Happy reading!
Sepulang dari daegu,jisoo lalu menunggu shinhye yang akan mengunjungi appartemennya.ia sudah memberitahu kamar appartemennya lewat pesan.
Saat jisoo memeriksa handphonenya,ia melihat shinhye eonni mengirim pesan baru.
Shinhye unnie :
Jisoo-ya mianhaeyo~ eonni terpaksa harus menemani woobin oppa ke acara resmi.mungkin lain kali eonni akan mengunjungimu.
Jisoo berusaha memahami shinhye eonni yang tentunya sibuk.karena jisoo tahu jika woobin oppa sangatlah sibuk.dalam satu minggu saja kim woobin dapat keluar negeri untuk mendatangi anak perusahaannya di amerika.
Keadaan di appartemen seperti biasa,televisi menyala,suara mesin cuci,dan harum masakan yang jisoo buat.
Walaupun di luar jadwal kerjanya,hanbin masih sempat saja menyibukkan dirinya dengan laptop yang sedari tadi setia menemaninya.jisoo segera menghampirinya untuk sekedar bertanya.
"Aigoo.. berhentilah sebentar,apa kau tidak lelah? Sedari tadi hanya itu yang kau lakukan" Ucap jisoo sambil melingkarkan lengannya pada leher hanbin
Hanbin sejenak melirik ke arah samping,wajahnya tepat di depan wajah jisoo.ia hanya tersenyum dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.tidak lama setelah itu,hanbin kembali fokus pada layar laptopnya.
Jisoo membanting tubuhnya ke kasur,itu sering dilakukannya.Jisoo beralih untuk duduk disebelah hanbin.ia menjatuhkan kepalanya pada bahu hanbin dan melingkarkan lengannya pada lengan kanan hanbin.
"Hanbin-ssi.. kau tahu,." Jisoo menggantungkan ucapannya.
Mendengarkan ucapan itu,hanbin menoleh ke arah jisoo.
"Tidak.." jawab hanbin
"Kyaa! Aku belum melanjutkannya" jisoo hampir menggigit lengan hanbin.
"Eoh.. baiklah,"
"Aku jadi teringat dengan eomma dan appa" ucap jisoo sambil menundukkan kepalanya,bukan menangis tapi ia mengingat masa-masanya bersama eomma dan appa.
"Eomma? Appa? E-eoh.. mereka sudah tenang disana,gwancanha.. kau tidak perlu khawatir. Mereka pasti bahagia melihatmu sekarang" ucap hanbin seraya duduk menghadap jisoo
"Jinjja? Apa mereka sungguh bahagia?" Pertanyaan jisoo terdengar sangat menyakitkan bagi dirinya sendiri.
Hanbin hampir menjawab pertanyaan jisoo,tapi ia sontak terdiam.jisoo yang menyadari itu mulai bingung,ia pun memutuskan untuk bertanya.
"Waeyo?"
Hanbin menatap kedua mata jisoo,ia melihat kedua mata jisoo.sebuah kekhawatiran yang hanbin rasakan.
Bagaimana jika aku gagal membuatnya bahagia?
Pertanyaan itu mulai memenuhi pikiran hanbin sekarang ini.
"Jisoo-ya.." hanbin menggantungkan ucapannya
"Ada apa..?" Tanya jisoo lirih
"Aku berjanji akan membuatmu bahagia,aku sedang berusaha untuk itu.kau tidak perlu khawatir lagi soal eomma dan appamu,mereka pasti ikut bahagia melihatmu bahagia." Ucap hanbin sambil menunjukkan jari kelingkingnya
YOU ARE READING
You're Number One √ Khb • Kjs
Fanfiction[Baca sampai akhir] "hubungan ini diawali dengan main-main,lalu bagaimana dengan akhir kisah hidup kita hanbin-ah?" -jisoo "seberapa pahitnya,kita harus terus menjalani hubungan ini hingga ajal memisahkan kita" -hanbin
