chapter 50

349 50 8
                                        

Happy reading!

Rose sudah siap dengan gaun hijau toscanya.ia telah mengirim beberapa pesan dan melakukan banyak panggilan pada jisoo namun semuanya tiada respon.kini rose memutuskan untuk mengunjungi appartemen rekan kerjanya yang hilang kabar semenjak semalam.

Berkali-kali ia mengetuk pintu appart,namun sang pemilik appartemen tidak kunjung membukakan pintunya.lima belas menit serasa sangat lama untuk menunggu.akhirnya rose meminta bantuan pada pelayan disana.

Tentusaja rose terpaksa melakukan itu karena pikirannya dipenuhi kekhawatiran.pintu tersebut terbuka saat sang pelayan terpaksa menggunakan kunci cadangan.

"omo!"

Rose sontak terkejut begitu melihat pemandangan ruangan appartemen yang sudah seperti kapal pecah.dua orang pelayan yang barusan membantu hanya menggeleng-geleng kepala.

"khamshahamnida~" rose tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih sambil membungkukkan badannya.

Rose segera melepas sepatunya dan masuk ke apartemen sambil memanggil-manggil jisoo.ia membuka tirai jendela agar terdapat celah untuk cahaya masuk ke ruangan itu.

Rose menyusuri kamar tidur,kamar mandi,dapur dan hingga tak ada satupun ruang yang belum ia selidiki.pikirannya hanya memikirkan satu pertanyaan,kemana jisoo eonni sekarang?

"aish.. Apa yang terjadi" rose menggigit jari telunjuknya sendiri

Ia mondar mandir tidak jelas,berpikir tempat apa yang sering jisoo kunjungi.

"ah! Mungkin restoran jepang itu!" Rose berbalik badan dan dengan kebetulan ia melihat jisoo yang sedang membawa sekantung belanjaan.

"e-eoh.. Eonniya,, darimana saja? Aku meneleponmu berkali-kali" ujar rose

Jisoo memalingkan pandangannya pada seisi ruangan.Rose sudah mengetahui semuanya pikir jisoo.

"rose-ya.. Apa kau tahu apa yang sedang aku rasakan?" jisoo menatap rose lekat.ini baru pertama kalinya jisoo menampakkan wajahnya tanpa aura senyuman.

Orang yang ditanya mendadak canggung."n-ne? E-eoh.."

Rose melihat sekeliling ruangan yang sangat berantakkan.perasaan kemarin ia mengunjungi ruangan ini sangat tertata rapi.ia pikir ini ulah siapa lagi jika bukan jisoo eonni karena bukankah appartemen ini hanya ditempati oleh satu orang.

"e-eonniya.. A-aku mengerti apa yang terjadi padamu. Tapi,tolong jangan memendam semua ini. Ceritakanlah padaku" ucap rose bernada memohon

Jisoo hanya menarik nafas lalu menghembuskannya pelan.ia menyimpan belanjaannya di meja. "membagi sedihku pada orang lain,itu bukan eonni."

Rose terlihat sedang berpikir."tapi aku tidak akan merasa terbebani dengan itu,aku bahkan merasa senang dapat menjadi sandaran eonni."

Rose menyusul jisoo yang sudah duduk di sofa yang arahnya tidak menentu.disamping sofa itu terdapat jendela besar yang memperlihatkan pemandangan kota seoul.

"eonni.. Ayolah,ceritakan apa yang terjadi." rose memaksa dengan lembut.

"baiklah.. Tapi kau harus berjanji," jisoo melihat wajah rose yang terlihat sangat mengharapkan curahan darinya.

You're Number One √ Khb • KjsWhere stories live. Discover now