23. Pensi Yayasan (2)

1.1K 71 2
                                    

"Ren?" Tanya seseorang yang berhasil membuat Mouren membalikan badan dengan refleks.

"Eh? Ghina?" Kaget Mouren.

"Ini minum buat lo" Ujar Ghina. "Tadi siapa yang telfon? Kok serius banget" Tanya Ghina yang mulai penasaran dengan gerak gerik sahabatnya ini.

Mouren yang baru saja menegukan air nya melewati kerongkongan langsung terdiam "Bukan siapa siapa kok, Bokap nelfon"

Ghina pun mengangguk paham, "Yaudah yu ganti baju, keburu acara pertemuan sama ketua yayasan nya di mulai"

"Ayo" Jawab Mouren agar sahabatnya itu tidak makin penasaran.

Setelah beberapa menit kemudian keluar dari toilet dan berkaca di hadapan cermin, Handphone nya berdering membuat Mouren memberhentikan Kegiatan nya.

Ayah calling...

"Duh ngapain sih Ayah dari tadi telfon mulu perasaan" Gumam Mouren dalam hati.

Tanpa ba-bi-bu, dirinya langsung menyambungkan telfon yang sedari tadi menghubungi nya terus menerus.

"Ada apa ayahh? Mouren lagi ganti baju nih" Ucap Mouren sambil menghela nafas nya kasar.

"Kamu gak kasian sama Ayah? Ayah sudah hampir setengah jam disini tunggu kamu yang gak kunjung dateng" Ucap Pria itu di sebrang.

Dari nada telfon nya, Mouren tidak tega bahkan dirinya sudah durhaka mungkin sudah membuat ayah nya menunggu di belakang gedung sekolah ini.

"Ih maksa ayah, yaudah yaudah deh Mouren otw kesana. Ayah tunggu" Tutup Mouren dengan sepihak.

Saat itu juga Ghina keluar dari kamar mandi, takut Ghina melontarkan pertanyaan kepada mouren yang tidak perlu di tanyakan.

"Ghin bentar ya gue mau ketemu temen sebentar, Ntar gue balik lagi kesini" Ujar Mouren lalu setelah itu pun langsung pergi meninggalkan toilet menuju Gedung belakang sekolah.

***

"Mohon Ayah, Mouren gak mau" Tolak Mouren.

Jaya, Ayah nya hanya memegang kepala nya yang tidak pusing itu, Anak nya kali ini sangat benar benar keras kepala.

"Kamu harus mau pokoknya, Kakek kamu dateng ke acara ini Ren. Nanti dia nanya ke ayah kamu dimana dan nanti ayah jawab apa?" Tanya Jaya.

Demi kutu kupret, Kakek nya datang ke acara pensi? Bukan nya kakek nya itu sedang ada di Amerika? Mouren langsung kaget, ia bingung harus melakukan apa.

"Kakek kamu donatur utama di sekolah ini dan Ayah penerus dari kakek kamu" Ujar Jaya agar bisa mempertahankan argumen nya.

"Tapi ayah, Mouren gak mau buka jati diri yang sebenernya sekarang. Ada misi yang harus Mouren lakukan" Ujar Mouren yang sama sama tidak mau kalah dari Jaya.

"Oke gini aja, kamu sekarang pake masker aja" Ujar Jaya.

Mouren diam mencerna apa yang Ayah nya bicarakan.

"Tapi tetep lah ada sebagian orang yang bakalan ngenalin aku" Protes Mouren.

"Penampilan kamu ganti sana, Ini Ayah bawa baju buat kamu" Ujar nya lagi sambil memberi bungkus kotak yang berisi baju beserta perhiasan nya.

Mouren dengan cepat menolak "Ini terlalu gelamor Ayah. Aku gak suka, Di kira aku Incess Syahrini"

"Pake aja Ren, Gue bantu kok" Ucap Seseorang dari belakang Mouren yang membuat Mouren dan Jaya kaget.

MOUREN [ON GOING]Onde histórias criam vida. Descubra agora