10. Runtuhnya sebuah janji

1.4K 85 2
                                    

Setelah kejadian sabtu malam Mouren tidak bisa tidur, ia malah terus-terusan memikirkan seorang pria itu. Yang ada di benak pikiran nya yaitu satu, mengapa seorang Alexander bisa menyukai dirinya yang ia tau bahwa Alex menyukai nya dengan kesederhanaan dirinya.

Hari ini hari Senin, tepat di hari itu Mouren sudah berada di sekolah tapi kali ini rasanya sangat berbeda, yang ia rasakan kali ini begitu canggung, begitu sangat malu menampakan diri nya di hadapan semua orang, terutama seorang lelaki yang sabtu malam sudah membuat pipi nya terbakar.

Saat baru saja melangkah kan kaki nya di kelas, Mouren langsung disambut dan di peluk oleh sahabatnya Ghina.

"Mouren!!!" Ucap Ghina sambil memeluk Mouren nya dengan erat.

Mouren mengerutkan kening nya "Kenapa Ghin?"

Ghina melepaskan pelukan nya, lalu melihat setiap inci muka Mouren dan tubuh nya.

"Lo gakpapa kan?" Tanya Ghina.

"Gue kemarin di kasih tau sama Kak Farell, katanya lo sakit" Ucap Ghina khawatir, bukan nya malah menjawab kekhawatiran Ghina, Mouren malah tertawa.

"Ko lo ketawa si Ren, Gue bener khawatir sama lo. Gasuka deh suka gini terus" Ucap Ghina yang kali ini melipatkan kedua tangan nya di dada.

Mouren menggeleng pelan "Cie, masih kontakan sama Kak Farell"

Saat itu juga Ghina langsung tersipu malu saat ternyata dirijya nya keceplosan, padahal mungkin niat nya Ghina akan menutupi hal ini.

Mouren menarik Ghina ke bangku nya untuk duduk, karena jika di depan pintu takut menjadi cibiran orang-orang.

"Coba gimana ceritain Ghin, ko lo bisa kontekan lagi sama kak Farell?" Tanya Mouren yang sekarang menghadap Ghina yang tersipu malu.

"Hm, sebenernya dia duluan sih yang ngabarin gue karena alasan dia khawatir ke gue katanya" Ucap Ghina.

Mouren mengerutkan kening nya.

"Iya jadi, kemarin gue sempet sakit tapi cuman flu doang dan gatau kenapa Kak Farell itu tau kalau gue sakit, dia ngasih gue obat dan makanan segala macem. Alhasil gue ngepersilahin dia masuk dong, disitu baru deh dia kayak minta maaf sikap dia selama ini ke gue, karena sebenernya dia gak bisa interaksi sama cewek, Gitu deh selesai." Jelas Ghina.

Mouren pun mengangguk dan setelah itu tertawa pelan yang membuat Ghina tersipu malu.

Saat beberapa menit kemudian, Tiba-tiba masuk lah seorang gerombolan perempuan kakak kelas yang masuk ke kelas nya.

"MANA MOUREN?" Teriak perempuan itu sambil menggebrakan meja nya saat sudah masuk kedalam kelas.

Mouren yang terpanggil nama nya pun langsung melirik asal suara itu, menatap nya dengan tajam. Lalu ia berdiri berjalan menuju arah suara itu.

"Ada apa?"

***

jreng jrengg...

I found a love for me
Darling just dive right in and follow my lead
Well a found a girl beautiful and sweet
I never knew you were the someone
Waiting for me

Cause we were just kids when we fell in love
Not knowing what it was I will not give you up this time
But darling just kiss me slow your heart is all i own
And in your eyes you're holding mine
Baby I'm dancing in the dark with you between my arms

Barefoot on the grass listening to our favourite song
When you said you lokked a mess i
Whispered underneath my breath

MOUREN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang