18. Pria lain

1.1K 68 1
                                    

Sedari tadi perasaan nya sangat campur aduk, dirinya merasa resah berada di kerumunan kantin ini. Tidak biasanya juga Mouren berlama lama di kantin, biasanya hanya membeli sebungkus nasi dan air putih lalu kembali lagi ke kelas.

"GUE BALIK KE WEBER" Teriak seseorang yang berada di pojok kantin bersama teman teman nya yang membuat dirinya berhasil menoleh asal suara itu.

"Apa bener dia ngomong gitu?" batin nya saat tatapan nya masih menatap pria itu yang sedang berteriak dan berhasil membuat Mouren menoleh nya, Alex, siapa lagi kalau bukan dia?

Alex itu mengkedipkan matanya yang membuat Mouren seketika tersadar.

"Ghin, balik kelas ayok!" Ajak Mouren yang sudah berdiri dan memegang lengan Ghina dan tidak tanpa banyak tanya Ghina pun mengiyakan lalu pergi meninggalkan kantin.

Dalam perjalanan menuju kelas, Mouren terus saja bergutu tidak jelas yang berhasil membuat Ghina memegang bahu Mouren.

"Kenapa Ren? Lo gak sakit, kan?" Taya Ghina dan Mouren pun melirik Ghina sebentar lalu menggeleng dan tersenyum.

Saat baru saja mau melangkah masuk kedalam kelas nya. Mouren di hentikan oleh suara yang memanggil nya dari kejauhan,

"Ada apa Bry?" Tanya Mouren yang merrspond teriakan Bryan saat dia sudah sampai dekat di hadapan dirinya.

"Hm,, Pulang sekolah lo sibuk gak?" Tanya Bryan sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Gak ada kok, kenapa?" Tanya Mouren.

"Anter gue ke Toko Buku" Ucap Bryan "Mau?"

Mouren berfikir sejenak lalu melirik sahabat nya yang sedari tadi mendengar percakapan nya, berniat meminta pertimbangan. Ghina pun merespond dengan baik yang membuat Mouren pun tersnyum.

"Boleh, tapi gak lama kan?" Tanya Mouren.

"Engga, entar gue tunggu di parkiran ya. Makasih Mouren" Tutup Bryan lalu pergi meninggalkan lorong kelas IPA.

Setelah itu pun Mouren dan Ghina masuk kedalam kelas dengan bergurau ceria, tanpa ia tau ada yang sedang mengintai dirinya.

"Misi lo selanjutnya apa?" Tanya nya di balik tembok persembunyian nya.

--
"Basecamp yu?!" Ajak Putra kepada Alex yang sedang berada di parkiran saat tadi jam bel pulang sudah bersuara di seluruh penjuru sekolah.

Alex tidak menghiraukan, dirinya langsung menaiki motornya dan memasangkan helm fullface nya.

"Eh buset lo, gue lagi nanya" Desak Putra yang pertanyaan nya tidak dijawab sama sekali.

"Yaudah ayok, gua udah siap nih" Ucap Alex yang membuat teman-teman nya menggeleng pelan.

"Ayok buruan, gue ngantuk nih Put" Ucap Refay yang sedari tadi menguap.

"Yaelah iya-iya bawell" Jawab Putra yang langsung menghampiri motornya dan menjalankan mesin nya.

"Udah siap?" Tanya Pratama "Lex, lo jadi pimpinan, gue kangen"

Alex pun mengangguk, lalu menjalankan motor nya yang menjadi kawal oleh teman teman nya.

Tanpa Alex sadari, Mouren melirik rombongan anak Weber melewati dirinya.

"Ren? kok bengong?" Tanya Bryan yang sedari tadi sudah di sodori helm tidak kunjung diambil juga.

Mouren langsung tersdar "Eh,, Maaf maaf"

Mouren langsung mengambil helm yang diberikan oleh Bryan, lalu menaiki motornya.

"Bry"

"Kenapa Ren?" Tanya Bryan saat baru saja akan menjalankan motornya.

