32. Pilihan

1K 67 4
                                    

Pada akhirnya gue menyerah entah karena perjuangan nya atau gue yang udah mulai suka.
— Mouren Nisya Whiteley

****

Sudah kesekian kali nya Mouren menghabiskan makanan tanpa canda gurau keluarganya di meja makan itu. Keluarga nya sangat sibuk akan pekerjaan nya.

"Bosen" satu kata keluar dari mulut Mouren saat sudah sampai ke kamar nya.

Mouren pun dengan cepat langsung berdiri menuju arah lemari baju nya lalu mengambil salah satu baju dan pergi untuk mengganti baju nya.

Berbeda dengan Alex yang kali ini tidak ada kata absen untuk kumpul bersama dengan Weber.

"Gue belum nemuin orang itu" Ucap Putra yang di tangan nya memegang satu batang rokok.

"Siapa yang lo maksud?" Tanya Pratama yang angkat suara.

"Nisya" Ujar Putra yang membuat Alex baru saja duduk membawa semangkuk mie pun menoleh lalu membuang muka nya kembali terhadap makanan yang sudah ada dihadapkan nya.

"Kenapa lex? Lo tau tentang Nisya?" Tanya Putra.

Alex awalnya terdiam lalu menggeleng pelan.

"Gua gak tau, Gua cuman tau aja" Ujar Alex yang setelah itu menyantap mie nya di meja itu.

Suasana pun hening kembali, Hanya suara gitar kepunyaan Pratama saja yang menembus keheningan di warung itu.

Tidak lama kemudian Farell pun datang dan menyisir rambut nya dengan asal.

"Dari mana lo?" Tanya Refay yang sedikit sinis dengan kedatangan Farell.

"Bukan urusan lo" Jawab Farell dan langsung duduk di samping Alex menyandarkan kepala nya ke belakang.

Alex menyadari, ini semua seperti nya  ada yang tidak beres. Tidak biasanya Farell dan Refay saling bertatap sinis seperti itu, meski mereka termasuk manusia yang sering bercanda lebih kelewat batas.

"Kalian berdua, kenapa?" Tanya Alex saat sudah selesai makan dan meminum air bening itu melewati tenggorokan nya tanpa berniat melihat raut muka keduanya.

Pertama mereka berdua terdiam, Teman teman yang lain pun ikut terdiam saat suasana sudah berbeda tidak sehangat awal, ada yang aneh di suasana ini.

"Kalian punya mulut gak?" Tanya Alex sekali lagi. Menyindir perkataan nya yang tidak kunjung di jawab.

Nada suara nya beda dengan pertanyaan awal. Mereka tidak mau menjelaskan nya.

Saat Refay baru saja menarik nafas, Ingin mengutarakan sesuatu tiba tiba tertahan oleh Farell yang membuat mereka semua tertuju kearah Farell.

"Itu cuman gue dan lo yang tau. Gak boleh ada orang lain yang tau, Sorry Lex gue gak bisa kasih tau" Ujar Farell

***

Kesukaan Mouren di malam hari ini adalah berjalan di tepi jalan sambil melamun tidak jelas, memang selalu seperti ini jika banyak sekali pikiran, pikiran nya tidak yang aneh aneh.

MOUREN [ON GOING]Where stories live. Discover now