Third Person's POV
Ada seseorang memanggil yeonji dari belakang. "Yeonji??". Dengan sigap yeonji berbalik, "Jimin oppa?"mata yeonji berbinar.
***
Mystery Person POV
Pagi ini saat tiba di Seoul, aku disapa dengan hujan yang lumayan deras dari empunya. Sudah lama aku tidak menginjakkan kakiku di kota kelahiranku ini. Aku berkuliah dan melanjutkan pekerjaanku di Sydney sebagai Chef. Soal pekerjaan ini, aku jadi teringat oleh teman masa kecilku.
Na yeonji namanya. Dulu aku berjanji padanya bahwa aku akan kembali dan menemuinya. Tapi sekarang aku bahkan sudah tidak mengetahui dimana dirinya berada. Ia sudah mengganti nomor handphonenya.
Terjerat satu tempat di belahan kota seoul yang membuatku meringankan rasa rinduku pada yeonji. Satu tempat ini, yang menjadi saksi saat aku terakhir kali menemuinya.
Seokcheon Lake, terakhir aku ada disana disaat bulan April. Bunga sakura bermekaran dengan indah dan banyak jatuhnya kelopak berwarna baby pink itu. Tempat yang menjadi saksi tulusnya pertemanan aku dan yeonji.
Saat aku berjalan selagi memandang taman ini, aku menemukan sesosok gadis yang ku rindukan. Itu pasti dirinya. Ia beranjak pergi dari batu besar yang sebelumnya ia duduki. "Yeonji??" Tanyaku dengan hati-hati. Gadis itu pun berbalik.
"Jimin oppa?"matanya berbinar. Siapa itu jimin? batinku. "Eum.. mianhaeyo ahjussi. Aku mengira bahwa kau temanku."yeonji tertunduk. Apakah ia benar-benar melupakan diriku?
"Claire.."
"Hm, maaf sekali lagi. Saya tidak mengenal orang yang anda sebut. Saya permisi dulu."yeonji membungkukkan badannya sedikit.
***
Yeonji POV
Barusan aku disapa seseorang pria yang tidak ku kenali. Tapi mengapa nama Claire itu melekat dipikiranku? Aku tidak tau siapa dia. Lelaki itu memanggilku dengan benar. Yeonji. Namun berakhir dengan nama Claire. Aish mollayo.
Aku membuang kejadian yang seblumnya terjadi dari benakku. Aku kembali terkenang jimin oppa. Aku kehilangan 2 orang berharga sekaligus. Grandma.. bogoshipda.
Grandma sudah kuanggap sebagai mommyku sendiri. Dulu aku sempat tinggal di Australia selama 2 tahun. Dan hubunganku dengan grandma bertambah dekat. Ia sering menghubungiku dari Australia, bahkan ia mengirimiku permen dari sana.
Bisa dibilang aku dan yoonjae adalah cucu kesayangan grandma. Bukannya sepupuku tidak mendapat perhatian, tapi rasa sayang grandma untukku dan yoonjae berbeda. Kami memang berbeda dari sisa keluarga besar momyku yang lain.
Banyak orang berasumsi bahwa memiliki darah campuran itu keren. Terutama darah korea. Bila kalian tidak berpikir demikian, itu bagus. Karena fakta nya memang tidak se enak itu. Kalian meragukan diri kalian sendiri. Terutama bila ditanya kau berasal dari mana. Apa yang harus ku jawab??
Aku lahir di Indonesia dengan darah campuran korea-australia, appaku berasal dari korea dan mommyku memiliki darah australia tapi ia lahir di Indonesia sama sepertiku. Untukku ini cukup membingungkan. Bahkan kota kelahiranku dengan jaehyun berbeda.
Ok, aku akan berhenti membicarakan diriku. Aku masih tidak menyangka bahwa jimin oppa akan melakukan ini. Ku tatap nanar cicin dengan tulisan Park Jimin- BTS di jari manisku.
