9. Makan Malam

1.5K 86 2
                                    

"Mouren!" Teriak suara melengking itu dibalik pintu kamar nya, yang pasti itu adalah Mama nya.

Mouren hanya berdehem pelan saja, entah itu terdengar atau tidak yang pasti setelah itu Mama nya pun masuk kedalam kamar nya.

"Ayo bangun sayang, jangan tidur terus" Ucap Mama nya sambil mengusik badan nya secara lembut, akan tetapi menurut Mouren sangat lah kasar hingga membuat nya terbangun dari tidur nya.

Mouren mengucek mata nya dengan kasar "Ada apa Ma?"

"Mama dan Ayah akan pergi ke Jerman pagi ini, gak apa apa kan?" Tanya Mama dengan lembut.

Mouren terdiam.

"Tumben, biasanya langsung pergi" Ucap nya dengan ketus, kali ini mata nya menatap gorden yang sudah di buka kan lebar.

Mama nya mendekat lalu mengelus rambut anak nya itu dengan halus, "Gapapa kan?"

Mouren hanya mengangguk perlahan lalu tersnyum kecut, bila tidak diizinkan pun Mama dan Ayah nya akan tetap pergi.

Setelah itu Mama nya pun mengecup kening Mouren dengan hangat lalu meninggalkan kamar nya, lalu Mouren tertidur kembali hingga ia sampai lupa waktu.

Sebelum itu ia berfikir, Mama tidak tau apakah diri nya sedang sakit? Khawatir saja tidak apalagi peduli.

Itulah yang selama ini yang Mouren rasakan menjadi seorang anak tunggal dari keluarga yang sangat berada, meski dirinya bertingkah di luar sana seperti layaknya orang kekurangan, Mouren hanya ingin memiliki sebuah teman yang tulus berteman dengan nya bukan karena harta nya, dan jika tuhan izinkan Mouren juga ingin mendapatkan pria yang menerima apa adanya.

***

Sore hari di kediaman Alex yang masih di huni oleh semua teman nya dari kemarin hingga sekarang yang membuat kamar nya seperti kapal pecah, sampah yang berserakan dan bantal di mana mana.

"Rel, lo balik jamberapa?" Tanya Refay saat masih terfokus pada Game nya yang berada di gadget.

Farell berdehem sebentar "Bentar lagi, gue mau Fam time soalnya. Lo kapan?"

"Yaudin bareng deh, gue juga soalnya harus balik ke rumah, entar nyokap ngomel seabad" Ucac Refay yang membuat suasana kembali hening, sibuk melakukan kegiatan nya masing-masing.

"Jadi kalian semua bakalan balik nih?" Tanya Alex yang menggoda, biasanya teman-teman nya itu tergoda oleh makanan yang ada di rumah nya.

"Iya nih Lex, sori sori aja padahal gue pengen disini, tapi  lo tau lah nyokap gimana" Ucap Refay dan yang lain nya pun mengangguk setuju.

Setelah itu Farell berdiri "Ayo, gue mau pulang nih"

Semua nya pun seketika ikut berdiri dan membuat Alex tertawa kecil melihat tingkah laku teman teman nya.

"Gue balik dlu ya, makasih loh" Ucap Putra yang kali ini menyalami nya, setelah itu disambung Adit, Refay, Farell, Pratama.

Alex pun mengangguk dan perlahan teman-teman nya pun pergi dari kamar nya menuju ruang bawah, tepatnya garasi, tempat dimana motor motor nya di tinggal.

Setelah itu pun Alex berjalan menuju balkon mendengar suara motor yang sudah di nyalakan dan membunyikan klakson, Alex pun melambaikan tangan nya sebagai balasan. Setelah itu pun Alex langsung masuk kembali kedalam kamar nya, berniat mengambil ponsel nya di nakas dekat tempat tidur nya.

Saat menyalakan layar ponsel nya terdapat pesan di layar nya. Alex mengerutkan kening nya, Ah iya Alex mengingat nya, tadi malam ia mengecek keadaan Mouren.

Entah gerangan apa yang datang kedalam tubuh dan fikiran Alex, Alex mengirimi nya sebuah pesan kepada Mouren.

***

MOUREN [ON GOING]Where stories live. Discover now