Third Person's POV
Hari ini tepatnya di hari Jumat, 1 September 2028. Yeonji dan Jungkook berada di satu gereja terbesar di Paris. Cathedral Notre Dame. Melakukan pemberkatan pernikahan di depan Sang Kuasa. Mahkota dan Gaun putih mewah yang yeonji kenakan disempurnakan oleh jas putih beserta dasi putih pas melekat pada tubuh seorang pria yang akan menjadi pasangan hidupnya itu.
Mereka terlihat sangat bahagia. Jaehyun yang biasanya terlihat tegar mulai menitikkan air matanya. Noonanya yang satu ini akan tinggal dengan suaminya. Pemberkatan di gereja ini terlihat sangat khusuk. Hanya beberapa keluarga yang datang untuk menjadi saksi pernikahan antara mereka.
Setelah berjam- jam pemberkatan ini telah diakhiri dengan lagu pernikahan merdu yang dipersembahkan oleh keenam anggota BTS. Pernikahan idaman, bukan? Yeonji menggengam lengan jungkook lembut. Memperlihatkan senyum indahnya yang diberikan hanya untuk jungkook, jungkook, dan jungkook.
Mereka beristirahat sebentar di dalam hotel yang sudah jungkook persiapkan. "Huh, aku lelah."ucap mereka hampir bersamaan. "Terima kasih untuk semuanya, jungkook-ah. Aku tidak menyangka hari ini akan
terjadi."
"Kamu tampak cantik dengan dress itu yeon. Aku bahkan hampir mau menampar diriku sendiri. Apakah ini nyata?"
"Hahaha, gomabda chagia... love you."yeonji mengecup bibir jungkook sekilas. Empunya hanya terkejut dengan kejadian yang barusan terjadi. Ya, sekarang mereka sudah resmi menjadi pasangan suami istri.
Dalam 30 menit kedepan, mereka akan pulang ke Seoul dengan private jet milik Jungkook. Pilot jungkook sangat berpengalaman, biasanya waktu tempuh Paris ke Seoul harus melewati 11 jam. Kali ini mereka hanya perlu menunggu 9 jam. Tidak mengerti bagaimana caranya.
Mereka kembali ke Seoul karena ingin melangsungkan pesta pernikahannya. Yeonji sudah mempersiapkan gaun keduanya. Kali ini mereka melangsungkan pesta pernikahan outdoor. Yeonji lebih memilih menggunakan dress simple dibandingkan dress glamour yang sebelumnya ia gunakan di gereja.
Dress itu menyempuranakan penampilannya. Walau hanya sekedar dress simple, jungkook selalu terpukau dengan istri cantiknya ini. Yeonji bersiap di belakang. Mommynya dan Jaehyun sudah menyemangatinya sedari tadi. Perasaan haru, bangga, takjub, sedih, dan bahagia bercampur jadi satu kesatuan. Walau sebelumnya ia tidak merasa gugup saat di gereja, sekarang ia merasa emosional.
Ia akhirnya keluar dari pintu belakang dan mulai menggengam lengan appanya. Berjalan beriringan ke atas altar dengan anggun. Jungkook hanya berdiri di atas altar dengan perasaan takjub. Hari terindah dalam hidupnya sudah dimulai. "Okay, control yourself, yeonji-ah."batin yeonji, untuk menenangkan dirinya.
Air matanya hampir terjatuh, beruntungnya ia dapat menahannya. Sepertinya keadaan mendukung dirinya hari ini. Beberapa langkah lagi yeonji akan sampai di atas altar. Yeonji terlihat melirik ke arah mommynya yang tampak cantik di usianya yang sudah menginjak umur 45 tahun.
Setelah itu yeonji memandang kedua orangtua jungkook yang sudah ia anggap orangtuanya sendiri. Eomma dan appa tampak serasi dengan balutan dress dan jas berwarna senada. Mereka tampak sangat romantis. Dalam hati yeonji berkata "Semoga Tuhan memberi aku dan jungkook umur panjang agar dapat merasakan hal indah maupun buruk bersama."
Setelah itu yeonji mengalihkan pandangannya kedepan, kearah seorang pria tampan nan gagah dengan setelan tuxedo putih dilengkapi bunga mawar di saku kirinya. Jungkook akan menjadi orang pertama yang ia lihat di pagi hari saat ia terbangun dan orang terakhir yang ia lihat sebelum terlelap. Orang yang ia pilih sebagai teman hidupnya sampai akhir menghembuskan nafas.
YOU ARE READING
Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔
FanfictionNa Yeonji, putri sulung dari seorang pengusaha terkenal di kota ginseng. Darah campuran yang ia miliki berasal dari kedua orangtuanya yang memiliki gen berbeda. Darah Australia dari mommynya dan Korea dari appanya. Ia terjerat dalam suatu kejadian y...