Terasa seperti kenanganku yang singkat dengannya terulang. Oh Tuhan mengapa kau memberikanku cobaan seberat ini? Tolong berilah aku kekuatan penuh untuk menghadapi ini semua. Jungkook oppa tidak ada disini, aku mengerti bila dirinya sibuk dengan urusannya. Jaga dia, buatlah ia bahagia walaupun aku disini merasakan sakit yang mendalam.
Akhirnya aku sampai di tempat dimana aku dirawat. Sebelumnya aku mungkin kehilangan akalku karena sulit mencerna hal yang barusan terjadi. Darah di tanganku sudah mengering. Dokter Lee segera mendudukanku di kursi roda.
Aku seperti menapak di tanah tanpa nyawa. Pandanganku kosong entah kemana. Aku butuh yoonjae ada disini, tapi sayangnya ia sudah meninggalkanku...
Dokter Lee mengantarkanku bertemu jaehyun. "Yeonji noona!!"ucapnya agak kencang dari kejauhan. "Jeongmal kamsahamnida euisa-nim."
Jaehyun segera memelukku saat dokter Lee pergi.
Setelah dekapan yang terhitung detik itu selesai, ia segera mendorong kursi rodaku yang semula ada di taman rumah sakit menuju kamar rawat inapku.
"Jaehyun-ie, dimana jimin oppa disemayamkan?"
"Noona, mendiang jimin oppa disemayamkan di Jangraeshikjang (rumah duka) rumah sakit ini, kita akan pergi bila noona sudah sembuh. Aku janji aku akan mengajakmu kesana. Masih ada 2 hari lagi. Dongsaeng dari jimin oppa hanya mengadakan selama 3 hari."ucapnya panjang lebar. Entah mengapa aku menitikan air mata, jimin oppa yang sudah kuanggap oppaku sendiri sudah tiada.
Kalau kalian tanya tentang grandmaku. Ia sudah dimakamkan di Australia. Aku terlihat seperti cucu yang buruk karema tidak datang ke pemakamannya. Keluargaku memang mempunyai tempat pemakaman pribadi. Yoonjae juga dimakamkan disana. Aku senang, sekarang yoonjae tidak akan sendirian diatas sana. Ia dapat bahagia bersama grandma.
***
Tommorow
Meskipun aku belum pulih total, tapi dokter lee sudah memperbolehkanku pergi untuk menjengguk jimin oppa. Aku menuju nomor Jangraeshikjang yang jaehyun sudah tanyakan sebelumnya pada dongsaeng jimin oppa.
Aku sampai di ruangan yang aku tuju. Aku hampir menangis sebelum memasuki ruangan itu. Ku hela nafas panjangku dan akhirnya memasuki ruangan. Ku lihat banyak sekali idol yang datang ke rumah duka ini.
Aku mengucapkan salam kepada keluarga jimin oppa, dan kemudian memberi hormat pada mendiang jimin oppa. Aku berdoa di depan peti mati dengan foto mendiang. Ku letakkan lutut dan tanganku di lantai serta membungkuk kedepan dengan perasaan campur aduk.
Tak dapat ku bendung rasa sakit yang kurasakan saat ini. Dadaku terasa sesak. Ku tahan tangisku supaya tidak menggangu keadaan sekitar. Aku membungkuk di sela-sela tangisku saat berdiri untuk memberi penghormatan akhir pada jimin oppa dan dongsaengnya.
Aku langsung berlari kencang sembari menekan keras dadaku yang terasa sesak. Kepalaku pusing dan penglihatanku mulai memudar. Kepala ku menyentuh lantai lorong yang dingin ini. "Noona!!!!"
***
Udah lama ya ga update. Terpaksa bikin part ini, gabisa bayangin kalo jimin oppa bnr2 meninggal ㅠㅠ sowwy jimin stan.. jangan lupa vote trs ya. Ty udh setia baca cerita author.
YOU ARE READING
Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔
FanfictionNa Yeonji, putri sulung dari seorang pengusaha terkenal di kota ginseng. Darah campuran yang ia miliki berasal dari kedua orangtuanya yang memiliki gen berbeda. Darah Australia dari mommynya dan Korea dari appanya. Ia terjerat dalam suatu kejadian y...