"Gak bakalan lama kan?" Tanya Mouren.

Bryan terkekeh pelan "Gak akan kok, kan tadi gue udah bilang, Lupa?"

Mouren pun hanya tersnyum tersipu. Setelah itu pun mereka meninggalkan lingkungan sekolah menuju Toko Buku.

Tidak ada yang memulai berbicara disana, Mouren terus memikirkan Alex. Pria itu hampir membuat nya pusing tujuh keliling, semua yang dipinta pasti akan Alex lakukan.

"Ren!" Teriak Bryan.

"Kenapa Bry?" Tanya Mouren yang menjawab dengan teriakan pula.

"Kayaknya gue gak jadi ke toko buku deh"

"Lah kenapa, Bry?" Tanya Mouren.

"Gakpapa kok, kalau ke mall mau gak?" Tanya Bryan yang memberi pilihan.

Mouren sedikit berfikir sebentar "Yaudah boleh, tapi sebentar aja"

Terdengar dari suara Bryan yang sedang tertawa dan membuat Mouren bertanya "Kenapa ketawa?"

"Lo lucu deh"

--

Saat sampai basecamp, Alex pun langsung merebahkan dirinya sambil melihat kearah sawah yang berada di tengah kota Bandung ini.

Banyak yang ia fikirkan akhir akhir ini, entah Perempuan itu memikirkan nya juga atau tidak. Tapi ini sangat aneh, Seorang Alex sangat mengejar perempuan yang ia suka. Padahal nyatanya dulu ia diam diam mencintai.

"Hei Bos, bangun aelah. Gue mau rebahan disitu" Ucap Refay yang membuat Alex sedikit mendengus kesal.

"Lo udah berani ke gua ternyata"

Refay pun terkekeh "Ya mon maap bos, gue ngantuk"

Alex pun berdiri lalu menghampiri Farell yang baru saja datang, entah dari mana.

"Dari mana lo, Rel?" Tanya Alex yang langsung duduk di dekatnya.

"Dari-"

"Buset parah si Mouren masa jalan sama cowok lain, gak ngerti gue" Ceplos Putra yang berjalan menghampiri tempat duduk Alex, yang tanpa ia sadari Alex berada disitu.

"Maksud lo apa?" Tanya intens.

Putra langsung terdiam, duh bego banget, masa bisa keceplosan gini.

"Apasih lo Put, asal ceplos aja" Saut Farell yang menengahi.

"Dia emang gitu, gausah lo baper deh" Ucapnya lagi.

Alex berdiri lalu mengambil kunci motor dan jaket miliknya, berjalan menghampiri motornya yang membuat teman teman nya dengan cepat berdiri.

"Mau kemana Lex?" Tanya Pratama.

"Cari Mouren"

Farell berdecak kesal "Ck, apa yang si Putra omongin tuh gak bener. Percaya aja sih lo sama dia, dia kan emang suka becanda, Lex"

"Kali ini becanda Putra gua anggap serius" Saut Alex saat sudah menghidupi mesin motornya lalu pergi meninggalkan basecamp dengan raut muka teman teman nya yang kesal.

"Bego, kenapa sih lo selalu keceplosan?" Tanya Farell yang sudah menjitak kepala Putra.

Putra pun terkekeh pelan "Maa-"

"Udah diem, jangan sampe rencana gue ancur gara gara lo" Ucap Farell yang berhasil memutuskan perkataan Putra.

"BERISIK WOY, GUE MAU TIDUR!!!" Teriak Refay dari kejauhan yang sedang tiduran dan tidak kunjung tidur dengan suara keributan di basecamp.

"TIDUR DI RUMAH LAH KALAU KEGANGGU SUSAH AMAT!" Teriak Pratama yang tidak di respond oleh Refay.

----

Butek nih, abis kata kata😓
Mau ingetin aja Jangan lupa VOTE!😁

MOUREN [ON GOING]Onde histórias criam vida. Descubra agora