Happy reading!
Jisoo membuka pintu appartemennya dan memasuki ruangan yang serba gelap itu.ia segera menyalakan saklar lampu hingga cahaya pun memudahkan penglihatannya untuk melihat kondisi ruangan yang masih sedikit berantakan.
Wajah jisoo lesu,lemas,dan mengantuk tapi ia menyempatkan untuk merapikan ruangan tengah.setengah jam ia habiskan untuk membersihkan sebagian ruangan appartemen.
Terakhir,jisoo merasa pusing.kepalanya seakan-akan terus berputar dan penglihatannya mulai buram.tangan kanannya menopang pada meja makan.
Brugh.
Tangan kanannya itu tidak sanggup menopang tubuhnya untuk terus berdiri dan tubuhnya terhempas ke lantai dekat dapur.ia pingsan karena terlalu lelah secara fisik dan batin.
Jisoo akan terus tergeletak di lantai hingga ia tersadar dari pingsannya.tidak akan ada seseorang pun yang masuk ke appartemen itu.
Sementara itu,ponselnya terus berdering memperlihatkan nama hanbin.Kondisi appartemen itu berakhir dengan keadaan sunyi dan tubuh mungil jisoo yang tergeletak di lantai.
Hari telah berganti.sinar matahari yang menembus tirai jendela merangsang sepasang mata jisoo untuk segera membuka matanya.ia sedikit menyipitkan matanya lalu melihat ke sekelilingnya menyadari apa yang membuat dirinya dapat tergeletak di lantai.
Wajahnya sangat pucat,bibir yang hampir menyamai warna wajahnya dan keringat dingin di pelipisnya.
Jisoo segera berdiri lalu berjalan sempoyongan dengan penampilan kaus hitam panjang yang menutupi tubuhnya hingga lutut.rambut tergerai hampir menutupi sebagian wajahnya.
Meja makan yang hanya tersedia dua kursi pun telah terpakai salah satunya.jisoo duduk lemas sembari menatap ke depan ke arah kursi yang ditempati oleh bayangan hanbin.
Secarik kertas di pinggir meja mengalihkan pandangannya.kertas itu adalah hasil tes kesehatannya kemarin dan kini kertas itu sudah pada genggamannya.ia membaca kembali meskipun dirinya belum sanggup untuk fokus.
Air mata membasahi pelupuk kirinya.hingga kini kedua pipinya mulai basah dengan cairan bening itu.
"ha-hanbin-ah.. Lihatlah ini,kau akan sadar akan penyakitku.. Dan harapan eomma-mu takkan terkabulkan seperti keinginanmu.." ucap jisoo lirih
"mianhae,ji-jika saja aku tahu ini lebih awal.. Mungkin aku akan menolak pernikahan ini."
Hatinya tiba-tiba terasa seperti dirobek-robek begitu mengingat tentang rekaman yang hyeran berikan malam kemarin.ia mencoba menjauhkan itu dari pikirannya sejenak dan berhasil.
Satu-satunya yang jisoo pikirkan sekarang adalah ia ingin pergi sejauh mungkin untuk menghindari hanbin karena dirinya sudah terlanjur membencinya walaupun ada sedikit celah yang masih menyimpan rasa cinta.
Jisoo telah berpikir matang-matang jika mulai hari ini ia akan pergi dari appartemen.entah itu kemana,dirinya muak berada dalam appartemen yang selalu mengembalikan memori kebersamaannya dengan hanbin.
Segera jisoo mengemas baju-bajunya ke dalam koper berukuran sedang.ia melihat ponselnya yang menunjukkan belasan panggilan dari hanbin dan beberapa pesan terkirim memberitahukan bahwa hanbin akan pulang dari Kanada hari ini.
BINABASA MO ANG
You're Number One √ Khb • Kjs
Fanfiction[Baca sampai akhir] "hubungan ini diawali dengan main-main,lalu bagaimana dengan akhir kisah hidup kita hanbin-ah?" -jisoo "seberapa pahitnya,kita harus terus menjalani hubungan ini hingga ajal memisahkan kita" -hanbin
