25. Ungkapan Hati Bryan

1.1K 67 0
                                    

Ghina dengan segenap keberanian nya berjalan melangkah dengan percaya diri di koridor kelas 12. Koridor para senior, Tatapan nya tertuju pada Ghina yang di ikuti Mouren di belakang nya.

"Udah Ghin, Gausah. Gue gapapa" Ujar Mouren sambil berjalan mensejajarkan tubuh nya dengan Ghina.

Ghina terus melangkah, ia tidak mengubris sama sekali ucapan Mouren sedari tadi.

"Ghin gue mohon, ini koridor senior." Ujar lagi Mouren yang membuat Ghina terhenti langkahnya.

"Terus kenapa Ren?" Tanya Ghina.

"Nanti kita di kira gak sopan Ghin, Udah yu balik kelas" Jawab Mouren dengan halus, sahabat nya ini perlu di halusi jika di kasari maka pasti akan bersikekeh.

Ghina kembali berjalan menuju kelas XII IPA 3, Kelas Kiren beserta kawan kawan nya. Ghina ingin membuat perhitungan, Ghina tidak takut bahkan diri nya akan terlindungi oleh seseorang.

Ghina anak terpandang di sekolah ini,  Tidak ada yang berani menganggu atau sekedar menoleh ke dirinya. Senior sekalipun itu. Kecuali Glory.

Saat dulu Ghina sebelum mengenal Mouren, ia masuk kedalam anggota Glory. Kiren mengajak Ghina masuk kedalam anggota nya karena mereka sama sama anak donatur kecil kecilan. Yang memberikan sedikit hartanya kepada sekolah. Ghina pun mengiyakan saja akan tetapi tidak berapa lama Ghina pun di blacklist karena tidak mau melakukan sesuatu oleh Kiren.

"KIREN MANA?" Teriak Ghina sambil mengendor pintu kelas XII IPA 3 itu dengan keras.

"Udah Ghin, Plis gue gapapa. Gue cuman lagi gak fit doang" Ujar Mouren.

"Udah diem aja Ren. Gue gak terima lo di gituin. Sebelum gue tau lo cucu donatur juga gue simpati sama lo Ren." Ujar Ghina meyakinkan kepada Mouren.

Saat tidak lama orang yang di panggil pun keluar dari kandang nya.

"Ada apa lo? Gak sopan banget ke kakak kelas" Ujar Kiren dengan sikap yang selalu menantang.

"Eh lo dari dulu gak berubah ya. Sama sama pengecut, gatau diri juga" Ujar Ghina menantang balik.

Kiren tidak terima "Maksud lo apa ngomong gitu? Lo gatau lagi ada dimana? Mau cari mati lo ngomong gitu?"

Ghina terkekeh pelan, Mouren terdiam hanya berjaga jaga takut Kiren atau pun Ghina melewati batas wajar.

"Gak salah ngomong?" Ghina tertawa pelan yang membuat Kiren mengerang kesal. "Temen seangkatan lo juga bakalan mihak gue, Mereka diamantin kakak gue buat jagain gue. Lo lupa Kir?"

Kiren terdiam. Ghina mempunyai kakak yang dulu nya sama bersekolah disini, kakak nya juga panutan Alex. Kakak nya mengenali Alex, Si Harimau yang ganas versi 2.

"Jangan mentang mentang deh, emang gue takut? lo mau gue banding bandingin?" Tanya Kiren yang maju selangkah menatap tajam mata Ghina.

Ghina terkekeh "Mau bandingin apa Kir? Harta? Lo bisa di depak sama gue dari sekolah ini. Bahkan donatur terbesar kedua dari keluarga gue. Jadi siapa lawan lo sekarang?"

Kiren geram, ia selalu siap memberi ancang ancang untuk melesatkan telapak tangan nya di pipi seseorang akan tetapi ada tangan yang menahan nya yang membuat Ghina membuka pejaman matanya.

"Apa apan sih lo Kir?" Ujar Farell.

"Apa sih, lo selalu aja ikut campur" Jawab Kiren dengan sewot.

"Dia cewek gue, gue berhak marah. Lo kasar ke cewek gue, gue juga bisa kasar ke lo" Ujar Farell dengan santai.

Mouren melihat keadaan semakin riuh, Teman teman Farell telah datang ke koridor kelas XII IPA 3. Ada Alex juga disana, tapi dia hanya diam.

"Cewek elo tuh yang ikut campur, gue punya masalah sama Mouren eh si Ghina yang sewot" Ujar Kiren membela dirinya sendiri.

MOUREN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang