Happy reading!
Hari-hari terasa sangat berbeda dari sebelumnya,jisoo terus berusaha memahami kesibukkan hanbin hingga membuat keduanya sulit untuk berkomunikasi.hanbin akan pulang malam dan berangkat lebih pagi,itu sudah menjadi rutinitasnya belakangan ini.
Jisoo mengingat saat-saat dirinya memasakkan makanan kesukaan hanbin namun hanbin tidak memakannya karena sudah makan diluar.bukan soal makanannya yang sayang terbuang,tapi karena hanbin tidak menghargai masakan jisoo.
Kemarin jisoo mencoba untuk tidak memasak apapun dan disaat hanbin pulang,hanbin tidak menanyakan soal makanan.hal itu membuat jisoo untuk terbiasa tidak memasakkan makan malam untuk hanbin.
Sekarang jisoo berada di rumah shinhye eonni,ia sudah pulang dari kerjanya di rumah sakit.jisoo sudah mengirim pesan pada hanbin jika ia akan pulang lebih malam.
Jisoo menceritakan keadaan rumah tangganya dengan hanbin kepada shinhye eonni.shinhye eonni memang pendengar yang baik,jadi jisoo datang pada orang yang benar.
"Eonniya.. aku merasakan hubungan kami sudah tidak semenarik dulu lagi" ungkap jisoo
Shinhye eonni membiarkan jisoo untuk menceritakan semuanya.
"Hanbin sangatlah sibuk belakangan ini,ditambah lagi dengan mantannya itu yang sering mengunjungi kantor hanbin." Bola mata jisoo terlihat sudah berkaca-kaca.
"Eonniya.. apakah wajar jika aku cemburu?" Tanya jisoo lirih
"Itu sangat wajar jisoo-ya,itu tanda jika kau benar-benar mencintai hanbin dan tidak ingin melihatnya bersama yeoja lain." Jelas shinhye eonni sambil mengelus pundak jisoo.
Tes..
Jisoo meneteskan air matanya,ia mendekap tubuhnya dan secara kebetulan wajahnya tertutup rambutnya.
"Gwancanha.. ceritakan semua masalahmu,kau harus melepas semuanya." Ujar shinhye eonni.
"A-aku.. hiks! Hanya takut hanbin akan.." jisoo menggantungkan kalimatnya,ia tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.
Beberapa kali jisoo terisak-isak,ini begitu menyakitkan baginya.
"Akan apa?" Tanya shinhye eonni
"Aku takut hanbin akan kembali seperti dirinya yang dulu" ucap jisoo
Setelah mengucapkan itu,tangisan jisoo mulai pecah dan mengisi seluruh isi ruangan.
Shinhye eonni kembali mengelus punggung jisoo memberi sedikit kekuatan.
"Memangnya bagaimana hanbin yang dulu sehingga itu membuatmu ketakutan?" Shinhye eonni bertanya dengan hati-hati supaya tangisan jisoo tidak menjadi-jadi.
"Ha-hanbin yang dulu sangatlah kasar hiks.. dan.. aku tidak mau mengingatnya,a-aku sudah berjanji pada diriku agar tidak mengingat sikap hanbin yang dulu" ucap jisoo disertai dengan isakan tangisnya.
Shinhye eonni mengangguk mengerti ternyata itu yang jisoo takutkan.
"Sabarlah jisoo-ya.. jangan dulu berpikiran ke arah yang buruk.mungkin saja kesibukkan hanbin hanya berlangsung sebentar,istri yang baik itu harus dapat memahami kesibukkan suaminya." Shinhye eonni menasihati.
YOU ARE READING
You're Number One √ Khb • Kjs
Fanfiction[Baca sampai akhir] "hubungan ini diawali dengan main-main,lalu bagaimana dengan akhir kisah hidup kita hanbin-ah?" -jisoo "seberapa pahitnya,kita harus terus menjalani hubungan ini hingga ajal memisahkan kita" -hanbin
