9. I Hope Ur Okay

49 13 2
                                        

Jungkook POV

Aku dipanggil untuk ke segera pergi ke kantor agensi. Aku meninggalkan yeonji sendirian, bukannya aku menggangapnya seperti anak kecil yang tidak bisa menjaga dirinya. Tetapi, ingatannya hilang. Aku takut terjadi sesuatu pada dirinya.

Sudah lama aku berada disini. CEO-nim membahas tentang comebackku. Aku agak sedikit sedih, berarti aku akan sering meninggalkan yeonji. Aku harap waktu ini cepat berlalu.

Aku percaya pada jaehyun, ia dapat menjaga noonanya dengan baik. Ah, sudah berjalan 2 hari. Di waktu senggang aku meniatkan diriku untuk pergi ke apartment yeonji.

***

Ku membuka kenop pintu dengan pelan. Ternyata ada jaehyun disini. "Annyeong haseyo jaehyun-ie, dimana noonamu?"aku menaruh kunci mobilku di atas meja dapur.

"Hah??noona sudah tidak ada semenjak hyung pergi. Aku kira noona pergi bersama hyung."

"Aish, jinjja? Ia tidak pergi denganku. Kemana ia pergi?"

"Nan molla hyung-ie. Ah, aku sangat takut sesuatu terjadi padanya."

Aku langsung menarik jaehyun dengan pelan. Kami berlarian di apartment seperti orang kesurupan. Ah bagaimana keadaan yeonji sekarang...

Jaehyun dan aku berpisah saat di basement apartment. Aku menaiki mobil hitamku. Aku harus meminta bantuan pada orang lain. Siapa?!? Aku panik. Oh iya hyung-ie.

Aku segera menelfon jimin hyung, "Yeoboseyo?"terdengar suara jimin hyung dibalik telefon. "Jimin hyung.. aku benar-benar butuh bantuan. Yeonji tidak ada di apartment dan aku serta yeonjae tidak tahu keberadaannya. Aku berharap hyung bisa bantu mencari."

"Ahh.. yeonji?? Baiklah akan segera ku cari dia. Hubungi bila kau menemukannya."jimin hyung menutup hubungan telefonnya. I hope your okay, yeonji-ssi.

Aku mulai mencari yeonji di sekitar kawasan apartment. Yeonji dimana?!? Aku terus berfikir keras.

Jimin POV

Tadi jungkook menelfonku dan berkata bahwa yeonji pergi entah kemana. Aku sanagt khawatir, apalagi dirinya mengalami amnesia.

"Aku butuh waktu untuk berfikir."batinku. Aku pergi ke sungai han. Tempat dimana pikiranku dapat berangsur-angsur menjadi jernih. Ku melihat aliran air yang sangat datar. Serta suara riuh dari sekitar.

"Meow...meooww."terdengar suara anak kucing dari lorong gelap yang agak berjarak jauh dengan sungai han. Terdapat sebuah pintu yang kelihatannya lusuh disana. Ternyata ekor kucing tersebut terjepit oleh 2 kardus besar yang sangat berat.

Saat aku berniat menolong anak kucing tersebut, ada samar-samar tangisan seseorang dari dalam pintu lusuh tersebut. Aku hany adapat mendengar suara itu dari balik pintu.

"H-hinks... kumohon lepaskan akuu. Eugh-aish."

"Hey jalang!!! Mengapa kau mendekati calon suamiku hah?!? Dasar bajingan tidak tahu diri. Asal kau tahu saja... appaku juga sangat benci dengan keluargamu, terutama appamu tersayang!!"

"Apa ya-nng k-ka-u maksud hah??hinks. Kumohon lepaskan. Ikatan ini sangat sakit. Akan ku lakukan apa yang kau mau."

"Hah?!? Anak dari seorang Tuan Na, pengusaha sukses.. kau memohon?? Hahahaha..... mengapa kau mendekati JEON JUNGKOOK!!?Dia.Milikku.Mengerti??"

Aku sangat terkejut mendengar percakapan dua wanita yang ada di dalam. Aku memiliki firasat bahwa ada yeonji disana. Mengapa ia membawa nama jungkook?? Ahh, aku sangat bingung.

Aku langsung menelfon jungkook secepatnya, dan memintanya untuk segera datang. Yeonji bertahanlah. "Plakkk, ttagh, bugh, akhh!!" Wanita itu sudah tidak waras. Ia memperlakukan yeonji seperti binatang. Akan ku balas kau. Tunggu saja.

Karena emosiku sudah meluap, aku mendobrak pintu dengan kencang. Ku rasakan mukaku memanas melihat yeonji terikat dengan lemas. Tiba-tiba sekumpulan pria dengan tubuh tegap mengepungku. Aku mencoba untuk melawan. Salah satu dari mereka menonjok keras perutku.

Ku layangkan tonjokkan bertubi-tubi banyaknya ke semua dari mereka. Untungnya jungkook dan seseorang laki-laki yang mirip dengan yeonji datang. Membantuku melawan para pria yang bertubuh tegap, anak buah dari wanita brengsek ini.

Sebelum perempuan itu melarikan diri dari sarangnya. Aku menggengam tangganya erat. Aku menahan tangannya kencang. Ke 4 anak buahnya telah terdepak jatuh di tanah. Jungkook menoleh kearah perempuan yang tertangkap basah telah melukai yeonji.

"Kau!!tatap aku!!"jungkook berteriak kearah perempuan yang ku genggam tangannya erat. Perempuan itu menatap jungkook lekat. "Kim Serin...?"jungkook sangat terkejut.

***

Oky chapter ini selesai, next chapter coming soon ya. Makasih yg ud setia baca cerita ini. Di vote yaa... see u next time gaiseu.

Hoping For More Good Days (그래도 좋은 날이 더 많기를) ✔ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora