Jungkook POV
Inilah hari yang kutunggu-tunggu. Akhirnya yeonji diputuskan bisa pulang dari rumah sakit. Setelah ku selidiki ternyata orangtua yeonji sedang berada di Australia. Akhir-akhir ini yeonji tinggal di apartement pribadi miliknya.
Sebelum ingatannya pulih, aku akan menemaninya. Mungkin kita akan tinggal di dorm ku atau apartement milik yeonji, itu terserah padanya.
Mungkin aku akan mengajak sebagian ex member bangtan untuk bergabung, agar tidak ada kecanggungan antara aku dan yeonji.
Yeonji sedang bersiap untuk segera pulang dari rumah sakit ini. Perjuangan di masa kristisnya membuahkan hasil. "Yeonji-ssi, apakah aku boleh bertanya?"aku bertanya selagi yeonji keluar dari pintu kamar mandi dengan dress biru muda miliknya.
"Ne, oppa."yeonji merapikan poni miliknya. "Aku dari kemarin sudah berpikir tentang ini. Aku berencana ingin menemanimu sampai ingatanmu pulih."aku agak sedikit ragu-ragu tentang ini.
"Oh, baiklah. Oppa bisa tinggal di apartement ku saja. Kebetulan dongsaeng ku butuh teman."yeonji terlihat bahagia.
Aku tidak menyangka bahwa yeonji akan sebaik ini, padahal mungkin aku orang baru di matanya. "Siapa nama dongsaengmu,yeon?"
"Na Jaehyun."jawabnya. Setelah percakapan singkat ini. Aku ijin pada yeonji untuk mengurus biaya rumah sakit dan berterimakasih pada dokter Lee.
***
Aku sampai di sebuah apartment yang kawasannya sangat mewah. Ya, aku tidak meragukannya lagi. Aku tau yeonji adalah anak perempuan dari pengusaha sukses. Na Wonseok.
Aku tidak sabar untuk bertemu dengan jaehyun. Aku harap ia sebaik noonanya. Sejak dulu aku ingin memiliki seorang adik laki-laki tapi sayangnya itu tidak terwujud.
Aku turun dari mobilku dan membukakan pintu untuk yeonji. Aku hanya mengikuti gadis itu berjalan kearah apartment miliknya. Ini bagus, dia masih mengigat tentang kediamannya.
Apartment yeonji berada di lantai 9, di lorong paling pojok. Dibukanyalah pintu kamarnya setelah menaruh fingerprintnya disana.
Terlihat ruangan luas dan lengkap serta dipenuhi barang-barang mewah dengan interior modern. Mataku tertuju pada sesosok remaja laki-laki yang sedang duduk bersila di sofa selagi menonton televisi.
Mungkin itu jaehyun, batinku. "Jaehyun-ie..."ucap yeonji. "Ne noona, waeyo? Kemana saja kau belakangan ini?"jaehyun meminum minuman bersoda yang ia pegang.
"Em.. aku mengalami kecelakaan kemarin. Dan orang inilah yang menyelamatkanku."yeonji menunjuk diriku. Dalam sekejap jaehyun langsung membalikan badannya menghadapku.
"Gwaenchanayo noona?"tanya jaehyun khawatir. "Ya, aku tidak apa-apa jaehyun-ie."ucap yeonji atas pertanyaan adik bungsu nya itu.
Jaehyun kembali mentapku, aku tidak mengerti apa yang sedang ada di dalam pikirannya. Setelah itu jaehyun berkata "Kamsahamnida... hm, hyung-nim?"
"Iya sama-sama. Panggil saja aku hyung, jaehyun."aku tersenyum kearahnya. "Oh mianhae, aku harus mengambil bonekamu, yeonji."aku melanjutkan kalimatku.
"Oh oky oppa.."yeonji bersuara. Aku berjalan kearah pintu, saat aku membuka kenop pintu. Jaehyun berkata "Hyung, aku ikut."
"Kajja."jawabku. Kami berdua berjalan menelursuri lorong apartment yang megah ini. Kami memutuskan untuk turun dari lantai 9 menggunakan lift.
"Hyung, siapa namamu?oh iya pertama aku sangat berterimakasih."jaehyun membuka percakapan.
"Namaku Jeon Jungkook. Iya tidak masalah, noonamu tertabrak sebuah mobil. Mianhae aku baru memberitahumu sekarang. Ia tervonis amnesia dari dokter. Aku sedang dalam perjalanan mengembalikan ingatannya."jelasku panjang lebar.
"Aish.. jinjja??"jaehyun sangat terkejut. "Aku harap kamu dapat menyimpan rahasia ini dari orangtuamu."balasku. Jaehyun terlihat dapat dipercaya.
Jaehyun POV
Sepertinya namanya tidak asing dipendengaranku. Jungkook. Aku mencoba untuk mengigat kembali tentang nama itu. Ia sudah menyelamatkan nyawa noonaku.
Aku sangat berterimakasih padanya. Sekarang kami masih berada di dalam lift. Aku kemudian bertanya lagi padanya. "Jungkook-ie hyung, bisakah kamu menceritakan kejadian yang terjadi pada hari kecelakaan noonaku?"
"Ne, tentu saja."jawab jungkook hyung. Dalam perjalanan menuju mobil noonaku, jungkook hyung terus memceritakan semua yang terjadi. Mulai dari yeonji noona tertabrak hingga hari ini.
Aku tidak menyangka jungkook hyung akan sebaik itu menolong noonaku. Mungkin baginya biaya rumah sakit bukanlah kendala.
Aku tercengang saat melihat boneka beruang dengan ukuran sangat besar ada di bagasi mobil noonaku. Sepertinya jungkook hyung dapat membaca pikiranku. "Ini hadiah dari hyungku."
Aku hanya ber-oh ria. Sepertinya akan seru bila jungkook hyung menginap disini. "Hyung, apakah kau berencana menginap disini? Kalau hyung mau. Hyung bisa menginap disini. Aku dan noona agak kesepian untuk tinggal hanya berdua."
"Oh baiklah, bolehkah aku menginap sampai ingatan noonamu pulih? Aku ingin mengembalikan ingatannya."tanya jungkook hyung.
"Boleh hyung."jawabku mantap. Entah kenapa kurasakan kami semakin dekat. Jungkook hyung sangat baik.
***
Next or Not??
Comment nya ditunggu ya. Budayakan vote yaaa... tengkyu yang udah baca ceritanya. Btw foto diatas itu Na Jaehyun. Next chapter coming soon. Ditunggu gaiseu♡
YOU ARE READING
Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔
FanfictionNa Yeonji, putri sulung dari seorang pengusaha terkenal di kota ginseng. Darah campuran yang ia miliki berasal dari kedua orangtuanya yang memiliki gen berbeda. Darah Australia dari mommynya dan Korea dari appanya. Ia terjerat dalam suatu kejadian y...
