhan! Sejak kapan? Apa dunia sedang berusaha membuatku bahagia, ini seperti kejadian langka.' batin jisoo.
"bagaimana? Tidak masalah jika kau tidak mau, tapi kuharap kau mau" ucap hanbin
"eoh.. Ne, jam berapa?"
"yaishh! Jam 8 malam,.."jawab hanbin, tidak lupa juga hanbin sebutkan nama restorannya.
Tip. (sambungan teleponnya terputus secara dua pihak)
Hanbin menyenderkan punggungnya pada kursi empuk di ruang kerjanya. Ia tersenyum dengan sendirinya, memeluk bantal sofa dengan sangat erat.
****
Seorang mahasiswa universitas nasional seoul bernama kim jiwon itu sengaja mampir ke cafe tempat kerja nayeon.
"Expresso americano satu" ucap jiwon pada pelayan cafe bernama im nayeon.
"Bobby-ssi! Bagaimana bisa kau mampir kesini? Em.. hari ini tidak hujan" mata pelayan itu berbinar binar dan membuat jiwon betah melihatnya.
"Waeyo? Apa aku harus kesini saat hujan saja?" Ketus jiwon
"Hm. Lalu karena apa? Karena aku?" Nayeon bertanya tanya.
"Fiuh.. karena aku menyukai coffee disini" ucap jiwon ditambah tatapan sinisnya.
"9000 wo_" ucap nayeon terpotong
YOU ARE READING
You're Number One √ Khb • Kjs
Fanfiction[Baca sampai akhir] "hubungan ini diawali dengan main-main,lalu bagaimana dengan akhir kisah hidup kita hanbin-ah?" -jisoo "seberapa pahitnya,kita harus terus menjalani hubungan ini hingga ajal memisahkan kita" -hanbin
