31. Tangisan panjang

1.1K 57 1
                                    

Kali ini Mouren terus berada di kamar dari kemarin malam hingga sekarang.

Tiba tiba Pintu kamar pun terbuka menampakan kedua orang yang selama ini ia rindukan.

"Mouren sayang, kata Bi Inah kamu sakit, Iya?" Tanya Lexa dengan khawatir sambil menempatkan punggung tangan nya di kening Mouren.

Mouren hanya tersenyum "Mouren baik baik aja, cuman kecapean."

"Engga, kamu selalu begitu" Ujar Lexa, Mama nya. Yang Mouren lihat mimik muka nya sangat khawatir "Ayah, cepat siapkan mobil kita ke rumah sakit sekarang"

Jaya pun segera berlari kebawah dan menyiapkan mobil nya, Mama nya membantu Mouren berdiri dan berjalan hingga bawah yang dibantu oleh Bi Inah.

Saat sudah sampai di lantai dasar Mama pun pergi meninggalkan Mouren dengan Bi Inah untuk pergi ke kamar nya sebentar.

"Non, Jangan berfikiran bahwa orang tua Non ga sayang sama non" Ujar Bi Inah kepada Mouren.

"Gak bisa Bi. Mouren selalu sakit saat pulang sekolah gak ada yang sambut kepulangan Mouren seperti orang tua lain nya. Cuman Bi Inah dan Pa Nardi yang selalu nyambut." Jawab Mouren yang mata nya mengeluarkan air lagi.

"Sudah ya Non, nanti non makin sakit. Bibi kebelakang dulu, Nyonya besar sudah berjalan kesini" Ujar Bi Inah lalu pergi meninggalkan mouren dan mama nya berdua.

***

Hari ini tepat hari sabtu Sore. Hari waktu dimana anak anak remaja bermain diluar rumah, entah keberapa kali Mouren berada di rumah nya akan tetapi sekarang ia di temani oleh Ghina, Sahabat terbaiknya.

"Udah enakan?" Tanya Ghina saat melihat Mouren sudah ingin mengambil Benda pipih tersebut.

"Lumayan, Makasih ya udah repot repot datang kesini" Ujar Mouren.

Ghina hanya mengangguk lalu tersenyum senang. "Tapi maaf gue gak bisa nginep disini cuman bisa sampai magrib doang"

"Iya gapapa"

Saat baru saja membuka layar chat lagi-lagi Mouren selalu di suguhkan pesan pesan aneh yang biasa orang disebut Teror dengan nomer yang sama.

+62813942*****
"Semakin lo dekat dengan dia semakin lo dekat dengan kematian, tapi jika lo jauh, lo aman"

"Kenapa Ren?" Tanya Ghina.

"Akhir akhir ini ada yang teror gue dengan nyebut kematian gue mendekat kalau gue terus bareng sama seseorang" Ujar Mouren.

"Tapi gue gatau siapa seseorang itu" Ujar Mouren lagi.

Ghina terdiam lalu mengambil alih handphone milik Mouren dan melihat pesan pesan yang sudah masuk.

"Ada orang yang akhir akhir ini deket sama lo?" Tanya Ghina.

Mouren terdiam "Ada"

"Siapa?" Tanya Ghina yang mulai pembicaraan ini dengan intens.

"Alex, terakhir gue dianter pulang sama dia." Ujar Mouren.

Ghina terdiam seperti menerawang sesuatu hal yang akan terjadi pada Mouren kedepan nya.

"Kayaknya yang neror gakan jauh dari sekitaran lo sendiri." Ujar Ghina kasihan saat sahabat nya berada dalam ambang masalah.

MOUREN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang