chapter 35

777 89 13
                                        

Happy reading!

Jisoo kini tengah terduduk di kursi kerjanya,matanya fokus pada laptopnya.ya,di laptop itu terdapat materi yang akan jisoo tampilkan untuk presentasi bersama para ahli kesehatan.

Disaat dirinya benar-benar fokus,seseorang mengetuk pintunya seakan-akan memecah kefokusan jisoo barusan.

Jisoo beranjak untuk membukakan pintu,ia melihat jihyo disaat pintu sudah dibukanya.jisoo langsung mengajak jihyo untuk segera masuk.

"jihyo-ah masuklah.." jisoo mempersilahkan jihyo untuk duduk di  kursi yang tersedia di ruangan itu.

"gomawo eonniya" jihyo melempar senyumannya.

Jisoo kembali pada kursi kerjanya,namun kali ini ia menyingkirkan urusan soal materinya itu.kini waktunya ia bersosialisasi dengan jihyo.

"Eonni,mianhae.. aku telah mengganggu kesibukanmu." Ucap jihyo dengan nada tidak enak.

"Gwancanhayo~ aku juga tidak suka terus dilanda kesibukan,aku juga butuh komunikasi dengan orang-orang." Ungkap jisoo

Jihyo tersenyum menanggapi itu lantas jihyo hanya terdiam memikirkan apa tujuannya datang ke sini.

"Waeyo? Kau sedang ada masalah?" Tanya jisoo to the point.

"Eoh? Masalah..? i-iya," jawab jihyo yang belum siap untuk membahasnya.

"Kalau begitu,ceritakanlah padaku.. mungkin saja aku memiliki jalan keluar untuk permasalahanmu." Jisoo melempar senyum ramahnya pada jihyo.

Dengan senyuman itu,jihyo serasa lebih yakin untuk menceritakan permasalahannya pada jisoo.

"Aku mencoba untuk menemui appaku,di rumah keluarga goo.tapi yang kudapat hanyalah cemoohan dari para anggota keluarga goo,dan pada akhirnya aku tetap tidak dianggap.." ungkap jihyo

Wajah jihyo sedikit memerah,akibat menahan emosi.jihyo kini tidak bisa mengeluarkan air matanya itu,sudah terlalu banyak air mata yang ia keluarkan untuk kesedihan seperti ini.

Jisoo ikut sedih mendengar itu,ia memikirkan cara-cara agar jihyo dapat diakui oleh keluarga goo itu.

"..aku sudah menyerah,tidak ada satu orang pun yang mau mendukungku,bahkan june juga sama seperti keluarganya itu.." ungkap jihyo

Setiap ucapan jihyo selalu sukses membuat jisoo untuk khawatir akan kesedihan sahabatnya ini.belum sempat jisoo untuk bicara,jihyo mengungkapkan perasaannya lagi.

"Aku juga sempat tidak percaya dengan eommaku,terkadang aku menganggapnya telah berbohong atas semua ini.. yang membuatku bingung,aku harus mempercayai pada siapa?" Jihyo meredam emosinya dengan melihat kearah langit-langit sekaligus hal itu ia lakukan untuk mencegah air matanya agar tidak terjatuh.

"Hm.. begitu,kurasa.. kau jangan menyerah.bagaimanapun jika kau mundur,semuanya tidak akan terungkap.sebenarnya ada banyak solusi,hanya saja itu semua tergantung padamu." Ucap jisoo

Jihyo menatapi jisoo dengan penuh pertanyaan.

"Begini,mulai sekarang berhentilah bersedih. Jika tidak bisa dengan cara bicara langsung,kau harus membuktikannya dengan tes DNA bagaimana? Ide yang bagus bukan?" Ucap jisoo antusias.

You're Number One √ Khb • KjsWhere stories live. Discover now