Yeonji POV
Kurasakan ada hal mengganjal di pagi hari ini. Ahh.. mungkin itu hanya halusinasiku saja. Aparmentku terasa sepi, tidak ada kekonyolan Jaehyun mengisi ruang aparment. Sejak kemarin ia pergi ke Busan bersama hyunwoo, mungkin sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang.
Aku akhirnya berniat mengambil remote TV yang jaraknya tak jauh dariku. Puluhan channel itu terus bergulir, namun hasilnya nihil. Tidak ada yang menarik perhatianku hari ini.
Akhirnya aku merebahkan diriku di sofa. Mengecek ponselku yang terus-terusan bergetar. Ku buka aplikasi berwarna hijau di benda pipih kesayanganku itu.
Jeon_jk
Yeon
Jeon_jk
Yeon
Jeon_jk
Yeon, aku ada di depan
Na.ynji
Oky, tunggu oppa
Ku buka pintu aparmentku ini. Terpampanglah muka tampan jungkook oppa disana dengan sebuket bunga hydragea besar berwarna violet dan biru pastel. "Yeon, ada yang harus aku katakan. Tapi sebelumnya aku akan menutup matamu dengan kain ini, ok?"
"Ah oppa, aku jadi penasaran.. baiklah kau boleh menutup mataku."jungkook oppa memakaikan kain kecil itu di kedua mataku, namun saat ia hampir mau mengikatnya, aku mendapat telefon. "A to the G to the U to the STD
I’m d boy because I’m from D~"telefonku berdering.
"Wait oppa, sepertinya ada yang penting."ucapku."Hyunwoo, akan ku bunuh kau!"suara jungkook oppa terdengar sangat pelan, namun aku tetap bisa mendengarnya. Aku terkekeh pelan.
"Annyeong, hyunwoo-ah?"
"Annyeong, bunny..."
"Ada apa hyunwoo? Waeyo?"
"Honestly, i want to-"ucapan hyunwoo terpotong. Jungkook oppa mengambil ponsel dari genggamanku. "Ya! Hyunwoo-ah.. aku tidak terlalu lancar dalam bahasa inggris. Aku ingin tau apa yang kau bicarakan dengan yeonji. Enak saja kau berani-berani berbicara dalam bahasa inggris."
"Mianhae hyungie.. peace. Aku hanya butuh 2 menit bersama yeonji." Jungkook oppa mengembalikan ponsel itu ke tanganku. Aku memunjukkan senyum geli ke arahnya. "Just say what you wanna say now."
"Can you meet me in Seokcheon Lake now? I want to say something. Hope you came, my sweet Claire."
"But i wanna go wit-"telefon di putuskan sepihak. "Aish that boy..."gumamku. Aku tidak tau harus bagaimana. Mana yang harus ku pilih?? Jungkook oppa? Hyunwoo??
Jungkook oppa menunggu selagi memainkan ponselnya. "Oppa kurasa aku harus pergi menemui hyunwoo."
"Apa dia lebih penting daripada aku? Kalau begitu baiklah. Akan ku utarakan apa yang ingin kusampaikan padamu hari ini."kalimatnya seakan terjeda. Lalu ia melanjutkannya kembali.
"Terimalah lagu ini dari orang biasa. Tapi cintaku padamu luar biasa" sepenggal lagu Indonesia yang ku tau itu meluncur lancar dari bibir jungkook oppa. Aku hanya terkejut. "Bagaimana oppa bisa berbicara bahasa Indonesia?"jungkook oppa hanya menyunggingkan senyumnya kearahku. Senyuman yang tidak bisa ku artikan.
