35. Akankah semuanya berakhir? (1)

928 39 5
                                    

"Lo ingat gak, Lex?" Sentak Farell yang tidak bisa menahan rahasia ini lebih lama lagi.

"Gua gak ingat, dia Mouren itu yang gue kenal gak ada masa lalu atau pun kenangan tentang dia dlm jangkau waktu jauh? Apasih Rel, Lo mengada ngada!" Geram Alex tensi nya mulai menurun.

"Oke kalau kalian berdua gak inget, biar gue yang ngingetin." Ujar Farell.

#FLASHBACK ON

Ada empat orang anak kecil yang sedang bermain di perkarangan perumahan yang amat besar. Mereka berempat berjanji akan selalu ada dan tidak akan menutup nutupi rahasia yang ada.

Farell dan Alex mereka adalah dua pria yang paling tua dan paling harus bisa menjaga kedua teman nya, Karena kedua teman nya itu adalah Nisya dan Refy, mereka berdua teman dekat atau bisa terbilang sudah lebih dari sekedar teman bermain. Refly sendiri adalah adik dari Farell, Farell akan menyanyangi Refy selamanya.

Tepat di hari itu saat Farell dan Alex pulang sekolah dan terakhir kali memakai baju putih merah nya, Mereka berdua telah mengikuti Ujian Nasional SD. Nisya duduk dibangku kelas 5 SD dan Refy duduk di bangku kelas 4 SD.

Saat mereka berjanjian akan berkumpul siang hari di taman biasanya, Nisya dan Refy sudah datang dan menunggu kedatangan Dua pria itu. Tidak lama kemudian yang di tunggu pun datang dan dengan cepat mereka berempat berpelukan padahal baru saja kemarin mereka bertemu, namanya juga zaman kecil kan? sangat menyenangkan.

"Eh Bagaimana kak Ujian terakhirnya? Menyenangkan?" Tanya Nisya.

Alex dan Farell hanya mendelek kasar. "Menyenangkan dari mana? Pusing yang ada."

Nisya dan Refy pun hanya terkekeh pelan.

"Yaudah deh kalau gitu aku jajanin kalian eskrim, mau?" Tanya Nisya yang di mata Farell sangat lucu.

"Mau aku temani?" Tanya Farell yang dulu masih kaku dan cowok cuek.

"Gak usah kak, aku sendiri aja. Lagian deket kok tuh di sebrang." Ucap Nisya sambil memajukan dagu nya menunjuk seorang tukang eskrim keliling.

Farell, Alex dan Refy pun mengangguk menyetujui.

Farell memegangi lengan kecil Nisya yang membuat Nisya beralih melihat raut muka Farell.

"Kenapa kak? Cuman sebentar kok" Ucap Nisya meyakinkan.

"Aku punya sesuatu buat kamu sebelum kamu pergi beli eskrim." Ucap Farell dengan nada lembutnya saat masih kecil itu.

"Apa kak?" Tanya Nisya.

Farell memetik sebuah bunga dan menempelkan nya di selah selah telinga dan rambut Nisya.

"Eh itu kan bunga ada yang punya nanti dimarahin kak" Ujar Nisya dengan raut muka ketakutan.

"Gapapa nanti aku bilang, Nah ini buat adik kesayangan nya Farell. Sini Fy" Ucap Farell.

Refy pun mendekat dan sama menempelkan bunga nya di selah rambut dan telinga nya.

Refy sedikit cemberut. Farell pun bingung.

"Kak Farell lupa atau gimana sih? Aku kan ga suka bunga warna pink" Ucap Refy.

"Oh iya kaka lupa, ini terakhiran deh kaka tempelin bunga pink ya?" Ujar Farell sambil mengangkat jari peace.

"Iya deh terakhir ya" Jawab Refy.

Akhirnya setelah percakapan itu pun Nisya lari kearah tukang eskrim keliling yang ada di sebrang, ketiganya telah menunggu.

Saat kembali dan beralik badan Nisya langsung lari tidak melirik arah sekitarnya, Refy Alex dan Farell pun melihat itu dengan langsung.

Refy yang melihat bahwa Nisya akan ditabrak oleh mobil itu dirinya lari dan disusul oleh Alex.

MOUREN [ON GOING]Where stories live. Discover now