19. Jadian?

1.1K 65 1
                                    

"Mau makan gak Ren?" Tanya Bryan yang sedari tadi berjalan mengelilingi mall dan tidak kunjung berhenti.

Mouren menggeleng pelan "Gak, gue mau balik Bry. Ada yang lebih penting dari sekedar jalan jalan disini"

Bryan pun hanya mendengus kesal, dalam hati nya kapan ia bisa mengambil sedikit perhatian Mouren, si gadis cupu ini. Padahal dalam hati nya pun sangat bertolak belakang, bisa di bilang bahwa Mouren bukan tipe nya.

"Kalau lo gak mau nganter gue balik, biar gue balik sendiri" Ucap Mouren pergi meninggalkan Bryan yang sedang diam di tempat nya.

Mouren sangat kesal, Mouren tidak mengerti apa yang Bryan fikirkan sekarang.

--

Sedari tadi Alex terus menempel kan handphone nya di telinga, mengeluarkan suara dering.

"Duh, kemana sih tu cewek." Gerutu Alex saat dirinya sudah berdiam diri hampir setengah jam di halte, tempat biasa Alex mengantarkan Mouren pada saat itu.

Saat baru saja ingin memutuskan untuk pergi, Alex menoleh asal suara angkota yang berhenti di samping halte.

"Makasih pa" Ucap Mouren saat setelah memberi uang nya kepada pengemudi angkot itu.

Mouren membalikan badan nya "Alex?"

Alex terdiam sebentar "Darimana?"

"Bukan urusan lo!" Ucap Mouren "Ada apa lo kesini?"

Alex berbalik, mengurungkan niat nya untuk pergi dari halte dan duduk yang diikuti oleh Mouren di belakangnya.

"Lo abis jalan sama cowok?" Tanya nya tepat sasaran.

"Iya, kenapa?" Tanya balik Mouren.

"Lo tuh sebenernya tau gak sih?!" Ucap Alex yang sekarang sedikit meninggi nada nya.

Mouren hanya mengangkat sebelah alis nya.

"Gua cemburu, bego" Ucapnya tegas yang membuat Mouren mematung di tempat.

--

"Yaudah gue tutup telfon nya kalau gitu, Bye." Tutup mouren mengakhiri pembiacaraan nya bersama Ghina sambil menyimpan handphone nya di nakas sebelah ranjang nya itu, dan langsung merebahkan badan nya di atas kasur nya yang empuk itu.

Mata nya siap untuk terpejam akan tetapi,

drtt drtt drtt

"hallo?"

Mouren mengerutkan keningnya "Ini siapa?"

"Gue, Bryan." Ucap pria itu di sebrang telfon.

Mouren pun hanya ber'oh' saja dalam hati, aneh pasti ada mau nya ini orang.

"Ren?" Panggil pria itu.

"Hm? ada apa?"

"Maafin gue ya soal tadi siang," Ungkap pria itu yang sedikit takut mengucapkan kata kata tersebut.

Mouren pun sudah bisa menebak nya, bahwa pria itu pasti akan berbicara seperti itu kepada dirinya, Mouren telah hafal di luar kepala.

"Udah, Gue mau tidur!" Cepat Mouren memjawab, ia tidak mau banyak bertele tele berbicara dengan orang lain, termasuk Bryan.

"Jangan dulu di tutup"

"Kenapa?" Tanya Mouren dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"Gue mau ngomong sesuatu ke lo" Ucapnya dengan sangat lembut.

Mouren pun lagi lagi hanya berdehem.

"Lo mau gak jadi pacar gue?" Tanya Bryan yang membuat Mouren terdiam kaku di tempat.

--

Pagi yang cerah, sangat begitu cerah tapi tidak secerah hati nya saat ini, hati nya begitu tidak sanggup untuk terbangun di pagi ini, bagaimana tidak sanggup. Dirinya sudah di tampakan dengen perempuan yang kali ini ia kejar tanpa diam diam bersama dengan seorang pria diatas motor, tepatnya berada di parkiran.

"Gue masuk duluan" Ucap perempuan itu sambil memberi helm nya kepada pria itu.

"Iya, hati-hati" Jawab Bryan sambil tersrnyum.

Mouren pun berjalan melewati pria yang kali ini nampak bertanya tanya, ada apa dengan dirinya ini, Mengapa begitu sedih saat melihat Alex berada di hadapan dirinya seperti menonton film romance yang berakhir dengan sad ending.

Saat baru saja melangkah melewati lobby sekolah, Alex memberanikan diri untuk memanggil nya lagi.

"Mouren"

Mouren terdiam, tapi tidak sedikit pun berbalik badan, menoleh pun tidak.

"Yang jemput lo barusan, siapa?" Tanya Alex dengan sangat hati-hati.

"Bukan urusan lo, Lex" Jawab Mouren yang kali ini ingin cepat melangkah akan tetapi langkah itu berhenti lagi.

"Lo seperti ini, Gua udah tau jawaban dari pertanyaan nya" Ucap Alex yang melangkah mendekat dimana Mouren berdiri terdiam kaku.

"Selamat" Ucap Alex di samping Mouren yang membuat mouren langsung menoleh.

"Buat apa?" Tanya Mouren.

"Selamat udah buat hati gua sebagai mainan lo" Ucap Alex setelah itu pun langsung pergi meninggalkan Mouren di lobby sekolah.

Mouren pun tidak tinggal diam, ia langsung mengejar pria itu yang melangkah nya sangat cepat. Dirinya harus menjelaskan kepada pria itu apa yang sebenernya terjadi, dirinya tidak mau pria itu berfikir hal hal aneh tentang dirinya dan lelaki yang barusan menjemput dirinya ke sekolah.

"Lex, berhenti dulu kenapa sih?" Ucap Mouren yang sedang menetralkan nafasnya yang sekarang sudah ada di samping Alex.

"Alex!" Ucap Mouren lagi dengan sedikit meninggi yang membuat Alex terdiam.

"Apa?" Tanya Alex tanpa melihat raut muka Mouren.

"Maafin gue, gue gak mak-"

"Udah cukup!" Potong Alex dengan cepat. "Gue bakalan jauhin lo dari sekarang, itukan kemauan lo?"

"Eng-"

"DIEM! semuanya udah terbukti kalau lo emang gamau gua perjuangin buat buktiin kalau gua suka sama lo" Kali ini nada nya meninggi dan setelah itu pun meninggalkan Mouren di belakang nya.

Mengapa jadi seperti ini?, batin Mouren dalam hati.

---

MOUREN [ON GOING]Where stories live. Discover now