"Naenun nae salmi dasi tteun haesbich
Eorin sijeol nae kkumdaerul jaerim
Mouregesseo i gamjangi mwojin heogsi yeogido kkum seogingeonji
Kkumeul saragui pureun singiru nae an gipeun gose aperuriori
Sumi maghil deusi haengboghaejyeo jubyeoni jeomjeom deo tumyeonghaejyeo
Jeogi meolliseo badaga deullyeo
Kkumeul geonneoseo supul neomeureo
Seonmyeonhaejineun geugesouro ga
Take my hands now
You are the cause of my euphoria
Euphoria
Take my hands now
You are the cause of my euphoria
Ya ya ya ya ya
Oh ya ya ya ya ya
Euphoria
Ya ya ya ya ya
Oh ya ya ya ya ya
Euphoria
Close the door now
When i'm with you i'm in utopia~"
"Aku tau, aku bukan orang yang romantis. Jangan lihat aku sebagai seorang idol, aku tetap manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan dan tetap dapat jatuh cinta seperti yang lainnya. Kau berbeda, yeon. Kau adalah yang terbaik untukku, aku yakin itu. Duniaku seakan terasa berbeda dengan adanya kamu. Biarlah aku menjadi bintangmu di malam hari, menjagamu di setiap waktu. You're the choosen one. Would you be mine?"jungkook oppa kembali meneruskan perkataannya yang terhenti setelah ia menyanyikan sepenggal lagu dengan suaranya yang indah.
Mungkin sebagian dari kalian tidak mengerti apa yang kurasakan saat ini. Deretan kalimat dan nanyian singkat itu yang terucap dari bibirnya berhasil meluluhkan hatiku. Bibirku terasa kelu, tidak dapat berucap satu katapun. Aku mencintainya, dan ia pun merasakan hal yang sama. Tak ku sangka air mataku mengalir. Ku menujukkan senyum terindah yang pernah ku miliki.
Jungkook oppa memelukku hangat, aku merasa duniaku aman. Tidak ada yang perlu ku khawatirkan setelah ini. Pikirannya benar-benar tidak bisa terbaca. Aku tidak menyangka dia akan mengucapkan kalimat itu.
Hyunwoo POV
Aku melihat semuanya. Mulai dari awal hingga kalimat spesial itu terungkap. Yeonji menitikkan air mata bahagia, aku tau itu. Sudah lama aku mengenal dirinya, aku bahkan lebih tahu dirinya daripada dia mengenal dirinya sendiri.
Aku mungkin kecewa, namun aku tau yeonji akan bahagia. Dan aku akan mencoba untuk bahagia. Aku bukan orang yang tepat. Mungkinkah aku menjadi penghalang di dunia impian mereka? Aku tidak sejahat itu, percayalah.
Aku tetap hyunwoo yang sama. Hyunwoo yang menjadi sumber kebahagiaan seorang Na Yeonji, hyunwoo si konyol yang membuat yeonji tertawa terpingkal-pingkal. Namun aku rasa, sekarang akan terasa berbeda antara aku dan yeonji. Aku percaya pada jungkook hyung. Walau aku baru mengenalnya selama 2 bulan, aku tau dia orang baik. Yeonji akan bahagia bersamanya.
Otakku masih waras, hanya karena cintaku tak terbalas bukan berarti duniaku berakhir. Sudah lama aku mendabakan hari ini, hari dimana aku akan mengungkapkan kata cintaku di hadapan gadis manis yang sudah ku kenal selama belasan tahun lamanya.
Yeonji, aku akan tetap menunggumu disini. Menunggu sampai kau membalas perasaanku. Aku tidak memaksa, biarlah Tuhan yang berkuasa.
***
"Yes, i will.."
***
Author-nim say thank you to all the readers.. srry ya kalo ceritanya tambah gajelas ya ato ga nyambung. Boleh commentnya, ditunggu sama author. Kalo suka boleh pencet bintangnya ya..
TBC
YOU ARE READING
Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔
FanfictionNa Yeonji, putri sulung dari seorang pengusaha terkenal di kota ginseng. Darah campuran yang ia miliki berasal dari kedua orangtuanya yang memiliki gen berbeda. Darah Australia dari mommynya dan Korea dari appanya. Ia terjerat dalam suatu kejadian y...
