8. Oppa, I Need You

61 10 4
                                        

Yeonji POV

Ku mendengar suara pintu yang terbuka. Seketika aku langsung membuka mataku. Lukaku sudah diobati. Oleh siapa? Hm.. aku tidak tahu.

"Annyeong noona."sapa jaehyun. "Kau sendirian?"lanjutnya. "Tadi ada jungkook oppa disini, mungkin ia keluar."balasku. Jaehyun hanya ber-oh ria. Saat jaehyun masuk ke kamarnya, aku memutuskan untuk berdiri dan mengambil segelas air putih yang sudah ada sejak sebelumnya.

Yeon, mianhae aku harus meninggalkanmu sendirian. Ku harap kau tidak kesepian sendirian, jaehyun juga sedang tidak ada. Managerku memanggilku untuk segera ke kantor. Jangan terlalu banyak berjalan, lukamu belum pulih.... annyeong
-jungkook

Aku hanya tertegun dengan tulisan yang terbilang lumayan rapi ini. Jungkook oppa sangat manis. Sikapnya selalu mengisi hariku dengan rasa bahagia yang tidak dapat diucapkan dengan kata-kata. Aku tidak ingin dia meninggalkanku. Sudah cukup dulu yeonjae meninggalkanku dan dunia.

Satu hal yang paling ku takuti di hidup ini hanya perpisahan. Itulah satu kejadian yang sangat memilukan. Tidak ada yang perlu aku kerjakan sekarang. Aku beranjak berjalan keluar untuk mencari udara segar di sekitar apartment ini.

Aku membalut badanku dengan sebuah jaket berwarna hitam tipis. Tidak terasa aku sudah sampai di lobby apartment, aku tersenyum saat para satpam apartment membungkuk.

Sudah lama aku merindukan udara segar seoul. Dalam waktu hampir seminggu di rumah sakit membuatku merindukan rumah sekaligus appa dan eomma. Aku senang jungkook oppa ada disini menemaniku. Tapi satu hal yang harus aku pikirkan adalah jungkook oppa seorang solois, ia pasti sibuk dengan dunianya.

Beruntungnya tidak ada sasaeng fans yang mengejar-ngejar kookie oppa. Apartmentku terkenal dengan penjagaannya yang bersifat sangat pribadi. Kenyamanan para penghuni sangat terjaga, sekaligus banyak idol yang tinggal disini. Ya, tidak diragukan.

Aku terus berjalan hingga menemukan sebuah sungai yang terbilang luas ini. Sungai Han. Satu-satu nya saksi kesedihanku dimasa-masa terpurukku. Rasa nyaman ini tidak tertandingi dibandingan tempat lain. Aku menceritakan segala kesedihanku hanya pada tempat ini.

Aku beralih duduk diatas rerumputan. Hari sungai han sangat sepi. Ku hela nafas panjang di sela-sela nafas normalku. Aku ingat saat kecil aku dan yeonjae sering bermain disini, selagi menikmati indahnya pemandangan sore ditemani eomma yang sedang menggendong jaehyun kecil di pergelangan tangannya.

Aku merasa mengantuk, aku membaringkan badanku di tengah rerumputan luas. Aku rindu eomma dan appa!! Batinku. Mereka sedang berada di Australia menemani grandma yang sedang sakit.

Aku ingin kembali ke masa lalu, masa dimana masih ada yeonjae disisiku. Dia yang mengajakku bermain, sumber kebahagiaanku, selalu ada untukku, sifat jailnya, sikap pedulinya, ah aku rindu dirinya. Suaranya masih terdengar jelas dipikiranku.

Terasa buliran air mata keluar dari pelupuk mataku. Sudah berjalan 16 tahun, yeonjae akan selalu ada di pikiranku. Aku hanya bisa pasrah. Mataku yang berair ini langsung ku tutup rapat-rapat. Gelap, ya aku tau. Gelap seperti hidupku tanpa yeonjae.

Third Person POV

Sejak tadi ada yang mengikuti yeonji dari belakang. Pria paruh baya dengan perawakan tinggi dan tegap. Ia mengamati gerak-gerik gadis cantik yang sedang menghela nafas panjang di atas rerumputan.

"Bos, target sudah saya amati. Siap untuk melaksanakan perintah."

"Hm... lakukan sekarang!! Jalani perintah dengan baik, bila tidak...Tunggu balasannya."

Yeonji menutup kelopak matanya dengan perlahan. Sang pria paruh baya mengendap-ngendap berjalan ke tempat yeonji berada. Dengan cepat pria itu langsung menarik tangan yeonji dengan kasar dan langsung menaruh gadis itu di dalam mobil van yang sangat tertutup.

Apa daya yeonji, kekuatan pria ini jauh lebih besar daripadanya. Rasa sakit menjalar dari tangannya, cengkraman pria tegap ini terlalu kencang. "Jungkook oppa!!!!!! H-help!!! H-hink-ks...."kalimat terakhir yang dapat keluar dari mulut yeonji.

Tangan yeonji diikat dibelakang badannya. Mulutnya dibalut dengan sebuah kain lusuh. Pria itu mengikat yeonji seperti memperlakui binatang. Setelah itu gelap menyelimuti penglihatan yeonji, mukanya dibekap dengan sebuah karung. Perlahan nafas gadis ini mulai tidak teratur.

Kesulitan untuk mendapatkan oksigen. Yeonji berusaha melepaskan ikatan yang telah dibuat oleh pria tidak punya hati itu. "Oppa, i need you..."batinnya. Yeonji sudah tak sadarkan diri sejak 15 menit berlalu. Mobil van tersebut berlaju cepat.

***

Aku cut disini yaaa.. yeonji dibawa kemana hayo? Sama siapa? Next chaper coming soon. Oiy kalo ada yg fllw aku lngsg di fllbck kok... Sampe ktmu lagihh♡고마요.

Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔ Where stories live. Discover now