[Baca sampai akhir]
"hubungan ini diawali dengan main-main,lalu bagaimana dengan akhir kisah hidup kita hanbin-ah?" -jisoo
"seberapa pahitnya,kita harus terus menjalani hubungan ini hingga ajal memisahkan kita" -hanbin
Jisoo turun dari taksi lalu memberikan beberapa helai lembar kertas pada pengemudi taksi itu. Matanya melihat kanan kiri mencari nama restoran yang sudah ditentukan oleh jihyo.
Tempat berdirinya sudah sesuai dengan nama tempat yang telah jihyo sebutkan di pesan sebelumnya. Jisoo masih sibuk menatap kiri kanan mencari sosok yang ia cari.
Pandangan matanya menangkap jihyo yang tengah melambaikan tangan padanya di seberang jalan.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
"eonniya!" panggil jihyo diseberang jalan sana
"hei, tunggu sebentar aku akan kesana" ucap jisoo yang masih terdengar jelas di tengah tengah suara kendaraan yang melintas.
Jisoo menunggu lampu berwarna merah, agar ia dapat menyeberang jalan tanpa gangguan dari kendaraan yang melintas. Ia tidak mau mengambil resiko tertabrak hanya karena tidak sabar ingin menghampiri jihyo.
Tidak lama kemudian, lampu sudah berwarna merah. Jisoo melangkahkan kakinya yang berjalan diatas jalan ber-cat putih.
"aigoo.. Jihyo-ah.. Bagaimana kabarmu?" tanya jisoo begitu sudah berada dihadapan jihyo
"hm. Eonni, restorannya tidak jauh dari sini. Kajja!" ajak jihyo sekaligus mengalihkan pertanyaan jisoo sebelumnya.
"baiklah," jisoo berjalan bersamaan dengan jihyo.
Jisoo tahu jelas jika jihyo barusan telah mengalihkan pertanyaannya.tapi jisoo sendiri berusaha untuk mengerti,mungkin ada yang tidak beres dengan jihyo yang sudah jisoo anggap sebagai sahabat dekatnya.
Mereka sampai di pintu restoran,ekor mata jihyo menangkap tempat kosong untuk ditempati. Jihyo menunjuk tempat itu dengan telunjuknya dan jisoo mengangguk untuk menyetujui.
Mereka bersama sama duduk di kursi yang sudah disediakan.
"Eonni,mau pesan apa?" Jihyo sibuk melihat daftar menu makanan di papan yang tersedia di meja.
"Kimchi jiggae?" Tanya jisoo
"Baiklah,aku memesan makanan yang sama." Ucap jihyo pada pelayan yang sedari tadi berdiri disampingnya
Pelayan itu mengangguk mengerti "ditunggu sebentar," lalu membalikkan badannya.
"Fiiuhh.. jihyo-ah.. restoran yang bagus,kau pandai mencari tempat kuliner di kota ini eoh!" Puji jisoo
Jihyo tertawa mendengar ucapan jisoo "aniya~ aku sering mencari restoran terbaik di internet,dan ini salah satunya di kota ini"
"Eoh! Bagaimana dengan june? Apa yang terjadi pada kalian?" Tanya jisoo sukses membuat jihyo terdiam sejenak
Jihyo tersenyum sambil menundukkan kepalanya. "Ju-juneya.. dia bukanlah namjachinguku."
Jisoo nampak tidak mengerti ucapan jihyo.ia melihat mata jihyo berkaca kaca,jisoo sadar jihyo sedang menyembunyikan wajahnya.